Minggu, 10 Maret 2013

Remaja Meninggal Karena Ditolak RS, Ini Kata Jokowi...

Seorang pasien atas nama Ana Mudrika (15), warga Jakarta Utara, harus meregang nyawa pada Sabtu (9/3/2013) lalu setelah tak diterima oleh empat rumah sakit di DKI Jakarta. Lalu, apa komentar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo?
"Begitu KJS dibuka, pasien RS membludak. Itu menunjukkan bahwa kemarin banyak yang ditahan di rumah. Sekarang RS penuh, itu yang harus kita selesaikan," ujar Jokowi di sela-sela jalan santai di Bundaran HI, Minggu (10/3/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengakui rumah sakit di Jakarta memang belum siap untuk menampung pasien, terutama dalam jumlah besar. Selain fasilitas berupa ruang rawat, hal yang juga turut jadi kendala yakni tenaga medis. "Nambah ruang lah. Kita harap, dengan lonjakan seperti ini nanti juga akan turun. Karena kan sudah ribuan. Pokoknya kita tutupi," lanjutnya.
Jokowi menegaskan, pihaknya tak main-main dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga Jakarta. Oleh sebab itu, ia mengatakan, jika ada rumah sakit yang menolak pasien KJS, pihaknya akan memberiksan sanksi khusus.
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien remaja atas nama Ana Mudrika (15) meninggal dunia pada Sabtu (9/3/2013) setelah tidak diterima oleh empat rumah sakit di Jakarta Utara untuk dirawat.
Ana mengeluh sakit di bagian perut. Empat RS itu yakni RS Koja, RS Firdaus, RS Pelabuhan, dan RS Mulyasari. Ketiga RS pertama menolak dengan alasan kamar penuh. Sementara itu, RS Mulyasari menolak karena tidak menerima pasien pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS).


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar