Pengangkatan Jaksa Agung Prasetyo masih menuai kritik. Pemilihan
Prasetyo dinilai sarat kepentingan politik. Presiden Jokowi pun
diingatkan untuk lebih memihak ke rakyat dan mengesampingkan kepentingan
parpol.
"Pak Jokowi, mendekatlah pada rakyat, jangan pada
partai, karena rakyatlah, karena merekalah yang memenangkan anda," kata
pengamat politik Ray Rangkuti dalam diskusi 'Pak Jokowi Ikut Parpol, Apa
Nasib Gerakan Anti Mafia dan Korupsi?' di Kafe Deli, Jalan Sunda,
Jakpus, Minggu (23/11/2014).
Ray menilai Jokowi terlalu banyak
mengakomodir kepentingan parpol pengusung. Prasetyo dinilainya terpilih
karena ada intervensi dari Ketum NasDem Surya Paloh. Surya Paloh sendiri
sudah membantah pemikiran semacam ini.
"Dia seperti bermesraan
dan meninggalkan faksi PDIP-PKB. Ke mana? Terlihat ada tensinya Jokowi
kuat memilih JK dan NasDem. Artinya kalau sampai masuk di sini, dia
tidak punya pegangan lagi. Dia tidak hanya berhadapan pada KMP di DPR,
tapi juga internal partai pendukungnya," ucapnya.
Menurutnya,
Jokowi harus membuktikan keputusan yang dibuat pro rakyat dan bekerja
untuk rakyat. Jokowi diminta melaksanakan janjinya untuk menumbangkan
para mafia migas.
"Kalau begitu, bersama-sama rakyat terus
bersama bekerja untuk memberantas mafia perikanan, migas dan mafia-mafia
lainnya," pungkasnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar