Kamis, 21 November 2013

Jokowi tak Dicapreskan, Golkar Mejelit

Nama Joko Widodo (Jokowi) selalu berada di ranking teratas hasil jajak pendapat tentang bakal calon presiden atau capres terpopuler. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari PDIP apakan akan mengusung kader berjuluk Jokowi itu dalam pemilu presiden 2014.
Bila pada akhirnya memang bukan Jokowi jagoan PDIP, bagaimana hasil Pemilu 2014 mendatang? Hasil jajak pendapat "Jokowi's Effect Terhadap Elektabilitas Partai dalam Pemilu 2014" yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia menyatakan bahwa pemenangnya adalah Partai Golkar.
"Jika Jokowi tidak dicalonkan siapa yang paling diuntungkan? Partai Golkar melejit 21 persen, disusul Gerindra dan Demokrat," papar Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator.
Di dalam paparannya di Kantor Indikator, Jl Cikini V, Jakarta Pusat, Kamis (21/11), disebutkan bahwa Gerindra dan Demokrat masing-masing akan mengantongi 11,1 persen dan 8,2 persen suara. Sedangkan PDIP hanya 14,4 persen suara.
Prakiraan perolehan suara itu berubah drastis bila PDIP mengusung Jokowi sebagai capres mereka. Partai yang dalam tiga pemilu terakhir selalu terpuruk perolehan suaranya itu diperkirakan mampu meraih 37,8 persen.
"Efek Jokowi ini sangat berdampak kepada partai sendiri, PDIP. Sebab pendukung Jokowi bukan cuma orang PDIP," jelas Burhanuddin tentang alasan melejitnya suara PDIP.
Jajak pendapat menggunakan metode eksperimental. Kepada 1200 orang respondennya, disodorkan pertanyaan parpol mana yang akan dipilih pada Pemilu 2014 mendatang bila Jokowi menjadi capres dan tidak.
Periode survei pada 10 sampai 20 Oktober 2013, dengan margin error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber :
metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar