Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kesempatan partai
politik yang sebelumnya mendukung pasangan calon presiden lain untuk
bergabung dengan kubunya pascapenyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli
2014.
"Siapapun yang ingin ikut bersama-sama membangun bangsa dan negara
Indonesia kenapa tidak? Saya kira tidak ada masalah," katanya di
Semarang, Minggu (13/7/2014) malam.
Hal tersebut disampaikan Jokowi menanggapi rencana Partai Golkar
bergabung ke koalisi parpol pengusung Jokowi-JK saat berada di Panti
Marhaenis Semarang.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tiba di Panti
Marhaenis sekitar pukul 20.40 WIB setelah bertemu dengan keluarganya di
Kota Surakarta.
Mengenai perkembangan proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu
Presiden 2014, Jokowi minta masyarakat bersabar menunggu penetapan
perolehan suara masing-masing pasangan capres oleh Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia pada 22 Juli 2014.
"Tolong semuanya bersabar dan menunggu penetapan perolehan suara dari
KPU," ujarnya didampingi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Jateng Heru
Sudjatmoko dan Ketua Tim Relawan Jokowi-JK, Ganjar Pranowo.
Jokowi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
masyarakat di Jateng terkait dengan hasil "real count" berdasarkan
formulir C1 dari saksi di tempat pemungutan suara (TPS) yang menyebutkan
pasangan capres bernomor urut 2 itu meraih suara sebanyak 66,64 persen.
"Terus terang saya kaget karena berdasarkan `real count`, pasangan
Jokowi-JK bisa unggul di seluruh kabupaten/kota di Jateng," kata mantan
Wali Kota Surakarta itu.
Menurut dia, perolehan suara yang cukup besar itu merupakan kerja
keras dari seluruh tim dan pendukung pasangan capres Jokowi-JK di
Jateng.
"Saya pikir satu dua tiga atau empat wilayah kalah, ternyata di seluruh kabupaten/kota di Jateng bisa disapu bersih," ujarnya.
Jokowi menilai bahwa perolehan suara berdasarkan hasil "real count"
tersebut tidak akan jauh berbeda dengan penetapan perolehan suara oleh
KPU RI.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk
mengawal dan mengawasi proses rekapitulasi perolehan suara mulai dari
TPS hingga ke tingkat pusat sebagai antisipasi terjadinya kecurangan
atau manipulasi jumlah suara.
"Laporkan jika ada perubahan suara sedikitpun agar ditindaklanjuti
oleh pihak yang berwenang karena mengubah jumlah suara itu termasuk
kejahatan demokrasi," katanya.
Saat ditanya wartawan mengenai apakah ada rencana bertemu dengan
calon presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat, Jokowi mengaku belum
memikirkannya.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014, diikuti oleh dua
pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut 2.
Pasangan Prabowo-Hatta diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar,
PKS, PPP, PBB, dan Partai Demokrat, sedangkan Jokowi-JK diusung PDI
Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI. [antara]
Jokowi ganteng
BalasHapusJokowi ganteng
BalasHapus