Rabu, 30 Juli 2014

Jokowi Gelar Open House di Solo


Ribuan warga Kota Solo dan daerah sekitarnya menghadiri acara open house yang digelar oleh Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di gedung Graha Saba di Sumber, Solo, Rabu (30/7/2014).
Jokowi yang didampingi istrinya Iriana Joko Widodo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada warga Solo yang telah memberikan dukungan dalam Pilpres 2014.
"Saya mengerti warga Kota Solo dan sekitarnya telah banyak memberikan dukungan kepada saya baik moril maupun materiil, dan ini membuktikan bahwa masih cinta kepada saya meskipun sudah tidak menjadi Wali Kota Surakarta," katanya.
Dukungan suara dari rakyat Solo yang diberikan pada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) paling tinggi di Indonesia yaitu sebesaar 84,36 persen.
"Dukungan ini luar biasa dan ini menunjukkanb bahwa warga Kota Solo masih mencintai saya dan FX Hadi Rudyatmo (Rudy) sebagai Wali Kota Surakarta," kata Jokowi yang juga mantan Wali Kota Surakarta.
"Ya dulu sewaktu saya pindah ke Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta banyak yang mempermasalahkan, tetapi setelah saya maju Capres ternyata juga masih banyak yang memberikan dukungan suara ini berarti rakyat Solo masih cinta kepada saya," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan warga yang hadi pada acara tersebut.
FX Hadi Rudyatmo (Rudy) yang juga menjabat sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, mengatakan acara tersebut digelar merupakan ucapan rasa terimakasih.
Warga Solo tampak antusias menghadiri acara tersebut, meskipun open house baru digelar pukul 10.00 WIB warga pukul 08.00 WIB sudah mulai berdatangan dan bahkan tempat duduk yang disediakan di gedung Graha Saba sudah penuh.
Untuk menjaga kelancaran acara, hadirin dilarang meminta foto bersama dengan Jokowi dan keluarga. Sedangkan untuk anak-anak yang ikut diajak ke acara tersebut, diberi bingkisan berupa buku tulis.
Untuk bisa bersalaman dengan Jokowi, ribuan orang sudah memadati ‎gedung pertemuan milik keluarga Jokowi tersebut. Bahkan pengunjung membeludak hingga di luar gedung. Tak sedikit dari mereka yang datang membawa anak-anak untuk bisa berjabat tangan dengan sang capres terpilih tersebut.
Selanjutnya, untuk bersalaman mereka harus bersedia antre dan melewati pintu yang dijaga ketat polisi.‎ Setelah bersalaman dengan Jokowi beserta istri dan ketiga anaknya, warga harus segera turun dari panggung dan segera meninggalkan gedung untuk memberi kesempatan kepada warga yang lain ‎untuk bisa bersalaman dengan Jokowi.
Demi menjaga kelancaran acara, warga juga dilarang foto bersama dengan Jokowi dan keluarga. Setelah bersalaman, warga harus segera meninggalkan gedung melewati pintu lain sehingga tidak berdesakan dengan tamu yang masuk.
Sedangkan bagi anak-anak yang diajak ikut ke acara tersebut oleh orangtuanya. Keluarga Jokowi memberikan bingkisan buku tulis dan ada bingkisan uang baru.

Pengamanan Selama Acara Berlangsung
Sebanyak 650 polisi mengawal open house presiden Jokowi di Gedung Graha Saba, Jalan Letjen Soeprapto, Solo, Jawa Tengah, Rabu 30 Juli 2014. Mereka merupakan gabungan dari satuan aparat Polda, Mabes, Polres dan Brimob se-Jawa Tengah.
"Personel yang diturunin 650, dari satuan Polda Jateng 60 orang, Mabes Polri 30 orang, polresta 450, BKO Brimob 1 kompi atau 100 orang," ujar Kombes Iriansyah kepada Metrotvnews.com di lokasi,  Rabu siang.
Menurut dia, pengamanan seorang presiden harus ketat dan protokoler. Sebab, keselamatan seorang kepala negara begitu rawan. Oleh karenanya, Irwan sengaja membentuk pengamanan terbuka dan tertutup selama acara berlangsung.
"Kita bentuk pengamanan terbuka dan tertutup. Kalau terbuka semua menggunakan seragam, kalau tertutup menggunakan batik plus id panitia. Di ruangan ini yang preman kurang lebih 80 orang, polisi semua," ungkap dia.
Selain itu, disiapkan empat metal detektor di depan pintu masuk dan sejumlah mobil barakuda.
"Metal detektor di seek door ada 4. Satu di rumah Pak Jokowi dan tiga di sini (gedung). Kalau metal detektor yang dipegang ada 8," ucapnya.
"Itu barakuda untuk escape kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan. Presiden kita amankan di sana dan dibawa ke suatu tempat yang sudah direncanakan," sambung dia. Namun, hingga acara selesai, keamanan kondusif.
Hal senada juga disampaikan oleh Jokowi. Dia mengapresiasi kerja sama aparat kepolisian dan masyarakat.
"Sudah kita umumkan, kalau tidak dikelola dan tidak dimanage secara rapi nanti berbahaya," ujar Jokowi.
Sekitar 8000 warga antre di halaman gedung Graha Saba. Mereka telah menunggu sejak pagi untuk berbincang atau sekedar bersalaman dengan Jokowi dan keluarga. Mereka datang dari berbagai daerah dan pelosok Surakarta. Sebelum masuk gedung, para warga disterilisasi melalui metal detektor. Selain itu, ratusan aparat kepolisian tampak pasang badan di area gedung, baik di dalam maupun luar.

Tak Lelah, Meski Harus Salami 8000 Orang
Sebanyak 8.000 warga memadati lokasi gedung. Antrean tampak begitu panjang hingga memakan badan jalan.
Jokowi mengatakan mereka datang dari berbagai pelosok di tanah air. "Ini enggak cuma dari solo tok lho. Seluruh Indonesia, dari Bajarmasin, Maluku, Riau, Kalimantan," ungkap Jokowi.
Ribuan orang ini rela menjalani pemeriksaan, salah satunya melalui alat metal detektor, untuk bertemu Jokowi. Tak ada satupun warga yang membawa tas ke dalam ruangan, kecuali dompet dan telepon selular. Semua barang dititipkan kepada panitia penyelenggara acara.
"Iya, enggak apa-apa. Yang penting bisa ketemu presiden. Saya lihat di tv terus buru-buru ke sini. Kita pikir sudah ditutup tapi masih boleh masuk," ujar salah seorang warga, Sri Rahayu (45).
Walau penuh, tidak ada desak-desakan maupun kericuhan di sini. Warga tampak tertib dan menerima arahan dengan senang hati. Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi mereka. Bahkan dia mengaku tak lelah meski harus menyalami 8.000 tamu.
"Enggak, di sini ramai. Budaya kita kan antre, di sini (Solo) bisa ditata, dikelola. Kamu lihat kan, itu rapi, bukan rapi lagi tapi pakai banget," ucap Jokowi di sela waktu istirahat.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh  warga Solo. Sebab pada pilpres 9 Juli lalu, Jokowi-JK menang telak di kota kelahirannya.
"Selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan Bathin. Terima Kasih sudah percaya kepada saya," ujar Jokowi di hadapan ribuan warga.

Jokowi Juga Terima Amplop
Jokowi ini tidak hanya memberi amplop tunjangan hari raya kepada warga.
Sebaliknya, dia juga menerima amplop dari peserta open house. Tapi amplop apakah itu? Apa isinya?
Ternyata amplop dari warga untuk Jokowi itu berisi usulan-usulan mengenai pemerintahannya lima tahun ke depan. Terutama mengenai pendidikan dan kesehatan.
"Banyak tadi 100 amplop, banyak sekali usulan-usulan," kata Jokowi kepada wartawan di lokasi.
Namun, dia mengaku belum sempat membaca isi amplop lantaran antrean tamu semakin panjang. "Belum dibaca, baru saja dikasihin kok," ucap Jokowi melanjutkan sesi salaman.
Tak hanya melalui amplop, warga membisikkan aspirasinya ke telinga Gubernur DKI Jakarta ini. "Yang disampaikan lisan juga banyak. Terutama di bidang pendidikan dan kesehatan," ungkap Jokowi.
Nah, apa usulan Anda untuk Jokowi? 

Open House Sarana Bernostalgia
Jokowi bernostalgia saat open house di gedung serba guna Graha Saba Buana, Jalan Letjend Soeprapto, Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/7/2014).
Di tempat tersebut, Jokowi tak menyangka berjumpa dengan kawan lamanya. Mulai dari teman masa kanak-kanak hingga teman semasa kuliah. Mereka ikut antre di antara ribuan warga.
"Banyak, teman SD, SMP, SMA, teman waktu mahasiswa dan teman-teman kampung, semuanya ketemu, hehe," ujar Jokowi di sela-sela istirahat.
Jokowi baru menyadari kehadiran kawan lamanya saat bersalaman. Bahkan mantan Wali Kota Solo itu hampir tidak mengenali mereka lantaran puluhan tahun tidak berjumpa. "Ya banyak, 20 tahun enggak ketemu juga banyak," imbuhnya
Awalnya, Jokowi mengurungkan niat untuk menggelar open house di kediamannya, di Jalan Kutai Utara, RT 8, RW 7, Kelurahan Sumber, Banjarsari. Sebab, beredar kabar, warga yang akan bersilaturahim tidak hanya dari dalam kota, melainkan juga dari luar daerah.
"Makanya rencana awalnya di rumah kami batalkan. Karena dengar-dengar dari kampung-kampung mau datang semua. Bahkan ada dari Maluku, Banjarmasin, Riau, dan lain-lain," tutur dia.  [antara,detik,metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar