Tim pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) membantah melakukan kampanye hitam terhadap diri sendiri demi mendapat simpati publik. Juru bicara Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding mengatakan tuduhan itu mengada-ngada.
"Itu tuduhan yang tidak mendasar. Tidak mungkin kami (tim Jokowi-JK) menganiaya diri kami sendiri. Itu bukan gaya politik Jokowi," kata Juru Bicara Jokowi-JK Abdul Kadir Karding saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (30/5).
Karding mengatakan, serangan kampanye hitam kepada Jokowi-JK selama ini sangat mengganggu upaya pemenangan mereka.
Karenanya, tidak masuk akal jika serangan-serangan tersebut dilakukan oleh tim Jokowi-JK sendiri.
"Mana mungkin kami membakar posko sendiri, membuat majalah atau harian yang merusak citra positif yang justru mau kami bangun," tegas politisi PKB ini.
Namun, lanjut Karding, pihaknya ogah memburu para pelaku kampanye hitam tersebut. Pasalnya, Jokowi-JK tidak ingin memenangkan pemilu dengan menjatuhkan lawan politik.
"Kita semua tahu Pak Jokowi menang di pilkada-pilkada karena prestasi bukan menjatuhkan lawan politik. Di Solo, Jakarta, Jokowi menang karena rekam jejaknya. Kekuatan rekam jejak yang akan kita tawarkan ke masyarakat," tandas Karding.
Pernyataan Karding ini menanggapi tuduhan Sekretaris Tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon beberapa waktu lalu. Fadli mengatakan bahwa pembakaran pos relawan Jokowi-JK di Jakarta bisa saja dilakukan oleh mereka sendiri.
Menurut Fadli, taktik semacam ini sudah lumrah dilakukan pihak Jokowi-JK sebelumnya.
"Kami tidak pernah melakukan kegiatan apapun yang bersifat anarkis. Yang ada dari kubu lawan yang selalu melakukan, misalnya, rest in peace (iklan kematian RIP Jokowi) yang ternyata itu pendukungnya sendiri," jelas Fadli kepada wartawan di Rumah Polonia, Senin (26/5). [dil/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar