Minggu, 24 November 2013

Pemasangan Ornamen Bentuk Kecintaan Jokowi Pada Budaya Betawi

Kewajiban memasang ornamen Betawi di lingkungan pemerintah maupun swasta yang berada di Jakarta saat ini tengah gencar disosialisasikan. Hal tersebut sebagai bentuk upaya Pemprov DKI melestarikan budaya Betawi.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI, Ahmad Ghazali, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap kebudayaan betawi. Oleh karena itu kebijakannya terkait pemasangan ornamen Betawi di lingkungan gedung pemerintahan atau swasta tidak main-main.
"Pemasangan ornamen Betawi belum diterapkan di seluruh ruang publik, seperti perkantoran dan maupun pusat perbelanjaan. Perlu ada upaya yang kuat, supaya kebijakan ini bisa dimaksimalkan,” kata Ghajali saat menghadiri Pekan Kreasi Budaya Betawi di FX Senayan, Minggu (24/11/2013).
Ghajali mengatakan Jokowi pun sangat mengapreasi kegiatan-kegiatan pertunjukan seni betawi, contohnya Pekan Kreasi Budaya Betawi yang ia hadiri hari ini.
Pekan Budaya Betawi yang digelar oleh kelompok masyarakat Betawi, kata Ghajali, sangat membantu pemerintah dalam upaya menjadikan ornamen Betawi memenuhi ruang publik di Jakarta.
"Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini masyarakat bisa menikmati berbagai seni Betawi mulai dari gendang kromo maupun tarian-tarian Betawi yang harus terus dipelihara," tuturnya.
Menurut dia bila terus digalakan, suatu saat seluruh ornamen Betawi akan menghiasi seluruh ruang publik di Jakarta baik pemerintah maupun swasta. 
Ditempat yang sama, pendiri Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Efendi Yusuf, mengatakan kebijakan pemasangan ornamen Betawi di seluruh perkantoran dan ruang publik lain perlu di perluas. Sebab selain menjadi pembelajaran bagi generasi muda, kebijakan itu juga mampu mengangkat kebudayaan betawi di tengah-tengah masyarakat Jakarta.
"Kebijakan pemasangan ornamen Betawi di perkantoran itu sangat membantu mengangkat kebudayaan Betawi. Ini pelestarian kreasi budaya. Harapan kami, ini bisa terus dipelihara oleh generasi berikutnya. Kami mendukung kebijakan ini sepenuhnya," ujarnya.
Menurut dia, ornamen-ornamen Betawi yang menjadi konsen pemprov DKI seharusnya bisa diterapkan di lingkungan swasta yang ada di Jakarta. Pihaknya berkeyakinan, kebijakan ini berhasil diterapkan di Jakarta jika terus disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.
"Saya berkeyakinan kebijakan ini bisa berjalan. Kemauan politiknya Pemprov DKI juga sudah kelihatan. Terbukti sudah menjadi kewajiban PNS pada hari Jumat untuk menggunakan pakaian Betawi," tandasnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar