Jumat, 18 Januari 2013

SBY blusukan naik searider, Jokowi cukup naik gerobak

Tingginya curah hujan di Jakarta dalam sepekan terakhir membuat Ibu Kota terendam banjir. Alhasil, sepanjang Kamis (17/1) Jakarta bak lautan di tengah kota.

Banjir tak hanya merendam pemukiman warga. Sejumlah ruas jalan utama juga terputus. Keadaan diperparah dengan pemadaman listrik yang dilakukan PLN untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah peristiwa ini sebagai banjir siklus lima tahunan. Tapi jika dilihat kenyataan di lapangan, banjir di awal tahun 2013 ini tak ada bedanya dengan banjir tahun 2007 lalu.

Istana Negara juga terendam. Ketinggian air di beberapa pintu air meluber, dan tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) jebol.

Kaget dengan kondisi ini, petinggi negara bergerak. Menko Kesra Agung Laksono, Kepala BNPB Samsul Maarif dan tuan rumah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung mengadakan rapat penanggulangan banjir.

Tak puas sekadar rapat, usai pertemuan itu Jokowi langsung turun ke lapangan memantau banjir di beberapa kawasan. Diawali dengan memantau banjir di ruas Jalan MH Thamrin.

Dari Balai Kota Jokowi menumpang mobil dinas. Rupanya, ketinggian air di MH Thamrin mencapai sepinggang, alhasil mobil mewah itu diparkir di depan Gedung Sarinah.

Dia langsung turun dari mobil. Jokowi sudah memakai setelah tepat berada di lokasi banjir yakni berjaket, topi dan sepatu boot.

Entah apa pasalnya, Jokowi kemudian memilih menyeberangi lautan dadakan itu dengan gerobak milik warga. Tanpa canggung dia naik dan duduk di tepi. Ajudannya tampak terus memayungi. Begitu Jokowi duduk mantap, gerobak pun disorong menuju Bundaran HI.

Puluhan warga juga tampak mengikuti Jokowi. Beberapa berteriak usil. "Nanti di tempat yang agak dalam cemplungin aja," gurau seorang warga diikuti tawa teman-temannya.

Jokowi yang mendengar hanya nyengir saja.

Rupanya, bukan pejabat sekelas Jokowi saja yang turun memantau banjir. Petinggi negara ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga melakukan hal yang sama.

SBY blusukan ditemani Ibu Ani dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Dia mengunjungi lokasi banjir dan pengungsian warga Rawajati, tepatnya di bawah flyover Kalibata, Jakarta Selatan.

Ibu Ani yang membawa kamera foto tampak mengabadikan gambar suasana di lokasi. Beberapa kali Ibu Ani tampak jeprat-jepret di lokasi pengungsian.

Tak sekadar menyapa warga, SBY bersama rombongan juga minta diantarkan mengelilingi Kali Ciliwung untuk memantau kondisi air dan pemukiman di bantaran kali. SBY kemudian naik perahu jenis searider milik TNI menyusuri Kali Ciliwung. SBY tampak melapisi pakaiannya dengan pelampung.

Tak hanya di Kali Ciliwung, perahu serupa juga disediakan di Bundarah H.

"Perahu akan di stand by kan untuk presiden apabila dia ingin blusukan," kata salah satu prajurit.

Pantauan merdeka.com, speedboat sepanjang sekitar 15 meter itu dibawa ke HI menggunakan mobil tronton. Selain mempersiapkan speedboat, TNI juga menyiapkan 3 unit mobil iring-iringan. Satu mobil menggunakan lapis baja.

Benar atau tidak, bencana selalu dijadikan berbagai pihak untuk meraih simpati publik. Semoga tidak dengan dua pejabat ini.

Sampai malam ini ruas jalan MH Thamrin, Sudirman, Daan Mogot, Kampung Melayu dan titik-titik banjir lainnya masih tergenang air dengan ketinggian mulai 30 sampai 150 sentimeter.

Cuaca Jakarta di Jakarta malam ini sempat diguyur hujan selama 30 menit. Namun setelah itu hujan mereda.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar