Rabu, 10 Desember 2014

Jokowi: Lokasi Investasi Jangan Ditentukan oleh Investor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para pengusaha setempat dalam hari pertama kunjungannya ke Busan, Korea Selatan (Korsel). Dalam kesempatan ini, para pengusaha Korsel menyatakan minatnya untuk terus berinvestasi di Indonesia.
 Sementara Presiden Jokowi mendorong mereka agar investasinya tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa saja.
“Mereka sangat berminat dengan Indonesia. Sangat ingin masuk ke Indonesia di bidang industri, di bidang power plant (pembangkit listrik), terutama kimia, termasuk pembangunan pabrik pupuk,” kata Presiden Jokowi seusai bertemu dengan pengusaha Korsel, yang dilaksanakan di Hotel Haeundae Grand, Busan, Korea Selatan. Di antara para pengusaha Korsel yang bertemu dengan Presiden Jokowi pada Rabu (10/12/2014) malam itu adalah CEO Posco, Kwon Ohjoon yang ditemani Wakil Presiden Senior Posco, Chang In Hwan, serta Presiden Daewo Logistic, AN Yongnam.
Menurut Presiden, para perusahaan itu menangkap rencana pemerintah Indonesia untuk memperbaiki atmosfer investasi di tanah air, terutama di sektor industri. “Kita memang membutuhkan seperti industri kimia, industri baja, industri-industri kimia,” ujarnya.
Presiden Jokowi mengaku mendorong para pengusaha Korsel itu untuk berinvestasi di luar Jawa, sehingga ekonomi bisa tumbuh merata.
“Jangan hanya investasi di Jawa, tapi didorong ke Indonesia, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera itu yang akan kita lakukan. Yang paling penting persepsi ramah investasi,” pinta Jokowi.
Saat bertemu dengan para pengusaha Korsel itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan John A Prasetyo.
Lebih jauh, Jokowi mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk dapat menentukan lokasi investasi sehingga mampu menjamin persebaran investasi yang merata di seluruh Indonesia. Dengan demikian, investasi tidak hanya terpusat di Jawa.
"Tadi saya sampaikan, lokasinya ada di mana, sekarang ini jangan mereka menentukan lokasi, tapi kita menentukan lokasi. Sehingga ada persebaran investasi, tidak hanya di Jawa," kata Presiden seusai bertemu dengan sejumlah pengusaha Korea di hotel tempatnya menginap di Busan, Korea Selatan, Rabu (10/12/2014).
Jokowi menambahkan, dalam pertemuan tersebut persepsi terkait investasi yang dibangun pemerintah diterima positif. Ada banyak keinginan untuk melakukan investasi di Indonesia. Mulai dari sektor industri petrokimia, pembangkit listrik dan sektor lainnya.
"Kelihatan sekali atmosfer investasi yang kita bangun, persepsi yang kita bangun itu ditangkap investor sini, terutama skala besar," kata dia.
Dalam pertemuan dengan para pengusaha tersebut, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Duta Besar RI untuk Korea Selatan John A Prasetyo. Deputi BKPM Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan H Djojokusumo dan Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko Wuryanto ikut mendampingi Jokowi.
Sementara, para pengusaha Korea Selatan tersebut di antaranya CEO Posco Kwon Ohjoon yang ditemani Wakil Presiden Senior Posco Chang In Hwan, Presiden Daewo Logistic AN Yongnam. Hadir juga Chairman Lotte Group Dong- Bin Shin, Preisden dan CEO Lotte Mart Byung Yong Noh, Presiden dan CEO Lotte Chemical Soo Young Huh. Chairman BK Group Joung In Park, Managing Director BK Energy Young Saeng Kim.
Presiden melakukan lawatan selama dua malam 10-12 Desember 2014 di Busan, Korea Selatan. Selain menghadiri perayaan hubungan ASEAN -Korea Selatan, Presiden juga melakukan serangkaian agenda kunjungan.  [kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar