Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkunjung
ke Banten. Jokowi menyambangi para relawan dan kader PDIP di Kantor DPD
PDIP Banten.
Jokowi tiba jam 13.05 WIB di kantor DPD PDIP Banten,
Jalan Muslih Cikulur, Serang, Banten, Rabu (16/7/2014). Jokowi langsung
disambut ole Wakil Gubernur Banten, yang juga kader PDIP, Rano Karno.
Ada puluhan relawan yang hadir di kantor DPD PDIP Banten. Mereka terlihat antusias menyambut kedatangan Jokowi.
"Hidup Pak Jokowi! Pak Presiden!" kata relawan.
Mereka juga berebutan untuk bersalaman dan memotret Jokowi.
Jokowi sendiri terlihat mengenakan kemeja warna putih lengan panjang. Rano Karno juga mengenakan baju yang senada.
"Saya
dan Pak JK ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
hasil yang diperoleh di Provinsi Banten. Ini hasil kerja keras kita
semua, baik relawan, kader partai, baik gerakan masyarakat. Nantinya
kita lihat tanggal 22 hasilnya dari KPU akan diumumkan," kata Jokowi.
Turut
hadir Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan beberapa pengurus partai
koalisi tingkat wilayah Banten yaitu Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.
Kurang Satu Suara Saja Akan Kita Urus
Dalam
kesempatan itu, Jokowi menekankan kepada seluruh relawan dan kader
partai untuk ketat mengawasi proses rekapitulasi suara dari tingkat
kelurahan hingga KPU Pusat.
Jokowi mengatakan, kedatangannya ke
Banten untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan suara berdasarkan
dengan rekapitulasi tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten oleh KPU
dengan rekapitulasi yang dilakukan internalnya.
"Kedatangan saya
untuk memastikan bahwa suara yang telah kita dapat itu tidak berubah.
Jadi telah kita cek di atas hasil rekap, hasilnya sama dengan yang ada
di media dan dihitung di quick count. Oleh sebab itu saya titip pada
kesempatan yang baik ini, hasil itu terus dikawal, dipantau, diikuti.
Jangan sampai ada satu suara pun yang hilang," ujar Jokowi di Kantor DPD
PDIP Banten, Kota Serang, Banten, Rabu (16/7/2014).
Jokowi juga
mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan kecurangan terjadi dalam
proses demokrasi ini. Jika ada satu suara saja berkurang, pihaknya akan
bertindak tegas.
"Setiap perubahan apapun, entah itu hilang,
entah itu di-tipe-ex, dikosongi, itu yang dipantau, akan kita urus. Kita
urus sampai Bawaslu," kata Jokowi.
Menyoal TPS Di Pulau Garam
Jokowi menyoroti soal 17 TPS
di Pulau Garam (Madura), Jawa Timur, yang tidak ada satupun mencoblos nomor urut dua.
Hal itu dinilai sebagai dugaan kecurangan namun terkesan tidak masuk
akal.
"Masa 17 TPS jumlah suaranya nol. Ya pakai akal sedikit lah kalau mau othak-athik (utak-atik)," ujar Jokowi di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Rabu (16/7/2014).
Jokowi
mengaku heran dengan nihilnya pemilih nomor urut dua di 17 TPS. "Masa
bisa begitu? Nanti kita lihat hasilnya seperti apa," kata Jokowi.
Jokowi
menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. Kini sudah ada tim yang
dikirim ke Madura untuk mengusut dugaan kecurangan tersebut.
"Kita sudah kirim tim. Sekarang itu diurus sama tim," katanya.
Pastikan Para Saksi Baik-baik Saja
Lebih Jauh Jokowi menyatakan akan keliling ke daerah-daerah selama
masa menunggu pengumuman KPU pada 22 Juli nanti. Jokowi ingin memastikan
seluruh relawan dan tim pendukungnya mengawal ketat proses rekapitulasi
suara.
"Saya ke daerah memastikan tim saksi relawan betul
mengawasi nggak ada 'masuk angin'," kata Jokowi di Kantor DPD PDIP
Banten, Serang, Banten, Rabu (16/7/2014).
Presiden RI ke-7 ini tak bergerak sendirian, sudah ada tim yang juga mengawasi
rekapitulasi di lapangan. Jokowi berkeliling untuk memastikan pengawasan
benar-benar maksimal.
Fokus utamanya, Mantan Wali Kota Solo itu
ingin wilayah Jawa diawasi dengan ketat. Sebab, menurut Jokowi,
kecurangan di Jawa bisa berpengaruh besar secara nasional.
"Jawa ini 58 persen. Kalau berubah kecil saja bisa pengaruhnya suaranya gede banget," ujarnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar