Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Maruarar Sirait (Ara), menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya rasa nasionalisme yang tinggi. Rekam jejak Jokowi menunjukkan keberpihakan terhadap produk lokal. "Nasionalisme Jokowi tak perlu diragukan," kata Ara.
Jokowi, menurut Ara, lebih mencintai produk dalam negeri, seperti memperjuangkan mobil nasional agar tidak kalah bersaing dengan negara lain. Misalnya, Jokowi lebih menyukai sepatu produksi Cibaduyut dan hobi kuliner masakan Indonesia dibanding buatan asing.
Ara mengatakan, nasionalisme Jokowi juga terlihat ketika mengatasi permasalahan sosial. Dia mencontohkan relokasi pedagang kaki lima di Solo dan Tanah Abang berjalan tanpa kekerasan. Sebagai gantinya, Jokowi menyiapkan lokasi pasar pengganti yang lebih layak. Jokowi juga menyediakan rumah susun untuk warga penggusuran Waduk Pluit.
Beberapa kebijakan Jokowi juga pro kemiskinan. Ara mencontohkan Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. "Mengatasi kemiskinan itu dengan menjamin kesehatan dan mencerdaskan masyarakat," kata Ara.
Ara juga mencontohkan Jokowi yang menolak berutang kepada asing. Gubernur DKI ini menolak pinjaman sebesar Rp 1,2 triliun dari Bank Dunia terkait untuk proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Bahkan, Jokowi juga menolak untuk mengeluarkan obligasi.
Ara mengapresiasi siapapun yang memberi kritikan kepada Jokowi atau kader lain. Dia berharap kritikan ini dijadikan Jokowi untuk berbuat yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat. Menurut dia, Jokowi memang bukan sosok yang sempurna.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien Rais, meragukan kepemimpinan Jokowi. Ia menilai kesuksesan yang disebut-sebut melekat dalam kepimimpinan Jokowi hanya pencitraan. Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999-2004 itu juga meragukan Jokowi punya komitmen nasionalisme kuat kendati berasal dari partai nasionalis, PDI-P. Jokowi sendiri menanggapi kritik Amien dengan santai.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar