Figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak lepas dari sorotan beberapa lembaga survei. Dari beberapa hasil survei, nama Jokowi kerap menduduki puncak teratas sebagai calon presiden (Capres) yang dikehendaki rakyat.
Namun, hingga saat ini PDIP belum punya pilihan terkait capres yang akan diusung di Pilpres 2014 nanti. Lalu apakah Jokowi bisa maju ke arena Pilpres 2014 tanpa restu dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu?
Pakar politik dan Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, PDIP punya tiga mekanisme untuk menentukan siapa yang akan diusung capres. Adalah, melalui survei, melalui Rapimnas PDIP dan kata akhir Megawati.
"Cara itu mendominasi cara PDIP untuk menentukan Capres. Dari sekian cara, kalau Megawati mengatakan maju, maka Jokowi bisa maju," kata Asep, Sabtu (17/8/2013).
Bagaimana jika Jokowi dipinang partai politik (parpol) lain? Menurut Asep, hal itu sangat terbuka. Mengingat sosok Jokowi yang belakangan ini cukup fenomenal.
"Sangat terbuka (dipinang) oleh partai lain. Jangan-jangan jika Jokowi orientasinya kepentingan negara, bisa jadi akan maju Capres," tegas Asep.
Jika dibandingkan dengan capres lain, kata Asep, figur Jokowi memang cukup menarik perhatian publik. Oleh sebab itu, sangat terbuka jika Jokowi dipinang partai lain.
"Faktor Jokowi dari segi figur memang lebih menarik dari yang lainnya. Bisa jadi Jokowi ini, tidak melihat partainya tetapi melihat figur Jokowinya," tambah Asep menegaskan.
Kendati demikian, kendala pencapresan Jokowi akan terhambat oleh keputusan yang diambil partai berlambang banteng moncong putih itu. Sebab, menurut Asep, jika PDIP tidak merestui pencapresan Jokowi, maka figur mantan Walikota Solo itu justru bisa hancur.
"Kalau Jokowi tidak maju tanpa restu PDIP, justru rakyat akan kecewa, karena seperti kacang lupa kulitnya," demikian Asep.
Sumber :
- indonesiaheadlines.com
- lintasme.com
- inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar