Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana bersama sejumlah menteri
kabinet kerja, Minggu 28 Desember 2014 bertolak dari Jayapura ke Wamena,
wilayah pegunungan Papua, dengan pesawat Hercules milik TNI AU. Presiden ke
Wamena guna melihat secara langsung kondisi wilayah pegunungan Papua,
yang selama ini identik dengan keterisolasisan.
Tiba di Wamena sekitar pukul 10:05 WIT, di depan pendopo Gedung Lembaga Adat, Ketua adat masyarakat
Lembah Masyarakat Adat dan Gubernur Papua menyambut kehadiran Presiden
Jokowi.
Mahkota Masyarakat Adat pun diberikan para tetua Adat
kepada Jokowi. Sedangkan kepada Ibu Negara diberikan seikat kembang khas
lembah Baliem.
Kedatangan Jokowi pertama kali ini pun disambut dengan tari-tarian masyarakat adat di Papua.
"Wa-wa-wa-wa!" teriak warga yang beberapa di antaranya mengenakan koteka dan noken.
Jokowi dan Ibu negara juga didoakan para tetua adat masyarakat Lembah Baliem.
Presiden dan rombongan kemudian menuju rumah adat warga pegunungan (honai) untuk berdialog dengan masyarakat.
Ketua
Tim Relawan Jokowi for Presiden Provinsi Papua, Yakoba Lokbere, mengaku
seluruh warga Pegunungan sangat gembira menyambut kehadiran Presiden di
Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.
"Wamena ini poros dan
pintu masuk ke sebelas kabupaten di pegunungan, tentu masyarakat sangat
gembira Presiden hadir di tengah-tengah mereka guna melihat langsung
kondisi nyata mereka," ujar Lokbere, yang juga istri Bupati Jayawijaya.
Dengan
kehadiran Presiden langsung melihat wilayah pegunungan, yang hanya bisa
dijangkau dengan pesawat, akan memudahkannya untuk menyusun rencana
program, terutama mengatasi berbagai persoalan yang ada, seperti
minimnya pelayanan pendidikan, kesehatan serta infrastruktur.
"Presiden
akan lebih mudah membuat programnya guna mengatasi berbagai persoalan
di pegunungan, jika langsung datang seperti ini," ujarnya.
Setelah
berdialog dengan warga pegunungan Papua, Presiden dijadwalkan akan
terbang menuju Sorong. Selama tiga jam di sana baru kemudian bertolak ke
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar