Program blusukan Jokowi semasa menjadi gubernur DKI Jakarta ternyata
menghambur-hamburkan biaya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
mengungkap, betapa besarnya biaya blusukan yang dikeluarkan Jokowi.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, tidak tanggung-tanggung, Jokowi
menghabiskan biaya operasional sekitar Rp 5 miliar. "Coba cek, brp biaya
blusukan @jokowi_do2 dlm sebulan? Mmgnya gratis. Yg sy dengar minimal
Rp. 5 milyar," kata Fadli lewat akun Twitter, @fadlizon.
Gara-gara
sering blusukan, kata dia, banyak pekerjaan administratif yang
terabaikan. Lantaran Jokowi dikenal sebagai pribadi yang lamban, kata
dia, seringnya meninggalkan kantor membuat banyak surat yang harusnya
cepat ditanda tangani menjadi terabaikan. "Coba cek, berapa banyak Surat
numpuk di DKI yg akibatnya proses pengambilan keputusan lamban. Sekda
aja hampir 2 thn tdk definitif," tuding Fadli.
Kebijakan mantan
wali kota Solo itu juga tidak berpihak rakyat. Demi mengejar PDB DKI
Jakarta yang tinggi, langkah yang diambil adalah dengan menaikkan pajak
rumah. "Coba cek, kenaikan PBB rumah2 di Jakarta bisa 2 kali lipat,
tanpa masyarakat diberitahu atau disosialisasikan. Memberatkan byk org."
Karena
apa yang dinyatakannya berupa fakta, Fadli menanti klarifikasi langsung
dari Jokowi atau Anies Baswedan, yang menjadi juru bicara pasangan
Jokowi-JK. "Nah segitu dulu deh bbrp pertanyaan sederhana pagi ini.
Mudah2an bisa dijawab @aniesbaswedan atau @jokowi_do2 . Besok sy Tanya
yg lain lagi." [republika]
Hadeh. Orang kayak gini koq dipake jd andalan Gerindra sbg corong. Payah bgt ni orang karena gak update info tp sok jago. Itu info basi bro! Dulu Fitra dg Ucok Sky Khadapi juga pernah nuduh sprt itu bahkan hitungannya lbh besar yaitu Rp. 26 milyar. Loe asal ngomong gitu sama saja nantang Ahok sbg anak buah bos Loe. Ahok saat dituduh sama si Ucok marah besar dan bilang LSM Fitra Anda Berpolitik atau Bodoh!
BalasHapushttp://m.liputan6.com/news/read/649126/ahok-lsm-fitra-anda-berpolitik-atau-bodoh
Bahkan Sekjen DPP PPP yang juga Ketua DPR Komisi IV, M. Romahurmuziy, mengatakan pernyataan Fitra tersebut hanya untuk mencari sensasi. Selain itu, Romi melihat bahwa seringkali bahwa data-data yang dipakai oleh Fitra sering tidak valid. "Seharusnya mengkonfirmasi terlebih dahulu angkanya, benar atau salah," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP Golkar, Ade Komarudin, tak mau berburuk sangka terhadap rilis yang dikeluarkan Fitra, terkait dana blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu sebagai pesanan salah satu calon presiden yang ingin menjatuhkan Jokowi
.
"Kita harus husnudzon (berprasangka baik) apalagi dihari dan bulan puasa, yang penuh berkah, harus berprasangka positive ke siapapun. Blusukan itu sangat bagus," kata Ade dalam pesan singkatnya, Selasa 23 Juli 2013.
http://m.news.viva.co.id/news/read/431518-fitra-kritik-dana-blusukan-jokowi--apa-komentar-anggota-dpr