Jumat, 05 Juli 2013

Jokowi Soal Kenaikan Tarif Angkutan Umum: Bukan Kita yang Ngikutin Pengusaha

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan masukan kepada DPRD DKI Jakarta untuk menentukan besaran kenaikan tarif angkutan umum di Jakarta. Jokowi membantah 'disetir' oleh pengusaha dalam menentukan tarif.
Sarjana Kehutanan UGM ini menjelaskan sebelum menyerahkan masukan ke DPRD DKI, pihaknya telah melakukan perhitungan besaran kenaikan tarif dengan pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organda. Keputusan diambil berdasarkan dengan kesepakatan bersama yang berpatokan pada kepentingan masyarakat.
"Kemarin itungannya sudah saya sampaikan kan, Organda ada yang sampai 80%, ada yang minta 60%. Kita sudah fight di dalam rapat gitu loh, bukan kita ngikutin Organda minta 80% jadinya 80%, minta 60% jadinya 60% jugs, tidak seperti itu," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2013).
"Jadi kita sudah punya hitung-hitungannya. Organda juga punya, kemudian diambil jalan yang paling baik untuk masyarakat di dalam rapat itu. Bukan kita ngikutin pengusaha," ujar dia.
DPRD DKI Jakarta hingga kini belum memutuskan berapa besaran tarif kenaikan angkutan umum di Jakarta. Jokowi menyerahkan kepada masyarakat untuk bertanya langsung ke DPRD DKI.
"Biar yang mendesak masyarakat. Dulukan dari itu suratnya langsung kita kirim ke sana, agar cepat keluar, sehingga di lapangan tidak terjadi (kenaikan tarif angkot sepihak)," kata Jokowi.
Jokowi berharap para pengusaha angkutan umum tidak menaikkan tarif secara sepihak sebelum diputuskan oleh DPRD DKI dan dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda). "Memang harus ada aturannya dulu, baru keluar (tarif barunya)," ungkapnya.


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar