Ketua DPP Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Effendi Simbolon tak
menafikkan kalau elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
(Jokowi) sangat tinggi sehingga bila dilakukan Pemilihan Presiden,
Jokowi dipastikan akan menang.
"Kita bersyukur. Kalau garis tangan Jokowi menjadi presiden. Kenapa
tidak jadi presiden. Tapi dari garis institusi (PDI Perjuangan), jelas,
Ketum jadi capres, apakah Megawati akan memilih dan menetapkan beliau
(Jokowi), entahlah," kata Effendi Simbolon di Jakarta, Kamis.
Yang pasti, kata dia, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri
tentu juga akan menjadikan elektabilitas Jokowi sebagai sebuah
pertimbangan dalam menentukan capres PDI Perjuangan.
"Ibu Mega akan jadikan itu sebagai consideran, kita pantau terus
sehingga kita mendapatkan pemimpin yang tidak semusim
Ibu Mega sangat happy dengan tingginya elektabilitas Jokowi dan bahkan
minta untuk tidak menjelek-jelekan Jokowi," kata mantan Wakil Ketua
Komisi VII DPR RI itu.
Ia menegaskan juga, PDI Perjuangan tidak akan jumawa dengan tingginya elektabilitas mantan Walikota Solo itu.
"Kita ikuti dinamika, tidak jadikan kami jumawa. PDI Perjuangan betul-betul menjaga dia," ungkap Effendi.
Bila garis tangan Jokowi memang menjadi pilihan masyarakat sebagai
presiden Indonesia, maka, harus ada orang yang selevel dia untuk
mengurus Jakarta.
"Bila Jokowi maju sebagai capres, maka harus ada orang yang sama levelnya meneruskan pembangunan Jakarta
Ia juga mengingatkan akan adanya invisible hand (tangan yang tak terlihat) karena Jokowi jadi media darling.
"Perlu diwaspadai kenapa pemberitaan tentang jokowi begitu besar. Siapa
yang bermain dibalik itu. Apa karena dia jadi media darling disebabkan
adanya kontrak atau ada design khusus yang dilakukan," tanyanya.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar