Sabtu, 26 Juli 2014

Jokowi Akui Pulang Kampung karena Kangen Anak


Joko Widodo (Jokowi), presiden ke-7 RI, mengaku dirinya bersama sang istri Iriana mengaku memutuskan untuk pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah, karena merindukan ketiga anaknya yakni Ghibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangareb.
"Ini mau nengok anak. Ya namanya anak, kangen dong. Berapa bulan enggak ketemu," ujar Jokowi seusai blusukan di Pasar Klitikan Notoharjo, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Meski telah ditetapkan sebagai presiden terpilih, Jokowi mengatakan tidak ada sambutan khusus dari keluarga. Bagi Jokowi, tradisi sungkeman adalah rutinitas dan hal lumrah setiap kali bertemu sang bunda, Sujiyatmi. "Tiap pulang ya sungkem. Biasa saja, enggak ada yang ini dan itu. Anak juga begitu," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah keluarga membuat acara syukuran atas kemenangan Jokowi-JK. Sekali lagi Gubernur DKI Jakarta ini menjawab tidak ada hal istimewa. "Enggak, tiap hari masak kok, hehehe," jawab dia singkat.

Pesan Ibunda Jokowi
Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Presiden Jokowi Widodo meminta anaknya tak berubah. Sang bunda meminta Jokowi, sapaan Joko Widodo, untuk selalu sungguh-sungguh dalam berkerja.
"Jangan berubah. Kerja yang baik le...," kata Jokowi menirukan pesan Sudjiatmi di Pasar Klitikan Notoharjo, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Pesan yang sederhana. Tapi, Jokowi selalu memaknai pesan ibunya dengan serius dan mendalam.
Jokowi mengaku, tak pernah diperlakukan istimewa di dalam keluarga. Pun ketika dirinya terpilih menjadi presiden ke-7 Indonesia. "Engga ada. Biasa saja. Kita itu engga pernah kagetan," ujar Jokowi.
Jokowi pun tak akan memboyong keluarga ke Jakarta. Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, keluarga tetap berada di Solo kecuali sang istri, Iriana.
"Seperti biasa yang tinggal di Solo, ya di Solo. Sekolah ya sekolah. Engga ada yang berubah dan engga ada yang saya ubah. Karena yang bekerja itu saya," terang Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu berharap acara mudik ini dapat dihabiskan bersama keluarga tanpa gangguan awak media. Kendati demikian, Jokowi tak pernah menolak bila di wawancara, bahkan dia sengaja datang atas permintaan wartawan di sela waktu bersama keluarganya.

Presiden Jokowi Tetap Blusukan
Jokowi pernah merasakan hidup susah di bantaran kali semasa kecilnya. Hal itu membuat dirinya ingin membuat perubahan bagi nasib wong cilik.
"Lahir di daerah bantaran sungai ya kita sudah merasakan bagaimana tidak enaknya hidup susah," ujar Jokowi di Pasar Klitikan Notoharjo, Kel Semanggi, Kec Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Berbekal pengalaman itu, Jokowi telah menyiapkan program bila dirinya sudah dilantik menjadi presiden. Apa saja itu?
"Paling penting di bidang ekonomi pemerataannya, tidak hanya pertumbuhan tapi juga pemerataan. Juga kebutuhan dasar, pendidikan dan kesehatan," lanjutnya.
Dia juga mengaku tidak akan ada yang berubah saat menjadi orang nomor satu di negeri ini. Salah satu kebiasaan yang tidak akan dihilangkannya adalah blusukan.
"Jadi presiden tetap blusukan?" tanya wartawan.
"Nggak akan berubah. Kan sama seperti pesan Ibu saya juga, jangan berubah," tutup Jokowi.

Banyak Yang Titip Menteri
Jokowi mengatakan hingga kini belum mengantongi nama-nama calon menteri yang akan mengisi jajaran kabinetnya kelak. Meski begitu, pasangan Jusuf Kalla ini mengaku banyak dititipi nama menteri.
"Banyak!" ujar Jokowi singkat dan spontan kepada wartawan di Pasar Klitikan Notoharjo, Kel Semanggi, Kec Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
"Dari RT ada. Dari partai belum. Dari masyarakat banyak," lanjutnya sambil terkekeh yang juga diikuti oleh wartawan dan pengunjung serta pedagang pasar yang mengelilinginya.
Jokowi tidak membatasi kabinetnya harus diisi dari orang partai atau profesional. Baginya yang terpenting, orang tersebut menguasai bidang jabatannya dengan baik dan mampu menjalankannya.
"Profesional itu bisa di partai dan non partai. Dulu banyak orang profesional masuk ke partai," kata mantan walikota Surakarta ini santai.
Bicara isu perampingan menteri dalam kabinetnya kelak, Jokowi tidak menutup kemungkinan tergantung pada efektivitasnya. Sementara itu, mengenai program-program yang sudah berjalan selama masa pemerintahan Presiden SBY ini selama baik dan bermanfaat akan tetap dijalankannya.
"(Perampingan kementerian) nanti baru diolah. Itu baru diolah. Kemungkinan ada," pungkasnya.

Pesan untuk Ahok
Jokowi ini akan kembali meninggalkan kursi nomor 1 di Ibu Kota untuk melenggang ke Istana. Adakah pesan khusus untuk Ahok?
"Ah itu nanti kan masih lama. Saya setiap hari juga ketemu kok," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Klitikan Notoharjo, Kel Semanggi, Kec Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Bicara soal gaya, lain Jokowi lain pula Ahok. Mantan Walikota Surakarta itu kerap blusukan untuk meninjau kondisi langsung masyarakat. Tetapi, tidak demikian dengan Ahok yang lebih memilih bekerja dari belakang meja.
Apakah nanti Jokowi akan menyarankan Ahok untuk mengikuti gayanya blusukan?
"Itu kan sebagian dari manajemen kontrol. Sebagai bagian dari manajemen pengawasan," tutupnya.
Jokowi dan istrinya menghabiskan weekend di Solo. Ia menemui anak dan ibunya. Selain itu, ia juga berkeliling ke sejumlah tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar