Minggu, 21 Desember 2014

Hasil Survei Cyrus: Jokowi Bukan Capres Boneka, BBM Hanya Turunkan 2% Keperkasaan Jokowi

Lembaga Survey Cyrus Network merilis hasil survei nasional tentang Political Infulencer pemerintahan Jokowi-JK atau tokoh-tokoh yang dianggap publik berpengaruh kepada kebijakan pemerintahan Jokowi-JK.
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan sebanyak 83 persen responden menyatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Megawati Soekarnoputri punya pengaruh terhadap Jokowi dalam pembentukan kebinet dan kebijakannya.
Dia mengatakan, sikap kritis masyarakat dalam megamati pemerintahan bahwa besarnya angka survei yang dilakukan yang menyatakan bahwa Jokowi dipengaruhi sejumlah tokoh seperti Megawati, Jusuf kalla, dan Surya Paloh dalam menyusun kabinet dan kebijakan pemerintahan.
Nasbi menyebutkan, sebagian besar masyarakat menilai positif dan wajar adanya pengaruh para tokoh tersebut.
"Sebanyak 68 persen responden menyatakan tidak setuju jika dikatakan Jokowi adalah presiden boneka, yang menyetujui pernyataan Jokoei presiden boneka hanya 21,8 persen, sisanya 10,2 persen menyatakan tidak tahu," ujarnya di The Twenty8 Bar & Bistro, Jalan Tulodong Atas, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014).

Terkait BBM

Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.220 orang di 33 provinsi, ini masyarakat Indonesia pendukung Prabowo Subianto maupun pendukung Jokowi dianggap memiliki keyakinan besar terhadap pemerintahan saat ini.
CEO Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, bahwa temuannya ada sebanyak 70 persen responden merasa yakin bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan membawa perbaikan dan kesejahteraan bagi Indonesia. Padahal, kata dia, 57 persen responden menyatakan menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Dia menyebutkan, pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dukungan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK masih kuat. Kendati masyarakat bersikap lebih kritis dalam mengamati setiap kebijakan pemerintahan.
Dikatakan dia, bahwa angka elektabilitas Jokowi-JK saat ini juga tidak mengalami perbubahan drastis. Berdasarkan survei, ada 54 persen responden yang mengaku menjadi pemilih Jokowi-JK dalam Pilpres lalu.
Namun, diyakininya, bila pemilihan preisden dilakukan lagi hari ini dengan calon yang sama, presentase pemilih Jokowi-JK hanya turun sekitar 2 persen.
"Ini tentu modal kuat pemerintahan Jokowi-JK untuk tetap percaya diri. Namun pemerintah perlu bersikap hati-hati, pasalnya presentase masyarakat yang tidak memilih Jokowi-JK cukup besar cenderung bersikap jauh lebih kritis dalam mengamati setiap kebijakan pemerintah," ujanya
ujarnya di The Twenty8 Bar & Bistro, Jalan Tulodong Atas, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014).
Adapun Survei dilakukan terhadap 1.220 orang di 33 provinsi. Adapun survei yang dilakukan selama periode 1-7 November 2014 ini menggunakan responden survei tersebar secara proporsional pada 122 desa/ kelurahan terpilih di 33 provinsi. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar ±3,1 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar