Sabtu, 23 Maret 2013

Soal Relokasi, Jokowi Tekankan Sosialisasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan relokasi warga bantaran Sungai Ciliwung untuk mewujudkan program normalisasi sungai. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menekankan bahwa sosialisasi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan memindahkan warga tersebut.
"Yang paling penting itu penjelasan di lapangan. Bertemu warga, ulama, semuanya harus diajak bicara," ujar Jokowi seusai menghadiri turnamen futsal Gubernur Cup 2013 di area Velldroome, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2013) siang.
Jokowi melanjutkan, ia menargetkan memulai sosialisasi relokasi kepada warga pada bulan ini. Sosialisasi dilakukan melalui perangkat wali kota, kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW. Adapun target relokasi warga akan dilakukan bertahap, tetapi semuanya rampung pada 2013. "Sudah mulai jalan satu per satu. Ada keinginan apa dari warga, nanti diakomodasi," ujarnya.
Jokowi menegaskan, program relokasi tersebut bukanlah upaya untuk menggusur warga. Relokasi merupakan upaya pemerintah demi meningkatkan kehidupan warga bantaran sungai ke arah yang lebih baik.
Normalisasi Sungai Ciliwung menjadi program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun ini. Hal ini disebabkan kondisi Ciliwung sudah tidak mampu lagi menampung debit air. Jika normalisasi dilakukan, kapasitas Ciliwung diklaim naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik. Kapasitas sungai saat ini hanya dapat menampung 30 hingga 40 persen.
Sebelum normalisasi dilakukan, Kementerian PU bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta melakukan relokasi warga bantaran sungai. Oleh sebab itu, relokasi warga bantaran sungai dinilai menjadi penentu keberhasilan pemerintah pusat menanggulangi banjir di Ibu Kota.


Sumber :
megapolitan.kompas,com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar