Wakil Bendahara Umum Bambang Soesatyo mengisyaratkan Partai Golkar siap
untuk bergabung dengan koalisi pengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla
(Jokowi-JK).
Bambang mengungkapkan, sampai saat ini Jusuf Kalla tercatat sebagai
kader, bahkan sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada
periode 2004-2009.
"Pastinya. Kalau kemenangan Jokowi diperkuat oleh putusan Mahkamah
Konstitusi (MK), di sana ada tokoh Partai Golkar, Jusuf Kalla. Suka atau
tidak suka, JK mewakili dan merepresentasi Partai Golkar," kata Bambang
kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (30/7/2014).
Ia menambahkan, Partai Golkar tidak pernah mengambil posisi sebagai
pihak oposisi di pemerintahan. "Dan juga merunut sejarah Golkar, belum
pernah Golkar di luar pemerintahan. Kalau sampai Golkar di luar
pemerintahan, jelas sejarah baru. Namun kecil kemungkinan Golkar di luar
pemerintahan. Kalaupun terjadi itu akan sementara saja sambil menunggu
musyawarah nasional (munas)," imbuhnya.
Ia menegaskan, kepastian Partai Golkar akan berada dalam atau di luar
pemerintahan terletak di munas. Hal itu disebabkan Golkar di bawah
kepemimpinan Aburizal 'Ical' Bakrie sudah memutuskan mendukung pasangan
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di dalam koalisi merah putih.
"Karena enggak mungin Pak Ical sebagai pimpinan partai menjilat ludah
sendiri. Kalau tiba-tiba Pak Ical berpindah haluan, sulit (terjadi),"
tegasnya.
Lalu, apakah Golkar bersedia bergabung tanpa syarat dengan pengusung
Jokowi-JK? Termasuk tidak ada keharusan mendapat kursi di kabinet.
Menurut Bambang, jatah kursi menteri atau jabatan politik lainnya
didasari oleh kemampuan kader dan elite, bukan karena posisi tawar
partai. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar