Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo heran melihat kondisi sebuah waduk
di Kampung Bangau, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan. Melihat kondisi waduk yang mungil dan terbengkalai, Jokowi
menyindir, waduk tersebut lebih mirip dengan kolam arena pemancingan.
"Masak kayak gini namanya
waduk. Ini empang tempat pemancingan," kata Jokowi dengan nada
menyindir, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Geram
dengan kondisi yang dilihatnya, Jokowi berjanji akan melanjutkan proyek
pembangunan waduk secara tuntas dan di bawah pengawasannya langsung. Ia
ingin memastikan proses pembangunan sesuai ketentuan dan membawa
manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Artinya, kalau ada proyek,
tidak dicek, tidak ada manajemen kontrol, ya jadinya seperti ini. Saya
sudah cek, tahun ini ada kegiatan lagi, mau saya awasi," ujarnya.
Jokowi
datang meninjau waduk di Pondok Labu tersebut karena adanya laporan
masyarakat. Masyarakat terus mengeluh karena waduk tak beroperasi
optimal dan berulang kali permukiman di sekitar tergenang banjir.
Waduk
itu adalah proyek yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta yang
dimulai sekitar tahun 2011. Waduk tersebut dibangun di atas lahan yang
sebelumnya adalah tanah lapang.
Luas waduk tak begitu besar,
diameternya hanya sekitar 15-20 meter. Pembangunan waduk merupakan
alternatif untuk menyiasati luapan Kali Krukut. Lebar Kali Krukut di
wilayah itu awalnya 8 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter.
Namun,
kondisi kali saat ini menyusut hanya tersisa lebar sekitar 3 meter dan
kedalamannya juga ikut berkurang. Penyempitan Kali Krukut dipicu
pembangunan kompleks latihan Marinir yang dilakukan pada awal 2011.
Lebih dari setengah lebar sungai diuruk dan sebuah jembatan yang biasa
digunakan warga untuk beraktivitas dibongkar.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar