"Saya tidak dukung baik Jokowi-JK maupun
Prabowo-Hatta. Saya netral terhadap kedua pasangan ini," kata Yusril
dalam akun twitternya.
Professor hukum tata negara itu tak
menjelaskan alasan atas pilihannya yang bersikap netral. Meskipun ia
mengakui PBB secara institusi mendukung Prabowo-Hatta. "Sekali lagi saya
tegaskan saya bersikap pasif dalam Pilpres 2014," katanya.
Makanya, Yusril yang juga bekas Menteri
Hukum dan HAM era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla itu
menolak namanya dicantumkan sebagai juru kampanye atau apapun bentuknya
ke dalam daftar tim sukses.
"Saya menolak nama saya dicantumkan dalam timses salah satu dari kedua pasangan, karena saya memilih sikap pasif," ucapnya.
Seperti diketahui, PBB menjadi salah
satu partai pengusung yang bergabung dengan enam partai lainnya. Yakni,
Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan,
Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Golkar yang terakhir bergabung. [awa/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar