Minggu, 14 Juli 2013

Terhalang PDI Perjuangan, Jokowi Hanya Jadi Presiden Survei

Kesekian kalinya, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut dalam hasil survei dan riset untuk menjadi pemenang untuk Pemilu 2014.
Hal itu diketahui berdasarkan riset Institute for Transformation Studies (Intrans) yang melibatkan 150 orang responden yang dibagi ke dalam 10 kelompok Focus Group Discussion yang diadakan bulan Mei hingga Juli 2013.
"Diyakini jika Jokowi maju dalam Pemilihan Presiden 2014, Jokowi akan memenangkan kursi presiden 2014 secara mutlak dan meyakinkan," ujar Direktur Intrans, Saiful Haq di dalam peluncuran hasil riset Intrans di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu (14/7/2013).
Lanjutnya, alasan Jokowi bisa menang dalam pilpres karena banyak responden yang melihat mantan Walikota Solo itu diberi atribut merakyat alias ndeso.
"Rekam jejak dan keputusan politik yang diambil Jokowi tidak dilihat. Responden mengidentifikasi Jokowi sebagai rakyat kebanyakan dengan menggunakan bahasa ndeso. Dia dinilai merakyat," kata Saiful. 
Sementara itu, Pengamat Sosial politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito melihat, fenomena Jokowi yang berada diurutan teratas dalam berbagai lembaga survei memang kerap ditemui dari berbagai lembaga survei. Namun demikian, kata Arie, Jokowi sendiri masih terkendala di partainya dalam pemberian restu untuk benar-benar maju bertarung di Pemilihan Presiden 2014. "Jokowi {nggak} akan berani melampaui partainya," kata Arie.
Selain itu, PDIP sendiri tidak bisa begitu saja mengutus Jokowi untuk ikut dalam pencapresan. Sebab, keputusan pada PDIP ada di tangan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri. "Logika dinasti politik PDIP harus ditinggakan," paparnya.
Riset Intrans ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi mendalam yang terbagi dalam 10 kelompok elemen masyarakat. Dalam riset ini menunjukan peluang yang menang dalam pilpres 2014 adalah Jokowi, Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Abu Rizal Bakrie, Wiranto, Mahfud MD, Surya Paloh, Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan.
Sedangkan dalam rangking Cawapres 2014, riset ini melihat sosok yang tepat untuk menjadi cawapres dengan kriteria atribut berupa Profesionalisme, cerdas, solusi ekonomi, rendah hati di dominasi kandidat muda, adalah Gita Wirjawan dan Hari Tanoesoedibjo. Sementara untuk atribut pengalaman dalam karir dan teruji dalam integritas, beberapa tokoh senior pun keluar seperti Ginanjar Kartasasmita, Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla.
Namun, dalam riset ini, respons responden cukup mengalami kesulitan ketika harus menentukan rangking tingkat minat dan sikap mereka terhadap kandidat cawapres (ketat dalam persaingan). Namun setelah mempertimbangkan seluruh atribut maka responden memilih Ginanjar Kartasasmita di posisi teratas dengan selisih tidak jauh berbeda dengan Gita Wirjawan dan Hari Tanoesoedibjo.
"Persepsi pemilih terhadap cawapres sangat dipengaruhi oleh kriteria atribut ideal cawapres dan skenario pasangan Muda-Muda dan Muda-Tua. Serta juga persepsi pasangan ideal Soekarno-Hatta dan SBY-JK," kata Saiful.

Sumber :
okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar