Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakan mewaspadai daerah rawan longsor. Hal itu diungkapkan Jokowi
sesaat sebelum meninggalkan Jakarta untuk menuju lokasi bencana longsor
di Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014) pagi.
Jokowi
menjelaskan, terdapat banyak titik rawan longsor di Indonesia.
Kewaspadaan masyarakat akan berguna untuk meminimalisir jatuhnya korban
dan kerugian masyarakat.
"Semuanya kita harus waspada, enggak cuma satu
dua titik, ratusan titik di tanah air yang rawan longsor, terutama di
Pulau Jawa," kata Jokowi.
Terkait status bencana longsor di
Banjarnegara, Jokowi menyatakan baru akan menjelaskan langkah taktisnya
setelah meninjau lokasi bencana. Ia datang ke lokasi untuk memastikan
kecepatan evakuasi.
Bencana tanah longsor melanda Dusun
Jemblung, Banjarnegara, pada hari Jumat (12/12), sekitar pukul 17.30
WIB. Sekitar 40 rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga
tertimbun longsor. Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa
longsor diperkirakan sekitar 100 orang, sedangkan warga lainnya
berhasil menyelamatkan diri. Selain itu, sejumlah mobil yang sedang
melintas di jalan Karangkobar-Banjarnegara turut tertimpa longsor.
Berdasarkan
pendataan sementara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung
mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 pos pengungsian. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana menyebut sudah ditemukan sebanyak 20 korban tewas
dalam longsor di Banjarnegara. Selain itu, belasan orang mengalami luka
berat, dan 88 orang masih dalam pencarian.
"20 tewas,11 orang
luka berat, 4 orang luka ringan, 88 orang masih dicari, 577 jiwa
mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui pesan singkat yang diterima,
Sabtu (13/12/2014). [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar