Usai membuka msuyawarah KONI di Ancol, Gubernur Jokowi langsung meluncur
ke acara di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan.
Dalam acara itu, dia bertemu dengan anak-anak penyandang autis.
Jokowi
berharap sudah sepantasnya anak-anak autis menerima perhatian lebih
dari pemerintah. Jokowi juga menginginkan kota yang dipimpinnya dapat
dicontoh bagi kota lain sebagai kota yang ramah terhadap autisme.
"Saya
berharap (Jakarta) dapat menjadi contoh kota yang ramah terhadap
autisme," kata Jokowi, saat menghadiri acara Yayasan Masyarakat Peduli
Autis Indonesia (MPATI), di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu
(6/4/2013).
Jokowi mengatakan, meskipun dia belum tahu terlalu
banyak mengenai autisme, namun mantan Wali Kota Solo itu berharap bisa
memberikan fasilitas-fasilitas untuk membantu para penyandang autisme.
"Saya
memang belum tahu banyak soal autisme tapi saya ingin tahu
sebanyak-banyaknya serta memberikan fasilitas kepada anak-anak yang
menyandang autisme. saya masih belajar banyak mengenai faislitas apa yg
disiapkan," ujar Jokowi yang hadir sekaligus untuk membuka acara
tersebut.
Jokowi menambahkan, fasilitas dapat diberikan dalam bentuk pendidikan dan perlindungan mereka di lingkungan.
"Misalnya
dalam pendidikan, lalu untuk lingkungan mungkin perlindungan tidak
hanya ditaman atau ruang terbuka hijau tapi juga di mall dan
tmpat-tempat umum lainnya," tambahnya.
Acara yang digelar MPATI
tersebut dihadiri oleh sekitar 150 orang. Mereka terdiri dari penyandang
autis dan para orang tuanya. Terlihat pula presenter Farhan dan dokter
Lula Kamal menghadiri acara tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
juga telah menandatangani kerja sama dengan pihak yayasan dalam
mencanangan Jakarta ramah autis.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi: Jakarta Harus Ramah Terhadap Penyandang Autisme"
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Canangkan Jakarta Ramah Autisme"
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 06 April 2013
APBD Besar, Jokowi Berharap Jakarta Sabet Semua Emas PON 2014
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2013 digelar November hingga Desember
2013. Gubernur Jokowi berharap, DKI Jakarta dapat menyabet semua medali
emas dalam kejuaraan yang akan digelar di Yogyakarta itu.
"Ya. Pengennya semuanya dimenangin, medali emasnya dipegang semua, jangan satu dua, wong olahraganya banyak sekali kok," kata Jokowi, di acara pembukaan musyawarah KONI, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/4/2013).
Menurut Jokowi, dengan fasilitas yang semakin komplit dan dana yang memadai, seharusnya tidak ada alasan bagi atlet Jakarta untuk tidak menjadi juara umum di PON mendatang.
"Karena fasilitas sudah semakin komplit, di Rawamangun saya lihat di Ragunan dan Kuningan, lalu saya lihat di anggaran juga besar, tidak ada yang lain selain harus juara umum. He..he.. itu aja. Siapa pun ketuanya," ungkap Jokowi yang mengenakan kemeja putih itu.
Jokowi mengimbau, sebaiknya dilakukan pembinaan semenjak dini untuk semua atlet, tidak hanya atlet DKI Jakarta tapi juga nasional. Selain itu kompetisi rutin juga diperlukan agar kualitas mereka semakin baik.
"Kalau saya yang pertama ini pembinaan yang harus terus dilakukan sejak dini. Yang kedua, kompetisi ini harus rutin dan ada terusan karena dari kompetisi itu akan muncul yang paling baik," ujar Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Minta DKI Juara Umum PON Remaja 2014"
- tribunnews.com : "Jokowi: Juara Muncul dari Banyaknya Kompetisi"
"Ya. Pengennya semuanya dimenangin, medali emasnya dipegang semua, jangan satu dua, wong olahraganya banyak sekali kok," kata Jokowi, di acara pembukaan musyawarah KONI, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (6/4/2013).
Menurut Jokowi, dengan fasilitas yang semakin komplit dan dana yang memadai, seharusnya tidak ada alasan bagi atlet Jakarta untuk tidak menjadi juara umum di PON mendatang.
"Karena fasilitas sudah semakin komplit, di Rawamangun saya lihat di Ragunan dan Kuningan, lalu saya lihat di anggaran juga besar, tidak ada yang lain selain harus juara umum. He..he.. itu aja. Siapa pun ketuanya," ungkap Jokowi yang mengenakan kemeja putih itu.
Jokowi mengimbau, sebaiknya dilakukan pembinaan semenjak dini untuk semua atlet, tidak hanya atlet DKI Jakarta tapi juga nasional. Selain itu kompetisi rutin juga diperlukan agar kualitas mereka semakin baik.
"Kalau saya yang pertama ini pembinaan yang harus terus dilakukan sejak dini. Yang kedua, kompetisi ini harus rutin dan ada terusan karena dari kompetisi itu akan muncul yang paling baik," ujar Jokowi.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Jokowi Minta DKI Juara Umum PON Remaja 2014"
- tribunnews.com : "Jokowi: Juara Muncul dari Banyaknya Kompetisi"
Buka Musyawarah KONI, Jokowi Serahkan Kursi Roda ke Atlit Disabilitas
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Musyawarah
Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ke X di Ancol. Jokowi
dalam kesempatan tersebut memberikan kursi roda kepada atlit
disabilitas.
"Dengan mengucap bismillah, musyawarah KONI ke X saya nyatakan resmi dibuka," ujar Jokowi, Sabtu (6/4/2013).
Acara yang diadakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara ini, merupakan rangkaian acara dalam rangka pemilihan Ketua KONI DKI Jakarta, serta penyusunan kepengurusan KONI Jakarta periode 2013-2018.
Jokowi hadir memakai kemeja putih lengan panjang yang menjadi ciri khas nya. Ia tiba di lokasi pada pukul 09.49 WIB, dan langsung disambut oleh Ketua KONI DKI Jakarta Winny Erwindia, serta Ketua KONI Pusat Tono Suratman.
Sebelum membuka musyawarah, Jokowi didapuk untuk menyerahkan kursi roda kepada para atlet penyandang diasbilitas yang mengikuti kejuaraan para games.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi Hadiri Pembukaan Musyawarah Olahraga KONI DKI Jakarta"
- sindonews.com : "Jokowi kucurkan Rp106 M untuk olahraga DKI"
"Dengan mengucap bismillah, musyawarah KONI ke X saya nyatakan resmi dibuka," ujar Jokowi, Sabtu (6/4/2013).
Acara yang diadakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara ini, merupakan rangkaian acara dalam rangka pemilihan Ketua KONI DKI Jakarta, serta penyusunan kepengurusan KONI Jakarta periode 2013-2018.
Jokowi hadir memakai kemeja putih lengan panjang yang menjadi ciri khas nya. Ia tiba di lokasi pada pukul 09.49 WIB, dan langsung disambut oleh Ketua KONI DKI Jakarta Winny Erwindia, serta Ketua KONI Pusat Tono Suratman.
Sebelum membuka musyawarah, Jokowi didapuk untuk menyerahkan kursi roda kepada para atlet penyandang diasbilitas yang mengikuti kejuaraan para games.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi Hadiri Pembukaan Musyawarah Olahraga KONI DKI Jakarta"
- sindonews.com : "Jokowi kucurkan Rp106 M untuk olahraga DKI"
Perlukah Jokowi Tiga Kali Meminta?
Semua tentu ingin memiliki Ibu Kota negara yang indah, modern tapi
ramah. Tapi apa daya, DKI Jakarta belum mampu menjadi kota seperti itu.
Secara estetika masih menyedihkan, belum lagi ketimpangan sosialnya
seakan membenarkan bahwa kota ini memang benar-benar keras.
Sebagai Gubernur, Joko Widodo beberapa kali menyampaikan keresahannya. Dia khawatir, bila tak segera dibenahi, Jakarta akan menjadi kota yang kumuh dan suram, dengan masa depan yang tak kalah suram. Setidaknya, dua kali pria yang akrab disapa Jokowi itu meminta hal yang sama di dua momen besar yang berbeda.
Pertama, keresahannya dia lontarkan, Rabu (19/12/2012). Masa-masa bulan madu, sekitar dua bulan setelah dia dilantik menjadi Gubernur DKI. Di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, di depan semua lurah dan camat se-Jakarta Pusat, Jokowi membeberkan potret hasil bidikannya selama berkeliling, blusukkan. Dia menampilkan foto yang mewakili sedikit masalah Ibu Kota. Seperti taman yang rusak, coretan liar di dinding, dan pedagang kaki lima yang menjamur di tempat tak seharusnya. Dia meminta semua memiliki rasa tanggung jawab dan tak saling melemparnya.
Potret yang ditampilkan Jokowi saat itu membuat semua lurah dan camat seperti tak bisa berkelit. Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah langsung berjanji dalam waktu satu pekan wilayahnya bebas dari coretan liar di dinding kota. "Kalau dicoret, ya cat. Lebih kuat mana, yang nyoret atau yang ngecat? Yang nyoret kan anak-anak, kita punya anggaran, masa kita kalah? Optimislah, kita pasti bisa," kata Jokowi, waktu itu.
Di kesempatan kedua, Jokowi meminta hal yang sama. Namun, saat ini lebih sakral karena permintaan itu dikaitkan dengan kado untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-486 Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2013. Permintaan itu disampaikan pada Jumat (5/4/2013) sore, di ruang rapat pimpinan utama, Gedung Balai Agung, Balaikota Jakarta.
Sejumlah bawahan dan mitra kerja diundang dalam rapat koordinasi penanganan kebersihan dan keindahan prasarana jembatan, jalan layang, dan underpass dalam rangka peringatan HUT ke-486 Kota Jakarta. Hadir di rapat tersebut, Kepala Bappeda DKI Sarwo Handayani, Kepala BPKD Endang Widjayanti, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono Budi, perwakilan Jasa Marga, Jakarta Propertindo, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Surakarta ini menunjukkan potret serupa, dan meminta permintaan yang sama. Jokowi kembali memunculkan potret mengenai coretan liar, tiang-tiang fly over dan pembatas jalan yang kusam karena bertahun-tahun tak dicat, kondisi taman di jalan tol dan non-tol yang tak terawat, papan reklame liar, dan kekumuhan Jakarta lainnya.
Dalam paparannya, Jokowi menampilkan potret fly over Tubagus Angke, fly over Cawang-Tanjung Priok, dan pembatas jalan di Tol Jagorawi. Sebagai perbandingan, dia menampilkan kondisi fly over di Singapura yang bersih, dan tiangnya ditumbuhi tanaman rambat.
"Kalau seperti ini semua (menunjukkan foto fly over di Jakarta) ya suram, masa depannya juga bisa suram. Saya minta hadiah ulang tahun semuanya dicat. Saya minta sebelum ulang tahun, supaya kota ini terkesan lebih ramah," ujar Jokowi, kemarin.
Sebenarnya, geliat membenahi dan menata kota telah mulai tampak di seluruh wilayah Jakarta. Pembersihan coretan liar dan penataan taman terlihat di beberapa kesempatan, di sejumlah ruas jalan. Namun, tugas besar berikutnya adalah pemeliharaan serta penjagaan agar semuanya tetap bersih dan terawat.
Sadar dengan itu, Jokowi meminta Satpol PP untuk terjun dan melibatkan diri lebih jauh. Tak hanya menjaga ketertiban di tempat-tempat umum, tapi dirinya juga sempat mengeluarkan wacana untuk menempatkan beberapa personel Satpol PP khusus untuk mengamankan Jakarta dari aksi para pencoret liar. Terutama di bawah fly over Cawang-Tanjung Priok yang dianggap Jokowi sebagai daerah paling memerlukan perhatian khusus.
Semangat membenahi kota, terlebih di momen besar HUT ke-486 Kota Jakarta, tentunya harus ditunjukkan oleh semua pihak terkait. Waktunya unjuk gigi, gigih mewujudkan Jakarta yang bersih dan lebih ramah. Kecuali, jika ingin Jokowi meminta untuk ketiga kalinya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Sebagai Gubernur, Joko Widodo beberapa kali menyampaikan keresahannya. Dia khawatir, bila tak segera dibenahi, Jakarta akan menjadi kota yang kumuh dan suram, dengan masa depan yang tak kalah suram. Setidaknya, dua kali pria yang akrab disapa Jokowi itu meminta hal yang sama di dua momen besar yang berbeda.
Pertama, keresahannya dia lontarkan, Rabu (19/12/2012). Masa-masa bulan madu, sekitar dua bulan setelah dia dilantik menjadi Gubernur DKI. Di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, di depan semua lurah dan camat se-Jakarta Pusat, Jokowi membeberkan potret hasil bidikannya selama berkeliling, blusukkan. Dia menampilkan foto yang mewakili sedikit masalah Ibu Kota. Seperti taman yang rusak, coretan liar di dinding, dan pedagang kaki lima yang menjamur di tempat tak seharusnya. Dia meminta semua memiliki rasa tanggung jawab dan tak saling melemparnya.
Potret yang ditampilkan Jokowi saat itu membuat semua lurah dan camat seperti tak bisa berkelit. Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah langsung berjanji dalam waktu satu pekan wilayahnya bebas dari coretan liar di dinding kota. "Kalau dicoret, ya cat. Lebih kuat mana, yang nyoret atau yang ngecat? Yang nyoret kan anak-anak, kita punya anggaran, masa kita kalah? Optimislah, kita pasti bisa," kata Jokowi, waktu itu.
Di kesempatan kedua, Jokowi meminta hal yang sama. Namun, saat ini lebih sakral karena permintaan itu dikaitkan dengan kado untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-486 Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2013. Permintaan itu disampaikan pada Jumat (5/4/2013) sore, di ruang rapat pimpinan utama, Gedung Balai Agung, Balaikota Jakarta.
Sejumlah bawahan dan mitra kerja diundang dalam rapat koordinasi penanganan kebersihan dan keindahan prasarana jembatan, jalan layang, dan underpass dalam rangka peringatan HUT ke-486 Kota Jakarta. Hadir di rapat tersebut, Kepala Bappeda DKI Sarwo Handayani, Kepala BPKD Endang Widjayanti, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono Budi, perwakilan Jasa Marga, Jakarta Propertindo, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Surakarta ini menunjukkan potret serupa, dan meminta permintaan yang sama. Jokowi kembali memunculkan potret mengenai coretan liar, tiang-tiang fly over dan pembatas jalan yang kusam karena bertahun-tahun tak dicat, kondisi taman di jalan tol dan non-tol yang tak terawat, papan reklame liar, dan kekumuhan Jakarta lainnya.
Dalam paparannya, Jokowi menampilkan potret fly over Tubagus Angke, fly over Cawang-Tanjung Priok, dan pembatas jalan di Tol Jagorawi. Sebagai perbandingan, dia menampilkan kondisi fly over di Singapura yang bersih, dan tiangnya ditumbuhi tanaman rambat.
"Kalau seperti ini semua (menunjukkan foto fly over di Jakarta) ya suram, masa depannya juga bisa suram. Saya minta hadiah ulang tahun semuanya dicat. Saya minta sebelum ulang tahun, supaya kota ini terkesan lebih ramah," ujar Jokowi, kemarin.
Sebenarnya, geliat membenahi dan menata kota telah mulai tampak di seluruh wilayah Jakarta. Pembersihan coretan liar dan penataan taman terlihat di beberapa kesempatan, di sejumlah ruas jalan. Namun, tugas besar berikutnya adalah pemeliharaan serta penjagaan agar semuanya tetap bersih dan terawat.
Sadar dengan itu, Jokowi meminta Satpol PP untuk terjun dan melibatkan diri lebih jauh. Tak hanya menjaga ketertiban di tempat-tempat umum, tapi dirinya juga sempat mengeluarkan wacana untuk menempatkan beberapa personel Satpol PP khusus untuk mengamankan Jakarta dari aksi para pencoret liar. Terutama di bawah fly over Cawang-Tanjung Priok yang dianggap Jokowi sebagai daerah paling memerlukan perhatian khusus.
Semangat membenahi kota, terlebih di momen besar HUT ke-486 Kota Jakarta, tentunya harus ditunjukkan oleh semua pihak terkait. Waktunya unjuk gigi, gigih mewujudkan Jakarta yang bersih dan lebih ramah. Kecuali, jika ingin Jokowi meminta untuk ketiga kalinya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)