Rabu, 16 Juli 2014

Presiden Jokowi Kunjungi Provinsi Banten

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkunjung ke Banten. Jokowi menyambangi para relawan dan kader PDIP di Kantor DPD PDIP Banten.
Jokowi tiba jam 13.05 WIB di kantor DPD PDIP Banten, Jalan Muslih Cikulur, Serang, Banten, Rabu (16/7/2014). Jokowi langsung disambut ole Wakil Gubernur Banten, yang juga kader PDIP, Rano Karno.
Ada puluhan relawan yang hadir di kantor DPD PDIP Banten. Mereka terlihat antusias menyambut kedatangan Jokowi.
"Hidup Pak Jokowi! Pak Presiden!" kata relawan.
Mereka juga berebutan untuk bersalaman dan memotret Jokowi.
Jokowi sendiri terlihat mengenakan kemeja warna putih lengan panjang. Rano Karno juga mengenakan baju yang senada.
"Saya dan Pak JK ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas hasil yang diperoleh di Provinsi Banten. Ini hasil kerja keras kita semua, baik relawan, kader partai, baik gerakan masyarakat. Nantinya kita lihat tanggal 22 hasilnya dari KPU akan diumumkan," kata Jokowi.
Turut hadir Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan beberapa pengurus partai koalisi tingkat wilayah Banten yaitu Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.

Kurang Satu Suara Saja Akan Kita Urus
Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan kepada seluruh relawan dan kader partai untuk ketat mengawasi proses rekapitulasi suara dari tingkat kelurahan hingga KPU Pusat.
Jokowi mengatakan, kedatangannya ke Banten untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan suara berdasarkan dengan rekapitulasi tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten oleh KPU dengan rekapitulasi yang dilakukan internalnya.
"Kedatangan saya untuk memastikan bahwa suara yang telah kita dapat itu tidak berubah. Jadi telah kita cek di atas hasil rekap, hasilnya sama dengan yang ada di media dan dihitung di quick count. Oleh sebab itu saya titip pada kesempatan yang baik ini, hasil itu terus dikawal, dipantau, diikuti. Jangan sampai ada satu suara pun yang hilang," ujar Jokowi di Kantor DPD PDIP Banten, Kota Serang, Banten, Rabu (16/7/2014).
Jokowi juga mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan kecurangan terjadi dalam proses demokrasi ini. Jika ada satu suara saja berkurang, pihaknya akan bertindak tegas.
"Setiap perubahan apapun, entah itu hilang, entah itu di-tipe-ex, dikosongi, itu yang dipantau, akan kita urus. Kita urus sampai Bawaslu," kata Jokowi.

Menyoal TPS Di Pulau Garam
Jokowi menyoroti soal 17 TPS di Pulau Garam (Madura), Jawa Timur, yang tidak ada satupun mencoblos nomor urut dua. Hal itu dinilai sebagai dugaan kecurangan namun terkesan tidak masuk akal.
"Masa 17 TPS jumlah suaranya nol. Ya pakai akal sedikit lah kalau mau othak-athik (utak-atik)," ujar Jokowi di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Rabu (16/7/2014).
Jokowi mengaku heran dengan nihilnya pemilih nomor urut dua di 17 TPS. "Masa bisa begitu? Nanti kita lihat hasilnya seperti apa," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. Kini sudah ada tim yang dikirim ke Madura untuk mengusut dugaan kecurangan tersebut.
"Kita sudah kirim tim. Sekarang itu diurus sama tim," katanya.  

Pastikan Para Saksi Baik-baik Saja
Lebih Jauh Jokowi menyatakan akan keliling ke daerah-daerah selama masa menunggu pengumuman KPU pada 22 Juli nanti. Jokowi ingin memastikan seluruh relawan dan tim pendukungnya mengawal ketat proses rekapitulasi suara.
"Saya ke daerah memastikan tim saksi relawan betul mengawasi nggak ada 'masuk angin'," kata Jokowi di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Rabu (16/7/2014).
Presiden RI ke-7 ini tak bergerak sendirian, sudah ada tim yang juga mengawasi rekapitulasi di lapangan. Jokowi berkeliling untuk memastikan pengawasan benar-benar maksimal.
Fokus utamanya, Mantan Wali Kota Solo itu ingin wilayah Jawa diawasi dengan ketat. Sebab, menurut Jokowi, kecurangan di Jawa bisa berpengaruh besar secara nasional.
"Jawa ini 58 persen. Kalau berubah kecil saja bisa pengaruhnya suaranya gede banget," ujarnya.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar