Minggu, 05 Oktober 2014

Jokowi Dukung Pemilihan Pimpinan MPR Lewat Musyawarah

Presiden terpilih Joko Widodo mendukung penuh pemilihan kursi pimpinan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) dilakukan melalui musyawarah dan mufakat. Sebaliknya, Jokowi tak setuhu pemilihan MPR melalui sistem paket sebagaimana pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Tadi sudah kita sampaikan, kita ingin musyawarah dan mufakat. Kita mendukung (pemilihan MPR -red) melalui musyawarah dan mufakat," kata Jokowi seusai rapat Koalisi Indonesia Hebat di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Untuk itu, dalam memperebutkan jatah empat kursi partai politik di MPR, Jokowi mengharapkan pemilihan pimpinan MPR melalui musyawarah agar semua fraksi memiliki posisi pada susunan DPR dan MPR periode 2014-2019.  "Kemarin kan sudah di DPD, sekarang kita bicara lagi soal pemilihan di MPR. Keinginan musyawarah itu yang kita dukung," tegas Jokowi.
Seperti diketahui, sistem pemilihan pimpinan MPR sama seperti memilih pimpinan DPR. Setiap koalisi harus mengajukan paket calon pimpinan. Namun, untuk MPR, jatah partai politik hanya empat kursi. Satu kursi lainnya menjadi milik Dewan Perwakilan Daerah.
Menurut Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan kubu Jokowi-JK akan mengusung perwakilan DPD.
"Kami sepakat mendorong teman-teman dari DPD untuk menjadi Ketua MPR. Tawaran dari DPD adalah bersama-sama mengedepankan musyawarah mufakat," ujar Cak Imin dalam jumpa pers di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014).
Koalisi Indonesia Hebat sepakat agar proses pengambilan keputusan di DPR tak lagi terjadi. Oleh karena itu mereka sepakat untuk tak lagi berkubu-kubu dalam permusyawaratan.
"Kami berkesimpulan dalam upaya membawa suasana persidangan yang baik atas saran dari DPD bahwa persidangan nanti kami sepakat agar tak ada kubu-kubuan terutama di seperti di DPR," imbuh Cak Imin.
Hadir dalam jumpa pers Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Ketum PDIP Megawati, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKPI Sutiyoso, Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua Tim Transisi Rini Soemarno, serta pimpinan parpol dan Tim Transisi lainnya.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar