Peletakan batu pertama (groundbreaking) sebagai pertanda pembangunan
sudah dilakukan beberapa bulan lalu. Tetapi, hingga kini pembangunan
mega proyek tersebut masih jalan di tempat alias mandek.Parahnya
lagi kabarnya PT Jakarta Monorail belum melengkapi dokumen penting yang
diminta Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya menyangkut kerjasama serta
pembayaran tiang monorel kepada PT Adhi Karya.
Melihat fakta ini
membuat Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferial Sofyan, sewot. Ia pun mendesak
Gubernur Jokowi agar menghapus proyek monorel dan fokus ke mass rapid
transit (MRT).
“Bila tidak jelas juga maka sebaiknya proyek
monorel dibatalkan saja dan tiang-tiang yanga ada dibongkar agar tidak
mengganggu ketertiban umun,” tegas Ferial, Sabtu (15/2/2014).
Tiang Dibongkar
Ferial
menilai swasta yang dipercaya pemprov terbukti tidak mampu melanjutkan
pembangunan monorel. “Dari pada nantinya membahayakan masyarakat, maka
tiang-tiang yang ada harus dibongkar,” tandasnya.
Seperti
diketahui, Jokowi sebelumnya mengakui belum ada kejelasan menyangkut
kelanjutan monorel. Bahkan pihaknya pada Kamis (13/2/2014) sudah mengundang
direksi PT Jakarta Monorel untuk membahas masalah kelanjutannya, tetapi
tanpa hasil.
Peresmian pembangunan monorel sudah dilakukan sejak
16 Oktober 2013 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Proyek
transportasi massal itu membutuhkan dana sekitar Rp17 triliun dengan
panjang lintasan sejauh 30 kilometer yang dibagi dalam dua jalur yakni
jalur hijau sepanjang 14,5 kilometer dan jalur biru sepanjang 15,5
kilometer.
Jalur Hijau melayani rute Semanggi – Casablanca –
Kuningan – Semanggi serta Jalur Biru yang melayani rute Kampung Melayu –
Casablanca – Tanah Abang – Roxy. Monorel ditargetkan perharinya bisa
mengangkut minimal 270 ribu penumpang.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar