Sekretaris Eksekutif Pusaka Trisakti, Fahmi Habsyi, meramalkan Partai
Demokrat akan bergabung dengan kubu Joko Widodo di parlemen dua tahun
lagi. Jangka waktu tersebut dinilai Fahmi tepat untuk Ketua Dewan
Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghitung kekuatan
pemerintahan Jokowi.
"Saya
yakin Demokrat segera bergabung ke Jokowi-JK kalau situasi dan
kondisinya sudah kepepet banget sehingga membahayakan nasib kader
lainnya," ujar Fahmi melalui siaran pers, Jumat (12/12/2014).
Sebelumnya,
Partai Demokrat mencanangkan posisi penyeimbang dengan tidak
menggabungkan diri ke kubu Jokowi ataupun Prabowo di parlemen. Ketua
Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyatakan lembaganya
hanya mendukung gagasan terbaik untuk masyarakat, meski isu itu
dicetuskan Koalisi Jokowi atau Koalisi Prabowo.
"Jangan dilembagakan. Ini hanya case by case," ujar Amir, Kamis (11/12/2014).
Fahmi menganggap langkah tersebut sebagai bagian dari strategi politik
SBY. Dia berujar bahwa Demokrat ingin belajar dari PDI Perjuangan
sebagai partai penyeimbang yang memenangi Pemilu 2014.
Lebih
lanjut, Fahmi berpendapat, jika PDI Perjuangan dan Jokowi tidak waspada,
Demokrat akan menyalip posisi PDIP pada Pemilu 2019 mendatang.
"Keputusan Demokrat menjadi penyeimbang bukan hal yang negatif dan tidak
boleh dianggap remeh," kata Fahmi. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar