Minggu, 10 Maret 2013

Jokowi: Enggak usah menutup mata ada banyak pasien ditolak RS

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menambah ruangan kelas III agar kasus seperti Ana Mudrika (14) yang ditolak empat rumah sakit tidak terulang. Jokowi mengakui, persoalan ruangan penuh harus segera diselesaikan.

"Enggak usah menutup mata, memang ada fakta realita seperti itu. Kalau enggak ada KJS berapa ribuan orang yang akan jadi seperti itu, hanya sekarang kami terbuka, jadi semua orang bisa melihat," ujar Jokowi di komplek DPR MPR Senayan, Jakarta, Minggu (10/3).

Ana mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (9/3) pada pukul 09.00 WIB. Ia meninggal karena sakit paru-paru. Namun yang miris adalah, Ana sempat ditolak empat rumah sakit meski memegang Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Menanggapi hal ini, Jokowi ingin segera memperbaiki layanan KJS. Jokowi tak mau menutup-nutupi jika masih belum maksimalnya KJS.

"Begitu ada KJS dibuka, pasien rumah sakit membeludak itu menunjukkan bahwa itu kemarin itu banyak yang ditahan di rumah. Sekarang RS membeludak penuh, ya itu lah problem yang harus kita selesaikan pada tahapan berikutnya, dokter sama medis dan non medis itu problem yang harus diselesaikan dan harus dibenahi," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan, akan menambah ruangan rawat inap di rumah sakit setelah ada lonjakan pasien pengguna KJS. Sehingga, nantinya penambahan ruang rawat inap ini mampu menekan angka pasien yang tidak dapat tertangani karena kehabisan ruangan.

"Nanti kan juga sudah ditangani, akan turun karena memang yang ditangani sudah ratusan ribu banyaknya, pokoknya kita tutupilah. Kan kelas dua sudah dipotong 75 persen jadi kelas tiga," jelasnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar