Di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), warga Jakarta cukup diberikan banyak
program yang memanjakan mereka. Pemberian rusun, kenaikan UMP ditahun
2012 hingga penggratisan kios jualan bagi pedagang kaki lima (PKL) hasil penataan pasar
tradisional. Jangan sampai, kebijakan yang memihak rakyat ini justru
disalahgunakan oleh warga DKI.
"Pak Jokowi juga harus hati-hati
dengan kebijakannya. Pengawalan kebijakannya jangan sampai longgar.
Jangan sampai kebaikan Jokowi dimanfaatkan sekelompok orang," kata
pengamat perkotaan Yayat Supriatna, Kamis (5/9/2013).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Kamis, 05 September 2013
Gerindra: Jokowi Silahkan Nyapres Jika Warga Jakarta Setuju
Partai Gerindra dikabarkan tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) maju sebagai capres dalam Pemilu 2014 mendatang. Namun,
Fraksi Gerindra DPRD DKI mengatakan, silahkan Jokowi nyapres setelah mendapat persetujuan warga DKI Jakarta (DPRD DKI atau Warga DKI? Jika warga DKI, apakah harus dilakukan jajak pendapat terlebih dahulu?).
Jokowi Bikin Lawan Politik PDI-P "Sakit Kepala"
"Banyak partai yang uring-uringan karena Jokowi selalu menduduki posisi teratas. Salah satunya Partai Gerindra," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, Kamis (5/9/2013).
Jokowi Masih Banyak Tugas, Jangan Dulu Nyapres
Nasib kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI Jakarta sedikit banyak ditentukan saat Rakernas
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sayangnya Jokowi masih menyimpan PR yang banyak di Jakarta.
"Keberhasilan Jokowi jangan dilihat saat ini, karena masih dalam masa transisi. Hal ini baru dapat dilihat 6 bulan dari sekarang. Masih banyak tugasnya menata Jakarta. Kurang tepat kalau harus maju sekarang," kata pengamat perkotaan, Yayat Supriatna saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
"Keberhasilan Jokowi jangan dilihat saat ini, karena masih dalam masa transisi. Hal ini baru dapat dilihat 6 bulan dari sekarang. Masih banyak tugasnya menata Jakarta. Kurang tepat kalau harus maju sekarang," kata pengamat perkotaan, Yayat Supriatna saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
Bara Jokowi Ajak Pendukung Jokowi Berbondong-bondong ke Ancol
Sekjen Barisan Relawan Jokowi for President 2014 (Bara JP) Ferdi Semaun, menyerukan kepada seluruh relawan pendukung Jokowi untuk hadir memberikan dukungan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar mengusung Jokowi sebagai Capres 2014 di Rakernas PDIP Ancol, Jumat (6/9/2013) mendatang.
Jokowi: Siapa Yang Usir Industri Keluar Jakarta?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya tidak pernah mendorong industri untuk keluar wilayah Jakarta.
“Siapa yang dorong (agar industri sebaiknya keluar Jakarta - red)? Kalau industri masih bisa di sini dan itu sangat memungkinkan. Kenapa tidak?” Jokowi, Kamis (5/9/2013).
“Siapa yang dorong (agar industri sebaiknya keluar Jakarta - red)? Kalau industri masih bisa di sini dan itu sangat memungkinkan. Kenapa tidak?” Jokowi, Kamis (5/9/2013).
Jokowi Akan Bangun 5 Pasar Rakyat untuk PKL
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan membangun lima pasar rakyat.
"Iya ada. Tadi pagi yang dibahas ada lima pasar rakyat yang mau dibangun" kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Jokowi mencatat, tahun ini kita bangun 23 lokbin pasar dan gorund breaking lima pasar tersebut akan dilakukan minggu depan.
"Pasar itu untuk pedagang maupun untuk PKL. Nanti saya tunjukan," ujar Jokowi.
"Iya ada. Tadi pagi yang dibahas ada lima pasar rakyat yang mau dibangun" kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Jokowi mencatat, tahun ini kita bangun 23 lokbin pasar dan gorund breaking lima pasar tersebut akan dilakukan minggu depan.
"Pasar itu untuk pedagang maupun untuk PKL. Nanti saya tunjukan," ujar Jokowi.
Ahok: Jokowi Hebat Dicintai Rakyat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui
pasangannya yang memimpin Ibu Kota merupakan sosok yang hebat, karena
selalu menempati urutan atas dalam survei elektibilitas calon presiden.
"Hebat dong [unggul di semua survei], berarti kan di Jakarta berhasil beliau," katanya saat diminta tanggapan mengenai elektabilitas Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/9/2013).
"Hebat dong [unggul di semua survei], berarti kan di Jakarta berhasil beliau," katanya saat diminta tanggapan mengenai elektabilitas Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Jika Menyatakan Siap Nyapres Jokowi Bakal Diserang Habis-habisan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disarankan tidak perlu
buru-buru menjadikan ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk
membahas penetapan calon presiden (capres) yang akan diusung pada pemilu
2014 mendatang.
Karena menurut Direktur Sinergi
Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, penetapan
yang buru-buru justru akan lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya.
Apalagi jika yang ditetapkan menjadi capres adalah Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi: PLTS Bantar Gebang Masih Dikalkulasi
Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan ground breaking penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di
Bantar Gebang siap dilakukan
Oktober 2013. Berbeda dengan Jero, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan
rencana itu masih dalam kalkulasi.
"Jadi persoalan sampah 50 ton per hari di Jakarta ini bisa dijadikan peluang, kita bangkitkan listrik menggunakan sampah, bulan depan kita akan ground breaking di Bantar Gebang," ujar Jero.
"Jadi persoalan sampah 50 ton per hari di Jakarta ini bisa dijadikan peluang, kita bangkitkan listrik menggunakan sampah, bulan depan kita akan ground breaking di Bantar Gebang," ujar Jero.
Pramono Edhie Siap Bersaing Dengan Jokowi
Pramono Edhie Wibowo menanggapi soal kesiapan dirinya melawan pamor Joko
Widodo (Jokowi) yang selalu moncer di berbagai survei pencapresan. Jika Jokowi
benar-benar mencapres, Pramono akan tetap yakin menang.
"Perjalanan masih panjang, usaha tetap terus dilakukan. Jangan menyerah sebelum bertanding. Bangsa ini harus optimistis," jawab Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
"Perjalanan masih panjang, usaha tetap terus dilakukan. Jangan menyerah sebelum bertanding. Bangsa ini harus optimistis," jawab Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Jokowi Pastikan Datang sebagai Gubernur DKI di Rakernas PDI-P
Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan digelar di Jakarta pada 6-8 September 2013. Gubernur
DKI. Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan datang karena diundang sebagai Gubernur
DKI Jakarta.
"Kalau diundang, datang. Saya diundang sebagai gubernur," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
Jokowi menjelaskan dirinya tak perlu mengajukan cuti karena kegiatan tersebut dilakukan pada sore hari.
"Cuti apa? Kan sore," kata Jokowi.
"Kalau diundang, datang. Saya diundang sebagai gubernur," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
Jokowi menjelaskan dirinya tak perlu mengajukan cuti karena kegiatan tersebut dilakukan pada sore hari.
"Cuti apa? Kan sore," kata Jokowi.
Jokowi Akan Beri Sambutan di Rakernas PDIP
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan memberi sambutan di
pembukaan Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), di Eco Park Convention Ancol,
Jakarta Utara, Jumat (6/9/2013). Selain itu, akan ada juga pidato politik dari
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Iya, ada di jadwal agenda," kata Ketua Organisation Comitee Rakernas PDI-P Bambang Wuryanto saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
"Iya, ada di jadwal agenda," kata Ketua Organisation Comitee Rakernas PDI-P Bambang Wuryanto saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
Gerindra Ingatkan Jokowi, Ahok Angkat Bicara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara
terkait sikap Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang meminta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan tugasnya selama lima
tahun menjadi gubernur.
Sebagai kader Partai Gerindra, AHok mengatakan pihaknya tak pernah didesak oleh partai untuk menggantikan posisi Jokowi memimpin Ibu Kota. "Enggak ada desakan, kok. Partai Gerindra mungkin penginnya Pak Jokowi enggak maju nyapres kali ya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sebagai kader Partai Gerindra, AHok mengatakan pihaknya tak pernah didesak oleh partai untuk menggantikan posisi Jokowi memimpin Ibu Kota. "Enggak ada desakan, kok. Partai Gerindra mungkin penginnya Pak Jokowi enggak maju nyapres kali ya," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Gerindra Tak Gentar, Hanya Ingatkan Jokowi Agar Tetap Menjadi Gubernur DKI
Partai Gerindra sepertinya tak mau ambil pusing siapapun yang akan
diusung oleh Partai Demokrasi Indonesa Perjuangan (PDI-P) untuk menjadi calon presiden 2014
mendatang. Kalaupun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang
akan dicalonkan, bagi Gerindra itu adalah sebuah realitas politik.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui disela-sela acara Mengengan 18 tahun wafatnya seniman Betawi Benyamin Sueb di Fadli Zon Library, Kamis (5/9/2013). "Siapapun punya hak untuk maju (calon presiden)," kata Fadli Zon.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui disela-sela acara Mengengan 18 tahun wafatnya seniman Betawi Benyamin Sueb di Fadli Zon Library, Kamis (5/9/2013). "Siapapun punya hak untuk maju (calon presiden)," kata Fadli Zon.
DPD PDI-P Sumsel: Jokowi Laik Jual Sebagai Capres
Nama Joko Widodo (Jokowi) semakin kuat di kalangan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Jelang Rakernas partai banteng, nama Jokowi semakin kencang saja
didengungkan untuk dimajukan sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.
"Secara umum Jokowi laik jual. Artinya, ke bawah, mereka yang di Sumsel ini sudah mengenal dan dia diketahui di wilayah-wilayah," kata Sekretaris DPD PDI-P, Gantada saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
"Secara umum Jokowi laik jual. Artinya, ke bawah, mereka yang di Sumsel ini sudah mengenal dan dia diketahui di wilayah-wilayah," kata Sekretaris DPD PDI-P, Gantada saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
PDI-P Sumbar: Aspirasi Rakyat Jokowi Capres
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki potensi besar untuk maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sebab, suara rakyat dalam banyak hasil survei menunjukkan tingginya elektabilitas Jokowi, meskipun hari ini, Kamis (5/9/2013), muncul sebuah survei aneh menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi kalah telak dengan Prabowo.
Jokowi Bagi-bagi Buku Tulis di SPBU
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan buku tulis kepada warga dan
anak-anak sekitar Daan Mogot yang sudah menunggunya sejak pagi hari.
Jokowi yang menghadiri acara Penandatanganan Jual Beli Gas (PJBG) 6 Kontraktor Kontrak Kerjsama (KKS) yang diadakan di SPBU Daan Mogot dan dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Utama Pertamina.
Selama acara berlangsung warga sekitar sudah menunggu Jokowi keluar dari tempat acara. Setelah selesai, warga pun mengerumuni Jokowi dan berebut bersalaman dan berfoto.
Jokowi yang menghadiri acara Penandatanganan Jual Beli Gas (PJBG) 6 Kontraktor Kontrak Kerjsama (KKS) yang diadakan di SPBU Daan Mogot dan dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Utama Pertamina.
Selama acara berlangsung warga sekitar sudah menunggu Jokowi keluar dari tempat acara. Setelah selesai, warga pun mengerumuni Jokowi dan berebut bersalaman dan berfoto.
Surat Bara Jokowi Untuk Megawati
Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP atau Relawan Jokowi),
menyerahkan surat resmi kepada Megawati Soekarnoputri, di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (5/9/2013). Relawan memohon
Megawati agar mencalonkan Jokowi menjadi Presiden 2014 dari PDI-P.
“Kami menempatkan diri sebagai anak yang memohon kepada ibunya, di mana kami menganggap Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Bangsa. Nama beliau akan dicatat sejarah dengan tinta emas,” ungkap Ketua DPP Relawan Jokowi, Utje Gustaaf Patty seusai menyerahkan surat.
“Kami menempatkan diri sebagai anak yang memohon kepada ibunya, di mana kami menganggap Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Bangsa. Nama beliau akan dicatat sejarah dengan tinta emas,” ungkap Ketua DPP Relawan Jokowi, Utje Gustaaf Patty seusai menyerahkan surat.
Mimpi Buruk Pendukung Jokowi, Prabowo Habisi Jokowi Dalam Survei INES
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mempunyai elektablitas tertinggi denga 34,6 persen, dalam hasil survei dari Indonesia Network Election Survey (INES).
Dalam elektablitas tersebut, Prabowo mengalahkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang hanya mendapat 21,4 persen yang selama ini unggul diberbagai lembaga survei.
"Prabowo Subianto mempunyai elektabilitas 34,6 persen. Hal ini tercermin dari gaya kepemimpinannya yang tegas serta keinginan masyarakat nmempunyai pemimpin yang punya gaya kepemimpinan antitesa dari SBY," ujar Direktur Eksekutif INES, Irwan Suhanto dalam pemaparan hasil surveinya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
"Prabowo Subianto mempunyai elektabilitas 34,6 persen. Hal ini tercermin dari gaya kepemimpinannya yang tegas serta keinginan masyarakat nmempunyai pemimpin yang punya gaya kepemimpinan antitesa dari SBY," ujar Direktur Eksekutif INES, Irwan Suhanto dalam pemaparan hasil surveinya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
Jero Wacik Ngarep Jadi Cawapresnya Jokowi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik tampaknya mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju menjadi calon presiden. Hal tersebut dia sampaikan saat penandatanganan perjanjian jual-beli gas transportasi antara Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta Pemerintah Provinsi DKI, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (5/9/2013)
Pada awalnya, Jero menceritakan bagaimana kedekatannya dengan Jokowi saat dulu dia menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta.
Pada awalnya, Jero menceritakan bagaimana kedekatannya dengan Jokowi saat dulu dia menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta.
Uji Bajaj BBG, Jokowi: Murah, Cuma Rp 20 Ribu Sehari
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menandatangani nota kesepahaman konversi penggunaan bahan bakar gas (BBG) bagi angkutan umum di Jakarta. Sebagai langkah awal, bus Transjakarta dan bus sedang diwajibkan untuk berbahan bakar gas.
"Semuanya gas. Bus Transjakarta yang baru juga gas, kemudian yang bus sedang yang nanti mengganti Metromini, Kopaja juga gas, kemudian juga bajaj juga gas. Tahun depan akan kita tambah, bus sedang kira-kira 3.000, gas. Busway tambah lagi 1.000, gas," ujar Jokowi di stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis, (5/9/2013).
Jero Wacik Sempat Ingin Usulkan Jokowi Jadi Menbudpar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyanjung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat acara penandatanganan nota
kesepahaman konversi BBM ke BBG di SPBG Daan Mogot, Jelambar, Jakarta
Barat, pada Kamis (5/9/2013) siang.
Dalam sambutannya, Jero mengaku bangga bisa melaksanakan kerja
sama kembali dengan Jokowi. Pria yang menjabat sekretaris majelis tinggi
Partai Demokrat itu bercerita pernah bekerja sama dengan Jokowi saat
dirinya masih menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar),
sedangkan Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.
Jokowi Serta Kementerian ESDM Teken MoU Kerja Sama SPBG
Dalam rangka penyediaan Bahan Bakar Gas (BBG) pada transportasi umum
yang rencananya akan ditambah tahun ini, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meneken
Nota Kesepahaman (MoU) Kerjasama Perjanjian Jual Beli Gas.Dalam
kesempatan ini, Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi menjelaskan
bahwa pihaknya akan mendatangkan sekitar 4 ribu bus baik sedang maupun
bus TransJakarta yang nanti kesemuanya akan menggunakan BBG.
Tukang Becak Solo Galang Dukung Agar Jokowi Nyapres
Puluhan tukang becak yang tergabung dalam Paguyuban Tukang Becak menyerahkan pesan cinta untuk Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Mereka menitipkan pesan kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di brengosan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, agar partai berlambang banteng dengan moncong putih itu mencalonkan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden 2014.
Mereka menitipkan pesan kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di brengosan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, agar partai berlambang banteng dengan moncong putih itu mencalonkan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden 2014.
Jokowi: Pemerintah Pusat Dukung Kita
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim wacana konversikan kendaraan
di Jakarta dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG),
mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
"Pemerintah pusat mendukung kita (Pemerintah Provinsi) untuk buka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), baik di lahan swasta dan lahan kita maupun dipool-pool," katanya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/9/2013).
"Pemerintah pusat mendukung kita (Pemerintah Provinsi) untuk buka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), baik di lahan swasta dan lahan kita maupun dipool-pool," katanya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sebuah Foto Yang Jadi Gosip Politik
Kedatangan Prananda Prabowo sore itu ke rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) tadinya hanya untuk keperluan radio. Sekitar sepekan sebelum Lebaran Agustus 2013 lalu, anak kedua Megawati Soekarnoputri itu cuma ingin meminta suara Jokowi untuk keperluan ucapan selamat Lebaran di stasiun radio milikinya.
"Namun karena baju Mas Prananda dan Jokowi sama-sama putih, jadinya difoto bareng," ujar sumber di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tempat Jokowi dan Prananda bernanung, Kamis (5/9/2013).
"Namun karena baju Mas Prananda dan Jokowi sama-sama putih, jadinya difoto bareng," ujar sumber di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tempat Jokowi dan Prananda bernanung, Kamis (5/9/2013).
Megawati Diminta Pilih Jokowi Jadi Capres
Daniel Teguh Ismanto, sekretaris jenderal organisasi kemasyarakatan
'Jokowi Presidenku' (JPK), mengatakan bakal menyerahkan petisi yang
berisi desakan untuk mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada
2014. Petisi 'Jokowi Presidenku' ini akan diserahkan saat Rapat Kerja
Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jakarta, Jumat hingga Minggu, 6-8 September 2013.
Petisi tersebut, kata Daniel, merupakan aspirasi dari anggota JPK di Pulau Jawa. "Petisi tersebut berasal dari tiga dewan koordinator daerah di tingkat provinsi dan 250 dewan pelopor kabupaten yang tersebar di Pulau Jawa," kata Daniel, Kamis pagi, (5/9/2013).
Petisi tersebut, kata Daniel, merupakan aspirasi dari anggota JPK di Pulau Jawa. "Petisi tersebut berasal dari tiga dewan koordinator daerah di tingkat provinsi dan 250 dewan pelopor kabupaten yang tersebar di Pulau Jawa," kata Daniel, Kamis pagi, (5/9/2013).
Kerap Jadi Tempat "Curhat" Warga, Jokowi Sentil Bawahannya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mulai mengeluhkan permasalahan teknis yang
kerap diterimanya dari sejumlah masyarakat. Yang terbaru, kelompok
pedagang di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, mengadukan pengelola karena
pemadaman listrik secara sepihak.
"Urusan listrik saja sampai ke Gubernur. Parkir, Gubernur. Lah, dinas-dinas nanti kerjanya apa?" kata Jokowi di Balaikota, Kamis (5/9/2013).
"Urusan listrik saja sampai ke Gubernur. Parkir, Gubernur. Lah, dinas-dinas nanti kerjanya apa?" kata Jokowi di Balaikota, Kamis (5/9/2013).
Ini Reaksi Jokowi Soal Kemungkinan Dicapreskan di Rakernas PDI-P
Ada yang tak biasa dari gerak tubuh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ketika lagi-lagi disinggung soal kesiapannya menjadi orang nomor satu di negeri ini. Tanpa memberi jawaban, Jokowi yang mengenakan kemeja batik coklat dan celana kain hitam langsung mengambil posisi siap seperti tengah melakukan upacara bendera. Kedua tangan dan kakinya dihentakkan dalam posisi berdiri tegap.
Aksi Jokowi itu terjadi saat ditanya mengenai sikapnya jika hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berlangsung di Ancol, Jumat (6/9/2013) hingga Minggu (8/9/2013) itu mengusung dirinya untuk maju menjadi calon presiden RI mendatang.
Sontak saja, gestur Jokowi itu pun mengundang penasaran para wartawan. Jokowi dicecar sederet pertanyaan untuk menegaskan sikapnya itu.
Namun, Jokowi tak kalah sigap. "Cuma begini doang, siapa yang jawab siap," kilah politisi PDI-P itu di sela-sela kesibukannya di Balaikota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sebelumnya, Jokowi sempat menampik tawaran itu. Saat ini, konsentrasinya hanya untuk mengurus Jakarta. "Urusan saya urusan bekerja untuk DKI, (kalau) tanya tuh Tanah Abang, Ria Rio, Pluit. Kalau nanya soal politik, silakan tanya ke DPP sana," tekan Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Jokowi Minta Buruh Pakai Logika
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan buruh kembali menggelar aksi demonstrasi.
Kali ini, sasaran aksi buruh adalah Istana Negara, dengan tuntutan yang sama, yakni kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
"Yang penting jangan anarkis lah, menyampaikan keigninan tidak ada masalah," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Kali ini, sasaran aksi buruh adalah Istana Negara, dengan tuntutan yang sama, yakni kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
"Yang penting jangan anarkis lah, menyampaikan keigninan tidak ada masalah," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Jokowi: DKI akan Buka Banyak SPBG
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara Percepatan
Konversi BBM Ke BBG bersama dengan Menteri ESDM Jero Wacik. Pemerintah
pusat telah mendukung Pemprov DKI untuk membuka sebanyak-banyaknya
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
"Nanti siang kita lihat dengan Pak Jero Wacik. Pokoknya pemerintah mendukung kita untuk membuka sebanyak mungkin SPBG. Di lahan swasta, lahan kita ataupun pool," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
"Nanti siang kita lihat dengan Pak Jero Wacik. Pokoknya pemerintah mendukung kita untuk membuka sebanyak mungkin SPBG. Di lahan swasta, lahan kita ataupun pool," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2013).
'Galau' PDIP, Capreskan Jokowi atau Megawati?
Wacana pencapresan Joko Widodo (Jokowi) terus menguat jelang Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang
akan digelar pada 6-8 September 2013. Namun 'tiket' pencapresan Jokowi
semuanya akan tergantung pada restu sang Ketua Umum Megawati
Soekarnoputri yang dinilai masih ingin nyapres. Akankah Jokowi direstui?
Ketua BPK Bertamu, Jokowi Wajibkan Transaksi Non Cash di Pemprov
Ketua BPK Hadi Purnomo menemui Gubernur Joko Widodo (Jokowi) di Balai
Kota DKI Jakarta. Hadi menyampaikan sebuah imbauan yang langsung
direspons positif oleh Jokowi.
"(Kami datang) Untuk mengimbau Pak Gubernur untuk mewajibkan para rekanan di Pemda DKI melakukan transaksi di sistem perbankan, non cash transaction," ujar Hadi di gedung Balai Kota DKI, Kamis (5/9/2013).
"(Kami datang) Untuk mengimbau Pak Gubernur untuk mewajibkan para rekanan di Pemda DKI melakukan transaksi di sistem perbankan, non cash transaction," ujar Hadi di gedung Balai Kota DKI, Kamis (5/9/2013).
Gerindra Jangan Pernah Ajari Banteng Menyeruduk atau Menanduk
Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu,
di Jakarta, Kamis (5/9/2013) menilai, imbauan Partai Gerindra agar Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak mengajukan Joko Widodo
(Jokowi) sebagai calon presiden pada pilpres 2014, menunjukan bahwa partai itu
tidak demokratis dan tidak siap "berkontestasi" dalam ruang demokrasi.
Menurutnya, PDI-P memiliki mekanisme tersendiri dalam membaca situasi dan kehendak rakyat yang berkembang. Partai Gerindra, tegasnya, tidak perlu menggurui bagaimana "banteng" harus menyeruduk atau pun menanduk.
Menurutnya, PDI-P memiliki mekanisme tersendiri dalam membaca situasi dan kehendak rakyat yang berkembang. Partai Gerindra, tegasnya, tidak perlu menggurui bagaimana "banteng" harus menyeruduk atau pun menanduk.
Ini Lo Kendala PDI-P dan Jokowi untuk Nyapres 2014
Tanpa gerakan rakyat extra parlementer, pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 sangat sulit dilakukan, karena hampir semua partai tak punya tokoh setangguh Jokowi pada Pilpres 2014 mendatang. Karena ketakmampuan partai-partai menghadirkan tokoh tandingan Jokowi, maka partai-partai akan bermanufer dengan dua jalan, pertama akan menggembosi pencapresan Jokowi, yang kedua akan meminta upeti sebagai kompensasi dukungan mereka di jalur parlementer. Jadi sangatlah sulit bagi Jokowi untuk dicapreskan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kecuali adanya kekuatan lain, yaitu gerakan extra parlementer yang dengan gagah berani mendobrak para politisi yang ada di jalur parlemen. Bukti-bukti sudah tampak menjelang dilaksanakan Rakernas PDI-P, 6-8 September 2013 ini.
Langganan:
Postingan (Atom)