Sabtu, 12 Januari 2013

Soal Enam Ruas Tol, Jokowi Siap Dengar Publik

Pembangunan enam ruas jalan tol terus menuai pembahasan panjang. Meski telah memberikan "kode" untuk melanjutkan pembangunan ruas tol tersebut, namun Gubernur DKI Joko Widodo masih terus menggali masukan dari masyarakat melalui "public hearing". Ditemui seusai blusukan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (12/1/2013), Jokowi kembali menegaskan bakal menggelar public hearing. Menurutnya, tak perlu berlama-lama mendulang kontroversi dari pembangunan enam ruas tol ini. Dirinya akan mendengarkan masukan dari masyarakat.

"Ya Selasa atau Rabu kita akan public hearing, saya ini kan baru masuk, saya mau tahu informasi besarnya," kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mengaku akan menggelar public hearing terkait keputusannya meneruskan proyek pembangunan enam ruas tol baru di Jakarta. Ia berjanji akan mengundang semua pakar dan pengamat, terutama yang selama ini protes terhadap kebijakan pembangunan enam ruas tol tersebut. Jokowi mengatakan, ia memang menyetujui agar proyek tersebut diteruskan, namun dengan tiga syarat. Tanpa dipenuhinya ketiga syarat tersebut, Jokowi akan menolaknya.

Pertama, ruas tol tersebut harus bisa dilintasi oleh transportasi massal. Kedua, amdal lalu lintasnya harus baik, dan ketiga, pintu keluar tol tidak terlalu banyak karena bisa menyebabkan kemacetan. Menurutnya, pembangunan enam ruas jalan tol memang harus dilihat secara rinci. Artinya, kalau penggunaan enam ruas jalan tol tersebut hanya untuk kendaraan pribadi saja, maka ia akan mencabut izin yang telah diberikannya.

Untuk tahap pertama, ada dua ruas jalan tol yang menjadi prioritas, yaitu ruas tol antarkota dan ruas tol Bekasi ke Tangerang. Jokowi juga mengaku belum pernah bertemu dengan konsorsium penggerak jalan tol, yaitu PT Jakarta Tollroad Development.

Terkait proyek ini, Jokowi hanya baru mendapatkan pemaparan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Sejatinya, pembangunan enam ruas jalan tol dibagi empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun, dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Serta terakhir yaitu, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar