Bencana banjir yang kembali menimpa Jakarta beberapa waktu terakhir menimbulkan banyak pihak yang berkomentar termasuk menyalahkan keberadaan sosok pemimpin DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Menurut musikus serta politikus Eros Djarot, memang akan ada saja yang menyalahkan hal semacam ini pada Jokowi.
"Hanya orang bodoh yang minta Jokowi menyelesaikan banjir ini dalam dua tahun," kata Eros kepada Tempo di Grand Indonesia (28/1/2014).
Menurut Eros, banjir di Jakarta sudah ada sejak lama. Tidak bisa langsung diselesaikan dalam waktu cepat. "Banjir ini masalah klasik," katanya lagi.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 28 Januari 2014
Gubernur kok Wajahnya Begini!
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menilai dirinya tersohor dan menjadi perbincangan di media Internasional lantaran wajah dia yang biasa-biasa saja.
"Ya wajahku kelihatannya... Gubernur kok wajahnya begini. Harusnya begini," ujar Jokowi sambil mempraktikkan badan tegap di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu mengaku tidak pernah menduga ketenarannya. Ia menanggapi biasa saja. "Kita tidak tahu, tidak ada tanggapan, biasa saja. Mereka datang sendiri ke sini meliput," kata Jokowi.
"Ya wajahku kelihatannya... Gubernur kok wajahnya begini. Harusnya begini," ujar Jokowi sambil mempraktikkan badan tegap di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu mengaku tidak pernah menduga ketenarannya. Ia menanggapi biasa saja. "Kita tidak tahu, tidak ada tanggapan, biasa saja. Mereka datang sendiri ke sini meliput," kata Jokowi.
37 Ribu Akun Twitter Gunjing Jokowi Soal Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi tokoh yang populer di
media sosial. Situs pemantau media sosial, awesometrics.com mencatat,
selama Januari 2014, puluhan ribu akun twitter aktif berkicau soal
penanganan banjir oleh Jokowi.
Dari 28 Desember 2013 hingga 27 Januari 2014, jumlah akun yang aktif berkicau soal isu ini hampir mencapai 37 ribu akun Twitter. Percakapan soal Jokowi terkait isu banjir berpotensi menjangkau 36 jutaan akun Twitter.
Dari 28 Desember 2013 hingga 27 Januari 2014, jumlah akun yang aktif berkicau soal isu ini hampir mencapai 37 ribu akun Twitter. Percakapan soal Jokowi terkait isu banjir berpotensi menjangkau 36 jutaan akun Twitter.
Inilah Alasan Tahir Bantu Jokowi
Orang terkaya ke-12 Indonesia, Tahir, memberikan bantuan 6M ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk korban banjir. Selain itu, Tahir pun memberikan 10 bus gratis. Ada apa di balik pemberian bantuan Tahir tersebut?
Tahir mengaku sudah mengenal Jokowi sejak menjabat sebagai Walikota Solo. Dia mengenal Jokowi cukup dekat. Bantuan yang diberikan Tahir tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun.
"Saya melihat, individual satu per satu. Saya kenal beliau sejak di Solo, dia waktu itu mau jadi gubernur. Saya bilang sama dia Pak saya minta satu hal. Saya tidak akan pernah minta satu fasilitas pun," kata pendiri Mayapada Group ini saat berkunjung ke kantor detikcom, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Tahir mengaku sudah mengenal Jokowi sejak menjabat sebagai Walikota Solo. Dia mengenal Jokowi cukup dekat. Bantuan yang diberikan Tahir tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun.
"Saya melihat, individual satu per satu. Saya kenal beliau sejak di Solo, dia waktu itu mau jadi gubernur. Saya bilang sama dia Pak saya minta satu hal. Saya tidak akan pernah minta satu fasilitas pun," kata pendiri Mayapada Group ini saat berkunjung ke kantor detikcom, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Go International
Sosok Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata menjadi magnet bagi media
internasional. Penampilannya yang sederhana dan bersedia blusukan
menjadi salah satu faktor mengapa publik internasional demen dan penasaran
terhadap kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Hal itu terungkap dalam diskusi dengan para jurnalis asing yang diadakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Pusat Kebudayaan AS, Jakarta Selatan.
Hadir sebagai narasumber dua wartawan asing Sam Reeves yang bekerja untuk media Prancis, Agence France Press (AFP) dan Joe Cochrane, koresponden New York Times.
Hal itu terungkap dalam diskusi dengan para jurnalis asing yang diadakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Pusat Kebudayaan AS, Jakarta Selatan.
Hadir sebagai narasumber dua wartawan asing Sam Reeves yang bekerja untuk media Prancis, Agence France Press (AFP) dan Joe Cochrane, koresponden New York Times.
Pakai Brand Jokowi Silakan, Tapi Jangan Lupa Mega Ya...
Ketua Dewan
Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten
Mukomuko, Provinsi Bengkulu, I Wayan Adnyana mempersilahkan calon
legislatif di kabupaten itu mengunakan nama Joko Widodo (Jokowi)
untuk meraih dukungan sebanyak mungkin dari masyarakat.
"Silahkan saja gunakan nama Jokowi karena memang beliau kader DPIP," kata I Wayan Adnyana, di Mukomuko, Selasa (28/1/2014), menanggapi beredarkan gambar baliho calon legislatif (Caleg) dari partai itu yang bergandeng dengan gambar Jokowi.
"Silahkan saja gunakan nama Jokowi karena memang beliau kader DPIP," kata I Wayan Adnyana, di Mukomuko, Selasa (28/1/2014), menanggapi beredarkan gambar baliho calon legislatif (Caleg) dari partai itu yang bergandeng dengan gambar Jokowi.
Jokowi Minta Proyek MRT Dipercepat, Tapi Lahannya Belum Ada
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meminta Japan Internasional
Cooperation Agency (JICA) mempercepat realisasi proyek Mass Rapid
Transit (MRT). Namun masalah lahan masih menjadi kendalanya.
"Saya minta, waktunya dipercepat. Kalau mereka sudah terbiasa dengan ngomong. Kalau kita terbiasa tepat waktu dengan target yang jelas," kata Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Saya minta, waktunya dipercepat. Kalau mereka sudah terbiasa dengan ngomong. Kalau kita terbiasa tepat waktu dengan target yang jelas," kata Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Soegeng Sarjadi Syndicate: Hanya Jokowi dan Prabowo Yang Bisa
Pengamat politik Ari Nurcahyo menilai, hanya Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yang mampu memimpin bangsa dengan baik dan mengeluarkan Indonesia dari kondisi yang sedang terpuruk saat ini.
"Tahun 2014 itu momen kritis, bagaimana kepemimpinan nasional ke depan. Saya kira hanya Jokowi dan Prabowo yang mampu menjawab ini," kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) itu dalam diskusi bertajuk Politik Ekologi dan Kepemimpinan Nasional, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Tahun 2014 itu momen kritis, bagaimana kepemimpinan nasional ke depan. Saya kira hanya Jokowi dan Prabowo yang mampu menjawab ini," kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) itu dalam diskusi bertajuk Politik Ekologi dan Kepemimpinan Nasional, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Kata Ara, Jokowi Dibesarkan Mega dan PDIP
Kebesaran dan popularitas sejumlah tokoh muda PDI Perjuangan (PDIP) seperti Joko Widodo (Jokowi), Ganjar Pranowo, atau Tri Rismaharini, disebut sebagai hasil kerja keras, keteguhan prinsip, serta tangan dingin Megawati Soekarnoputri dalam menerapkan prinsip regenerasi.
Hal itu antara lain disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait (Ara).
Hal itu antara lain disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait (Ara).
AMRI: Mega Jokowi Paling Rasional
“Kalau Pemilu dilaksanakan sekarang, pasangan Mega-Jokowi adalah
pilihan yang paling realistis dan rasional,” tegas DR Riza Suarga, Ketua
Umum Angkatan Muda Restorasi Indonesia (AMRI), usai melantik Ketua DPW
AMRI Australia di Jakarta, Selasa (28/1/2014) ini.
Alasannya, selain Jokowi mampu melakukan perubahan, sosok Mega masih dibutuhkan untuk konsolidasi partai sambil mempersiapkan transisi kepemimpinan nasional.
Alasannya, selain Jokowi mampu melakukan perubahan, sosok Mega masih dibutuhkan untuk konsolidasi partai sambil mempersiapkan transisi kepemimpinan nasional.
Miss Universe: You wanna come? Please, Jokowi: Banjir!
Miss Universe Gabriela Isler menyambangi Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI. Gabriela ingin mengajak Jokowi untuk
hadir dalam malam puncak pemilihan Puteri Indonesia 2014 di JCC Senayan.
"Jokowi as owner of Jakarta, please come tomorrow, to the greatest show Puteri Indonesia. You wanna come? Please," bisik lirih Gabriela sambil menepuk-nepuk pundak Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
"Jokowi as owner of Jakarta, please come tomorrow, to the greatest show Puteri Indonesia. You wanna come? Please," bisik lirih Gabriela sambil menepuk-nepuk pundak Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
Usai Menlu Inggris, Giliran Miss Universe Temui Jokowi
Usai Menlu Inggris William Hague, kini giliran Miss Universe Gabriela
Isler yang menyambangi Gubernur DKI Joko Widodo atau yang biasa
dipanggil Jokowi. Pertemuan tersebut terkait dengan penyelenggaraan
kontes Putri Indonesia di Jakarta.
Miss Universe Gabriela tiba di gedung Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014) pukul 15.50 WIB. Setelah sempat melakukan pertemuan di ruang kerja Jokowi, keduanya didampingi oleh Puteri Indonesia Wulandari dan Moeryati Sudibjo dari pihak yayasan Puteri Indonesia.
Miss Universe Gabriela tiba di gedung Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014) pukul 15.50 WIB. Setelah sempat melakukan pertemuan di ruang kerja Jokowi, keduanya didampingi oleh Puteri Indonesia Wulandari dan Moeryati Sudibjo dari pihak yayasan Puteri Indonesia.
Isi Pembicaraan Jokowi dan Menlu Inggris
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang bisa bertemu Menteri
Luar Negeri Inggris William Hague. Dalam kesempatan itu, dia bertukar
pikiran mengenai penerapan good government di Pemprov DKI.
"Yah artinya kita sudah melakukan good government tapi perlu waktu membawa birokrasi ke dalam sistem baru. Ini butuh waktu," kata Jokowi, Selasa (28/1/2014).
"Yah artinya kita sudah melakukan good government tapi perlu waktu membawa birokrasi ke dalam sistem baru. Ini butuh waktu," kata Jokowi, Selasa (28/1/2014).
Birokrasi Adalah Hambatan Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hambatan paling nyata untuk
mewujudkan good goverment adalah birokrasi. Jadi, semua butuh waktu
untuk merealisasikan sistem baru, seperti online tax, e-budgeting, dan kas manajemen sistem.
"Artinya, kita sudah melakukan itu semua. Tapi, perlu waktu untuk mengatur sistem baru itu. Ini semua (karena) birokrasi," kata pria yang acap disapa Jokowi itu usai bertemu Menteri Luar Negeri Inggris William Hague di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Artinya, kita sudah melakukan itu semua. Tapi, perlu waktu untuk mengatur sistem baru itu. Ini semua (karena) birokrasi," kata pria yang acap disapa Jokowi itu usai bertemu Menteri Luar Negeri Inggris William Hague di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Panggil Lurah dan Camat Terkait Normalisasi Ciliwung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para lurah dan camat guna mendata warga yang terkena dampak normalisasi Ciliwung untuk kemudian direlokasi ke rumah susun (rusun).
"Jumlah warga yang akan direlokasi baru dihitung, ini kita kumpulin camat dan lurah untuk mendata," kata Jokowi, Selasa (28/1/2014).
Akibat proyek normalisasi Kali Ciliwung, sejumlah warga yang tinggal di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur akan direlokasi.
"Jumlah warga yang akan direlokasi baru dihitung, ini kita kumpulin camat dan lurah untuk mendata," kata Jokowi, Selasa (28/1/2014).
Akibat proyek normalisasi Kali Ciliwung, sejumlah warga yang tinggal di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur akan direlokasi.
Kata Jokowi, Danau di Bogor Puluhan Tahun Tak Dirawat
Banjir Jakarta selalu berkaitan dengan Kabupaten Bogor. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan terus melakukan kerjasama dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.
Kerjasama dilakukan setelah kesepakatan pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi berlanjut ke normalisasi waduk yang ada di Kabupaten Bogor. "Kami bantu tiga alat berat apung untuk normalisasi waduk di Bogor," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Kerjasama dilakukan setelah kesepakatan pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi berlanjut ke normalisasi waduk yang ada di Kabupaten Bogor. "Kami bantu tiga alat berat apung untuk normalisasi waduk di Bogor," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Perintahkan Perbaiki Jalan Kualitas Prima
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PU menuntaskan perbaikan
jalan rusak. Jokowi juga perintahkan menggunakan aspal kelas satu agar
kekuatannya prima.
Jokowi mengakui aspal yang digunakan PU untuk pembuatan jalan merupakan aspal kelas 3. “Saya minta PU gunakan aspal kelas satu agar jalan tidak cepat rusak,” kata Jokowi di Balaikota,Selasa (28/1/2014).
Jokowi mengakui aspal yang digunakan PU untuk pembuatan jalan merupakan aspal kelas 3. “Saya minta PU gunakan aspal kelas satu agar jalan tidak cepat rusak,” kata Jokowi di Balaikota,Selasa (28/1/2014).
Kata Ara, Jokowi Tak Akan Tergiur Parpol Lain
Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait (Ara), menegaskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi adalah contoh kader PDI Perjuangan yang memegang prinsip loyalitas kepada partai.
"Pak Jokowi sosok negarawan. Buktinya, survei Capres tertinggi banyak yang nawarin jadi Capres padahal di PDIP belum ada kepastian (Capres). Dan Pak Jokowi tidak tergiur. Itu kader loyal namanya," kata Ara di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Pak Jokowi sosok negarawan. Buktinya, survei Capres tertinggi banyak yang nawarin jadi Capres padahal di PDIP belum ada kepastian (Capres). Dan Pak Jokowi tidak tergiur. Itu kader loyal namanya," kata Ara di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi dan Prabowo Bisa Menciptakan Politik Ekologi yang Baik
Politik ekologi akan menjadi isu yang menarik jelang pemilihan umum. Pasalnya, pemimpin ke depan harus mampu membuat kebijakan politik terhadap ekologi yang ada di Indonesia agar keragaman hayati di negara kita tetap terjaga.
Ari Nurcahyo, Executive Director Soegeng Sarjadi Syndicate, mengungkapkan dua nama yang dinilainya mampu membenahi persoalan politik ekologi tersebut.
Ari Nurcahyo, Executive Director Soegeng Sarjadi Syndicate, mengungkapkan dua nama yang dinilainya mampu membenahi persoalan politik ekologi tersebut.
Menlu Inggris Temui Jokowi
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/1/2014) pukul 14.00 WIB. Ini merupakan rangkaian kunjungan Hague ke wilayah Asia Tenggara selama dua tahun terakhir.
Jokowi menggunakan setelan jas hitam dan keluar dari mobil bersama Hague. Mereka menyapa wartawan seraya tersenyum dan berlalu menuju ruangan Gubernur DKI.
Tanggapan Ara Atas Kengebetan JK
Jusuf Kalla (JK) dirumorkan ngebet menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi). PDIP menyambut isu itu dengan sikap hormat terhadap JK.
"Pak JK orang yang kita hormati. Pak JK tentu masih dibutuhkan negara ini, baik pemikirannya maupun langkah-langkahnya," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait (Ara) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Pak JK orang yang kita hormati. Pak JK tentu masih dibutuhkan negara ini, baik pemikirannya maupun langkah-langkahnya," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait (Ara) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Tak Mau Komentari Kecelakaan JLNT Casablanca
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar soal kecelakaan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang menimpa pasangan suami istri. Jokowi menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke Polda Metro Jaya.
"Engga tahu, kita serahkan saja ke Polda," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa, (28/1/2014).
Menurut Jokowi, kasus kecelakaan itu seharusnya pihak kepolisian yang mengurusi, dirinya tak mau memikirkan hal tersebut.
Seperti diketahui, Senin (27/1/2014), sekitar pukul 22.45 WIB telah terjadinya kecelakaan pengendara motor suami istri yang karena melawan arus untuk menghindari polisi.
"Engga tahu, kita serahkan saja ke Polda," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa, (28/1/2014).
Menurut Jokowi, kasus kecelakaan itu seharusnya pihak kepolisian yang mengurusi, dirinya tak mau memikirkan hal tersebut.
Seperti diketahui, Senin (27/1/2014), sekitar pukul 22.45 WIB telah terjadinya kecelakaan pengendara motor suami istri yang karena melawan arus untuk menghindari polisi.
Sumbangan Pengusaha ke Pemprov DKI, Jokowi: Yang Penting Untuk Rakyat
Salah seorang pengusaha ternama Indonesia, Tahir, beberapa waktu lalu
menyumbang 10 bus TransJ ke Pemprov DKI. Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) mengatakan, masih banyak pengusaha lain yang ikut
melakukan sumbangan kepada Pemprov DKI untuk perkembangan Jakarta.
"Banyak pengusahan yang nyumbang-nyumbang, karena semua pingin berkontribusi kepada kotanya," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
"Banyak pengusahan yang nyumbang-nyumbang, karena semua pingin berkontribusi kepada kotanya," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Siapkan 3 Alat Berat Keruk Situ di Bogor
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pihaknya siap membantu Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka normalisasi Situ yang ada di Bogor, Jawa Barat.
"Itu akan kami siapin. Nanti akan kami berikan untuk pemeliharaan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Alat berat yang akan diberikan Jokowi kepada Pemkab Bogor yaitu 3 unit eskavator apung. Nantinya, lanjut Jokowi, alat berat tersebut akan merawat sejumlah situ atau tempat penampungan air di Kabupaten Bogor.
"Ada 120 situ yang puluhan tahun tidak pernah dirawat dan dipelihara," ucap Jokowi.
"Itu akan kami siapin. Nanti akan kami berikan untuk pemeliharaan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Alat berat yang akan diberikan Jokowi kepada Pemkab Bogor yaitu 3 unit eskavator apung. Nantinya, lanjut Jokowi, alat berat tersebut akan merawat sejumlah situ atau tempat penampungan air di Kabupaten Bogor.
"Ada 120 situ yang puluhan tahun tidak pernah dirawat dan dipelihara," ucap Jokowi.
Jokowi Minta Perbaikan Jalan Dilakukan Setelah Tidak Hujan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak sepaham dengan Dinas Pekerjaan
Umum tentang perbaikan jalan rusak akibat banjir. Ia berharap perbaikan
dilakukan setelah cuaca tidak banyak turun hujan, namun nyatanya
penambalan sudah dilakukan di beberapa ruas jalan.
“Kalau dikerjain sekarang, percuma, karena kalau kehujanan atau kebanjiran akan copot lagi,” ujar Jokowi di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
“Kalau dikerjain sekarang, percuma, karena kalau kehujanan atau kebanjiran akan copot lagi,” ujar Jokowi di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
Dino Kagum dengan Fenomena Jokowi
Dulu siapa yang kenal Joko Widodo (Jokowi)? Kini mantan Wali Kota Solo itu jadi
fenomena setelah sukses menumbangkan Fauzi Bowo dan jadi Gubernur DKI
Jakarta. Bakal capres PD Dino Patti Djalal pun kagum dengan fenomena
Jokowi yang kian moncer menjelang Pemilu 2014 ini.
"Saya senang dengan fenomena Jokowi, karena membuktikan yang menang yang disukai rakyat betul. Terlepas dari logistiknya berapa," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
"Saya senang dengan fenomena Jokowi, karena membuktikan yang menang yang disukai rakyat betul. Terlepas dari logistiknya berapa," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
Jokowi Belum Layak Dicapreskan?
Beredarnya DVD yang berisi janji-janji Joko Widodo (Jokowi) saat mencalonkan diri
sebagai Gubernur DKI Jakarta, oleh sekelompok orang yang merupakan
pencinta Jokowi dapat dipahami. Mereka umumnya menginginkan agar Jokowi
memegang janji-janjinya saat berkampanye untuk merebut kursi Gubernur
DKI Jakarta berpasangan dengan Ahok, beberapa waktu yang lalu.
Pesan yang tersurat pada sampul belakang DVD itu, bunyinya: Selama ini, salah satu yang hilang dari kehidupan kita sebagai bangsa adalah kepercayaan.
Pesan yang tersurat pada sampul belakang DVD itu, bunyinya: Selama ini, salah satu yang hilang dari kehidupan kita sebagai bangsa adalah kepercayaan.
Ahok Siap Jadi Cawapres Jokowi Jika Diminta Partainya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengaku ingin menjadi
presiden. Alasannya, ia selalu digadang-gadang kembali mendampingi Joko
Widodo (Jokowi) sebagai wakil presiden.
"Gue mau jadi Presiden, masa wakil terus. Kalau gak Jadi Presiden mending jadi Gubernur DKI saja," ujar Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Namun jika Partai Gerindra memintanya untuk mendampingi Jokowi maju dalam Pemilihan Presiden RI, Ahok siap meletakkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Gue mau jadi Presiden, masa wakil terus. Kalau gak Jadi Presiden mending jadi Gubernur DKI saja," ujar Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Namun jika Partai Gerindra memintanya untuk mendampingi Jokowi maju dalam Pemilihan Presiden RI, Ahok siap meletakkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kata Jokowi, Yang Mau Sumbang Ngantri Buanyak Banget
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta, banyak pengusaha yang antre melakukan Corporate Social Responsibilty (CSR). Karena itu, pemberian sepuluh bus TransJakarta dianggap hal biasa.
"Nih, asal tahu saja ya. Sejak saya jadi Gubenur itu, yang namanya kewajiban seperti CSR, nguantrinya banyak banget. Jadi yang begitu ya, biasa lah," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Seperti diketahui, Tahir Foundation menyumbang sepuluh unit bus TransJakarta untuk Pemprov DKI sebagai salah bentuk dukungan kalangan pengusaha terhadap program transportasi massal.
"Nih, asal tahu saja ya. Sejak saya jadi Gubenur itu, yang namanya kewajiban seperti CSR, nguantrinya banyak banget. Jadi yang begitu ya, biasa lah," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Seperti diketahui, Tahir Foundation menyumbang sepuluh unit bus TransJakarta untuk Pemprov DKI sebagai salah bentuk dukungan kalangan pengusaha terhadap program transportasi massal.
Langganan:
Postingan (Atom)