Rabu, 16 Januari 2013

Beban Pemprov Lebih Besar, Jokowi Akan Kalkulasi MRT

Permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait dengan renegosiasi sharing investment atau pengembalian utang pembangunan transportasi massal berbasis rel atau mass rapid transit (MRT) telah dijawab oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. Dengan persentase yang telah diputuskan pemerintah pusat, Pemprov DKI pun masih menanggung beban yang lebih besar dibandingkan pemerintah pusat untuk membayar pinjaman kepada Japan International Cooperation Agency (JICA).

Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, komposisi yang diputuskan oleh Kemenko Perekonomian yaitu 49 persen untuk pemerintah pusat dan 51 persen ditanggung Pemprov DKI Jakarta. Komposisi yang diberikan oleh pihak pemerintah pusat hanya berbeda tujuh persen dari sebelumnya, yaitu 42:58.

"Sudah diputuskan oleh Pak Menko komposisinya 49:51," kata pria yang akrab disapa Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (16/1/2013).

Oleh karena itu, Jokowi berjanji akan segera mengalkulasi berapa besar subsidi tiket yang akan diberikan oleh Pemprov DKI apabila sharing investment yang telah disepakati sebesar 49:51. Dari komposisi yang diberikan tersebut, ia akan menghitung kembali subsidi tiket yang akan diberikan. Pasalnya, jika dengan komposisi awal 42:58, tarif MRT bisa mencapai Rp 38.000 dengan rute Lebakbulus-Bundaran HI.

"Nanti ini kami kalkulasi, beri waktu saya semalam ini untuk kalkulasi lagi. Besok baru kami umumkan," katanya.

Meskipun demikian, Jokowi mengatakan akan menerima keputusan tersebut. Sebab, ia tidak ingin berlama-lama untuk memutuskan kelanjutan proyek angkutan massal berbasis rel yang telah dikaji selama berpuluh-puluh tahun tersebut.

"Besok akan saya jelaskan, kalau sudah ketemu angkanya berapa subsidi, berapa beban cicilan, nanti kami lihat bareng-bareng berapa perkiraan kita, apakah mampu atau tidak. Tapi, saya yakin mampu," kata Jokowi.

Jokowi hanya menerima komposisi sharing investment tersebut hanya untuk rute Lebakbulus- Bundaran HI. Sementara untuk rute lainnya, mantan Wali Kota Solo tersebut akan melakukan pembicaraan dari awal kembali.

"Tapi yang ini oke, karena sudah berjalan, kami tak mau terlalu lama lagi, sudah 26 tahun direncanakan, MRT dan monorel ini kami putuskan sehari dua hari ini, sekalian biar semuanya jalan," ujarnya.



Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar