Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta membutuhkan lahan yang sangat banyak. Lahan itu antara lain
dipergunakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan rumah susun
(rusun).
"Sekarang ini, kita butuh lahan yang sangat banyak
sekali untuk menampung rusun yang dibutuhkan masyarakat," kata Jokowi di
Balaikota Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Oleh karena itu, Pemprov
DKI Jakarta bertekad mengejar perusahaan pengembang properti yang
memiliki tanggungan membangun rusun untuk umum. Tanggungan itu
diperkirakan setara dengan 680 rusun.
Mengenai rencana mengubah
rumah dinas camat dan lurah serta bangunan lain menjadi taman pedagang
kaki lima, Jokowi mengatakan masih akan mengecek keberadaan rumah dinas
tersebut. Menurutnya, bangunan milik Pemprov DKI yang sudah tidak
berfungsi lagi pada akhirnya harus dibongkar. Penggunaan atas aset
pemerintah itu harus diarahkan ke hal yang lebih produktif, seperti
rusun atau taman PKL.
Jokowi mengatakan, ia belum mengecek apakah rumah dinas lurah dan camat tersebut sudah tidak produktif. "Saya terus terang ngomong apa adanya dan saya belum mengeceknya," kata mantan Wali Kota Surakarta itu.
Pemprov
DKI Jakarta akan membongkar rumah dinas camat dan lurah untuk kemudian
diganti menjadi taman PKL. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan, camat dan lurah di Jakarta sudah cukup mampu
sehingga tidak membutuhkan rumah dinas. Untuk itu, rumah-rumah yang
sudah jelek akan dicabut izinnya dan diubah menjadi taman PKL supaya PKL
tidak berjualan di tempat-tempat umum.
"Dia punya rumah sendiri. Ini DKI, camat lurahnya punya duit itu," ujar Basuki.
Basuki
mengatakan, taman PKL ini nantinya akan bisa dibuat sebagai tempat
berjualan pedagang-pedagang kaki lima. Hal ini tidak menyalahi aturan
karena gaji pegawai tingkat camat dan lurah di Jakarta sudah cukup
besar. Setiap bulan, paling sedikit mereka dapat menerima upah sebesar
Rp 7 juta.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar