Rabu, 10 Desember 2014

SBY Minta Jokowi Turun Tangan Redam Konflik di DPR


Dualisme yang terjadi di DPR RI hingga memunculkan dua kubu yaitu kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan kubu Koalisi Merah Putih (KMP) membuat Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), geram dan kecewa.
Dedongkot Partai Demokrat tersebut menjelaskan selama dirinya menjabat sebagai presiden dalam 10 tahun terakhir, DPR RI tidak pernah terbelah menjadi dua seperti pemerintahan Jokowi-JK saat ini.
SBY berhasil meredam partai-partai dengan jalan melakukan bagi-bagi kursi kabinet sebagai upeti untuk partai agar tidak merecoki pemerintahannya.
"Ini krisis politik dan tidak ada tanda-tanda untuk segera diselesaikan," tutur SBY di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/12/2014).
Karena itu, SBY mengimbau kepada Presiden Jokowi untuk segera turun tangan dalam menyelesaikan konflik‎ yang ada di DPR RI. Menurut SBY, jika DPR sedang mengalami masalah dualisme, maka pemerintahan pusat juga akan mengalami kendala.
‎"Kalau DPR macet, pemerintah juga akan macet. Kalau pemerintah macet, rakyat maka akan geram," tukas SBY.
Selain hal itu, SBYjuga membeberkan isi pertemuannya dengan Jokowi kemarin.
"Pertemuan saya dengan Pak Jokowi sebenarnya adalah berkaitan dengan rencana pertemuan puncak GGGI, yang saya pimpin, yang insya Allah dilaksanakan 23 Juli tahun depan. Saya undang beliau sebagai Presiden. Itu acara yang penting dan menjadi perhatian dunia. ‎Beliau bersedia hadir. Itu lah sebenarnya hajat saya menemui beliau," kata SBY.
SBY mengatakan Presiden Jokowi yang kemudian memulai pembahasan soal Perppu Pilkada. Jokowi, menurut SBY, meminta pandangan dirinya soal Perppu tersebut.
"Saya sampaikan, Pak Jokowi, tentu sebagai presiden yang menerbitkan Perppu Pilkada langsung itu, wajib hukumnya bagi saya untuk ikut memperjuangkan agar DPR RI bisa menerima, mengesahkan Perppu itu menjadi Undang-undang. Sikap saya jelas, tegas dan terang," bebernya.
Kepada Jokowi, SBY berjanji akan mengupayakan pengesahan Perppu Pilkada menjadi Undang-undang. SBY, bersama Partai Demokrat, berjanji akan berjuang habis-habisan.
"Pak Jokowi merespons, segaris dengan keinginan beliau, juga akan bersama-sama memperjuangkan berhasilnya Perppu Pilkada langsung itu. Boleh dikata sekali lagi, kami segari‎s, sejalan, dan bersatu untuk golkan Perppu itu," tutur SBY.
"Dua hal itu lah sebenarnya yang kami bicarakan kemarin," imbuhnya.  [bisnis]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar