Nama Joko Widodo (Jokowi) kerap muncul dalam bursa capres 2014 walau
jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta dipegangnya hingga 2017. Jokowi
diharapkan menyatakan sikapnya secara tegas terkait kemunculan namanya
dalam bursa tersebut.
"Ada baiknya Pak Jokowi membuat pernyataan
sikap, seperti 'Saya akan menjadi capres kalau saya sudah membuktikan
berhasil membenahi Jakarta'," kata pengamat perkotaan Yayat Supriatna
kepada detikcom, Sabtu (1/6/2013).
Yayat menambahkan dengan
pernyataan tegas seperti yang disebutkan maka tidak akan ada lagi pihak
yang hendak memunculkan namanya kembali. Ia juga menyarankan agar
mencurigai pihak-pihak yang tetap memunculkan nama Jokowi dalam bursa
setelah pernyataan tersebut.
"Kalau hatinya tulus untuk memimpin
Jakarta, maka dia harus berani menyatakan pernyataan sikap," ujar
pengamat dari Universitas Trisakti ini.
Menurut Yayat, jika batin
Jokowi mendukung pernyataan sikap tersebut maka poling-poling yang
muncul akan mencari alternatif lain. Yayat juga menilai peminjaman
Jokowi sebagai juru kampanye bisa membuat kinerjanya tidak optimal.
Menurutnya,
"Bagusnya, Pak Jokowi menyatakan sikap dalam waktu dekat," kata Yayat.
"Kondisi
terbaik saat ini melakukan pembenahan dan buktikan bahwa dia sudah
berbuat untuk Jakarta. Nanti ketika jadi capres, dia akan ditanya apa
yang telah perbuat untuk Jakarta," sambungnya.
Yayat menambahkan
euforia wacana mengusung Jokowi sebagai salah satu kandidat alternatif
capres 2014 mirip saat Ali Sadikin memimpin Jakarta. Namun suasana
politik masa Ali Sadikin saat itu tidak memungkinkan memenuhi harapan
masyarakat luas untuk menjadi presiden.
"Walau tidak jadi
presiden, jasa Bang Ali dikenal luas. Pak Jokowi lebih bagus bekerja
untuk Jakarta dan kebijakannya akan dikenang masyarakat," ujar Yayat.
Pengamat
dari Universitas Trisakti tersebut mencontohkan proyek monorel dan MRT
yang memberikan dampak besar untuk warga Jakarta dan akan dikenang
masyarakat luas. Yayat menambahkan popularitas Jokowi harus dibalas
dengan bukti nyata.
"Lebih bagus Pak Jokowi jadi 'presiden rakyat Jakarta'," tutup Yayat.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar