Sabtu, 04 Januari 2014

Mau Nyapres, Baiknya Jokowi Pikir-Pikir Dulu

Joko Widodo (Jokowi) harus mewaspadai dan mempertimbangkan matang-matang sikap sejumlah pihak di kalangan internal Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) yang memintanya menjadi calon presiden (capres).
Menurut Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus, ada kultur dan perilaku sejumlah elit dan kader di internal PDIP yang masih korup dan feodalistik. Sehingga tidak pas dengan Jokowi yang memiliki integritas, moral, sikap merakyat, tegas, dan jujur.
"Jika Jokowi menerima tawaran untuk menjadi capres dari PDIP 2014, maka nasib Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan Megawati Soekarnoputri, yang sudah dua kali gagal menjadi presiden melalui pemilu juga karena kultur koruptif dan feodalistik yang tercipta di internal PDIP sudah sulit dihilangkan," kritik Petrus saat dihubungi, Sabtu (4/1/2014).
Saat ini jelas Petrus, banyak kader PDIP baik di tingkat Pusat maupun daerah di eksekutif maupun legislatif tersangkut kasus korupsi.
Dengan kultur dan kondisi internal yang masih korup dan feodal seperti itu, maka siapa pun putra terbaik bangsa Indonesi dengan kadar intelektual, moral dan integritasnya tinggi pun tidak akan mampu bertahan. Bahkan dia bisa menjadi korban dari kondisi internal itu sendiri.
Jika ingin menyelamatkan Jokowi sebagai kader pemimpin masa depan demi memperbaiki kondisi negara yang semakin hancur karena korupsi, maka PDIP harus melakukan langkah-langkah progresif berupa bersihkan dan benahi kultur yang korup.
"Saran saya, Jokowi sebaiknya berpikir ulang untuk menjadi capres dari PDIP. Atau tetap memilih menjadi kader PDIP dan memperbaiki dan mengubah kultur yang korup," tandasnya.

Sumber :
sindonews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar