Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Ari Dwipayana, menilai
dengan munculnya Poros Tengah maka bursa pertarungan calon presiden pada
Pemilihan Umum 2014 bakal makin ramai. Sebab sebelumnya sudah ramai isu
konvensi Partai Demokrat dalam mencari calon presiden.
"Semakin menarik karena petanya tidak monolitik," kata Ari, Jumat (13 /9/2013).
Ari
memprediksi pertarungan calon presiden 2014 bakal panjang dengan
dinamika yang bergerak kuat. Sehingga Partai Demokrasi Indonesia Perjuanagn (PDI-P) tidak bisa berhenti pada
euforia Joko Widodo (Jokowi), tapi justru pertarungan semakin ketat.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Jumat, 13 September 2013
Jokowi Now Or Never
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) di Ancol, Jakarta, 6-8 September 2014, memang belum
mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon
presiden pada pemilihan umum presiden 2014. Namun sinyal positif pembuka
jalan bagi Jokowi melangkah menuju ke kursi kepresidenan sudah
diberikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam rakernas
tersebut.
Sinyal tersebut tampak dari, pertama, Jokowi ditetapkan sebagai pembaca penggalan surat Bung Karno, 10 September 1966, yang amat bermakna, Dedication of Life. Ia ditunjuk menggantikan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (Gung Tri), aktivis masyarakat sipil asal Bali, yang sudah berlatih untuk membaca penggalan surat tersebut. Surat itu berisi semangat pengabdian Bung Karno untuk Tuhan, Tanah Air, dan bangsa Indonesia yang amat dicintainya. Ini merupakan isyarat politik bahwa Jokowi adalah “anak ideologis” Bung Karno.
Kedua, walau Jokowi bukanlah pembaca puisi atau monolog yang baik, apalagi ditunjuk secara mendadak, getaran alunan kata yang mengalir saat dia membacakan “surat wasiat” tersebut menyebabkan Megawati menyatakan, “ada getaran Bung Karno pada diri Jokowi.” Ketiga, Megawati secara tegas
Sinyal tersebut tampak dari, pertama, Jokowi ditetapkan sebagai pembaca penggalan surat Bung Karno, 10 September 1966, yang amat bermakna, Dedication of Life. Ia ditunjuk menggantikan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (Gung Tri), aktivis masyarakat sipil asal Bali, yang sudah berlatih untuk membaca penggalan surat tersebut. Surat itu berisi semangat pengabdian Bung Karno untuk Tuhan, Tanah Air, dan bangsa Indonesia yang amat dicintainya. Ini merupakan isyarat politik bahwa Jokowi adalah “anak ideologis” Bung Karno.
Kedua, walau Jokowi bukanlah pembaca puisi atau monolog yang baik, apalagi ditunjuk secara mendadak, getaran alunan kata yang mengalir saat dia membacakan “surat wasiat” tersebut menyebabkan Megawati menyatakan, “ada getaran Bung Karno pada diri Jokowi.” Ketiga, Megawati secara tegas
Mimpi Amien Rais Menjadi Panglima Poros Tengah Penjegal Jokowi
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai
gagasan Amien Rais membentuk kembali poros tengah yang berisikan partai-partai Islam yang bertujuan menjegal Jokowi, sangat tidak sesuai dengan masa sekarang. Menurut
dia, Islam sudah tidak memiliki sosok tunggal yang bisa menyatukan
semuanya.
"Itu sangat konyol, tidak bisa kita melihat perkembangan masa kini seperti masa lalu," ujar Arbi saat, Jumat (13/9/2013). "Ini sudah beda zaman."
Amien Rais, masih menurut Arbi, dinilai terlalu fanatik dengan Muhammadiyah. Sedangkan poros tengah tidak hanya berisikan partai-partai dari Muhammadiyah. "Di situ kan ada Nahdlatul Ulama (NU) juga," ujarnya. "Ditambah golongan islam independen yang tidak tergabung dalam kelompok Muhammadiyah dan NU."
"Itu sangat konyol, tidak bisa kita melihat perkembangan masa kini seperti masa lalu," ujar Arbi saat, Jumat (13/9/2013). "Ini sudah beda zaman."
Amien Rais, masih menurut Arbi, dinilai terlalu fanatik dengan Muhammadiyah. Sedangkan poros tengah tidak hanya berisikan partai-partai dari Muhammadiyah. "Di situ kan ada Nahdlatul Ulama (NU) juga," ujarnya. "Ditambah golongan islam independen yang tidak tergabung dalam kelompok Muhammadiyah dan NU."
PDI-P Tanggapi Dingin Tudingan Amien Rais
Punggawa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maruarar Sirait
(Ara) menanggapi dingin pernyataan tokoh Partai Amanat Nasional Amien Rais
yang meminta Gubernnur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak maju
sebagai calon presiden 2014 karena bukan tokoh nasionalis.
Sebelumnya, Amien juga mengatakan bahwa Jokowi adalah sosok yang sok nasionalis. Ara mengatakan, pernyataan Amien merupakan masukan yang berharga, terutama untuk generasi muda didunia politik seperti Jokowi.
Sebelumnya, Amien juga mengatakan bahwa Jokowi adalah sosok yang sok nasionalis. Ara mengatakan, pernyataan Amien merupakan masukan yang berharga, terutama untuk generasi muda didunia politik seperti Jokowi.
Ini Kata Wali Kota Solo Soal Amien Rais Sebut Jokowi Pencitraan
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membantah pernyataan Amien Rais yang
meragukan kesuksesan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat
wali kota karena kerja keras peran dan dirinya. Pria yang akrab disapa
Rudy tersebut mengatakan dirinya bersama Jokowi mempunyai tugas dan
peran masing-masing saat memimpin kota Bengawan sehingga kesuksesan Solo
adalah kesuksesan bersama.
Jokowi Tanggapi Santai Kritik Amin Rais
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi santai tudingan Ketua
Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. Amien menilai
Jokowi, hanya sekedar pencitraan.
"Saya terserah dinilai bagaimana, yang penting bekerja dan bekerja," kata Jokowi di Balai Kota pada Kamis, (12/9/2013). Menurut Jokowi, dia akan tetap fokus menata Jakarta. Kritik yang datang akan dianggap sebagai masukan.
"Saya terserah dinilai bagaimana, yang penting bekerja dan bekerja," kata Jokowi di Balai Kota pada Kamis, (12/9/2013). Menurut Jokowi, dia akan tetap fokus menata Jakarta. Kritik yang datang akan dianggap sebagai masukan.
Amien Rais Setelah Gagal Sandingkan Hatta Dengan Jokowi
Sumber :
Metro TV
Doa Demokrat: `Kejayaan` Jokowi Pupus Awal 2014
Giliran Mendikbud Dukung Jokowi
Menteri pendidikan dan kebudyaan M. Nuh mendukung gagasan Gubernur DKI
Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya jam belajar di malam hari. Nuh melihat hal
tersebut sebagai hal yang positif.
"Saya kira itu positif ya, kalau program itu positif saya dukung penuh," ujar M. Nuh usai memberikan bantuan pendidikan Bidik Misi kepada putra-putri anggota polisi yang gugur, di Aula Sanggita, Asrama Polri, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2013).
Menurut Nuh, program tersebut memiliki nilai besar dalam peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan."Karena program itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan," tuturnya.
"Saya kira itu positif ya, kalau program itu positif saya dukung penuh," ujar M. Nuh usai memberikan bantuan pendidikan Bidik Misi kepada putra-putri anggota polisi yang gugur, di Aula Sanggita, Asrama Polri, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2013).
Menurut Nuh, program tersebut memiliki nilai besar dalam peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan."Karena program itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan," tuturnya.
Usul Marty ke Jokowi: Jadikan Jakarta Pusat Diplomatik ASEAN
Pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak disia-siakan Menteri Luar
Negeri RI Marty Natalegawa untuk memberikan usulan. Dia meminta agar
Jakarta dikondisikan sebagai kota pusat diplomatik negara-negara ASEAN.
"Ya kita bicara juga bagaimana membuat Jakarta menjadi semacam diplomatic capital, kota diplomatik bagi ASEAN, lebih ramah, lebih layak bagi diplomasi-diplomasi," ujarnya usai bertemu Jokowi di kantornya pada Jumat (13/9/2013).
Marty mengungkapkan, Kemenlu akan membuat Host Country Commitee, sebuah institusi yang dikhususkan bagi diplomat-diplomat ASEAN di Jakarta.
"Ya kita bicara juga bagaimana membuat Jakarta menjadi semacam diplomatic capital, kota diplomatik bagi ASEAN, lebih ramah, lebih layak bagi diplomasi-diplomasi," ujarnya usai bertemu Jokowi di kantornya pada Jumat (13/9/2013).
Marty mengungkapkan, Kemenlu akan membuat Host Country Commitee, sebuah institusi yang dikhususkan bagi diplomat-diplomat ASEAN di Jakarta.
Agus Martowardojo Puji Jokowi
Bagi Gubernur BI, Agus Martowardojo, pemimpin Indonesia ke depan haruslah
bisa mengendalikan inflasi. Agus memuji Jokowi yang punya perhatian
khusus mengendalikan inflasi di daerah.
"Intinya pilihlah yang mengendalikan inflasi. Kalau sekarang Jokowi ada di Jakarta dan hadir ke BI untuk melakukan diskusi tentang pengendalian inflasi daerah itu betul-betul merupakan contoh bagi Pemda yang ada di seluruh Indonesia," kata Agus di Gedung BI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Menurut mantan Menkeu ini harusnya pemimpin punya prioritas pengendalian inflasi. Karena inflasi mempersulit rakyat.
"Intinya pilihlah yang mengendalikan inflasi. Kalau sekarang Jokowi ada di Jakarta dan hadir ke BI untuk melakukan diskusi tentang pengendalian inflasi daerah itu betul-betul merupakan contoh bagi Pemda yang ada di seluruh Indonesia," kata Agus di Gedung BI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Menurut mantan Menkeu ini harusnya pemimpin punya prioritas pengendalian inflasi. Karena inflasi mempersulit rakyat.
Pesan Agus Marto Untuk Jokowi
Jakarta tidak hanya dikenal sebagai ibu kota negara, tapi juga pusat bisnis dan ekonomi. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Geliat bisnis dan ekonomi yang tumbuh pesat di Jakarta punya peran besar dan strategis dalam mendorong lokomotif perekonomian nasional.
Geliat bisnis dan ekonomi yang tumbuh pesat di Jakarta punya peran besar dan strategis dalam mendorong lokomotif perekonomian nasional.
Jokowi Nekad Undang Ratu Elizabeth
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membuat World Heritage Festival dan mengundang keluarga
kerajaan negara-negara di dunia. Namun, ternyata mendatangkan raja atau
ratu bukanlah perkara mudah.
"Saya sampaikan pada Gubernur, untuk mendatangkan raja atau ratu memerlukan persiapan bertahun-tahun. Tidak dalam waktu tergesa-gesa," ucap Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa.
Hal ini disampaikan Marty usai melakukan pertemuan dengan Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
"Saya sampaikan pada Gubernur, untuk mendatangkan raja atau ratu memerlukan persiapan bertahun-tahun. Tidak dalam waktu tergesa-gesa," ucap Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa.
Hal ini disampaikan Marty usai melakukan pertemuan dengan Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Capres Demokrat Kejar Jokowi? Mimpi kali ye ...
Hasil survei terakhir yang dirilis SSSG, tak ada kandidat capres Partai Demokrat (PD) yang
sekaliber Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jadi pertanyaan besar apakah konvensi benar-benar
mampu melahirkan capres sekelas Jokowi?
Menurut hasil survei, elektabilitas Jokowi jauh meninggalkan kandidat capres lainnya, termasuk para peserta konvennsi capres PD. Namun internal PD tak patah arang dan tetap yakin para peserta konvensi akan bisa bicara banyak di panggung Pilpres 2014.
"Jokowi tak akan dibiarkan lari sendirian, pasti akan dikejar.
Menurut hasil survei, elektabilitas Jokowi jauh meninggalkan kandidat capres lainnya, termasuk para peserta konvennsi capres PD. Namun internal PD tak patah arang dan tetap yakin para peserta konvensi akan bisa bicara banyak di panggung Pilpres 2014.
"Jokowi tak akan dibiarkan lari sendirian, pasti akan dikejar.
Jokowi Ingin Promosikan Jakarta di Festival Raja Sedunia
Perhelatan Festival Raja-raja yang akan digelar di Jakarta menjadi ajang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mempromosikan Jakarta Baru. Acara tersebut akan
digelar di Monas, pada 6 hingga 8 Desember 2013.
"Ini demi membangun brand kota Jakarta, mempromosikan Jakarta. Proses ini yang kita laksanakan. Selain itu, juga tentu menjadi ajang silaturahim antar-keraton dan raja-raja dunia," ujar Jokowi seusai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Jumat (13/9/2013) siang.
"Ini demi membangun brand kota Jakarta, mempromosikan Jakarta. Proses ini yang kita laksanakan. Selain itu, juga tentu menjadi ajang silaturahim antar-keraton dan raja-raja dunia," ujar Jokowi seusai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Jumat (13/9/2013) siang.
PDI-P: Kini Ramai Dikritik, Ada "Jebakan Batman" Buat Jokowi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mencurigai adanya upaya untuk
menjebak Jokowi ke dalam isu-isu yang menjelekkan kinerjanya sebagai
kepala daerah. Hal ini, diakui Eva, untuk memecah konsentrasi PDI-P dalam memenangkan pemilihan legislatif (pileg) dan menjegal
Jokowi maju sebagai capres.
"Kita semua paham Jokowi ini lagi dihajar-hajarnya. Semuanya ini kan 'jebakan batman' buat Jokowi," ujar politisi PDI-Perjuangan, Eva Sundari, Jumat (13/9/2013), saat dimintai tanggapannya tentang sejumlah isu yang kini menerpa Jokowi mulai rencana pencapresannya, larangan dari Gerindra, hingga isu mobil murah yang bisa membuat Jokowi sulit mengurai kemacetan di Ibu Kota.
"Kita semua paham Jokowi ini lagi dihajar-hajarnya. Semuanya ini kan 'jebakan batman' buat Jokowi," ujar politisi PDI-Perjuangan, Eva Sundari, Jumat (13/9/2013), saat dimintai tanggapannya tentang sejumlah isu yang kini menerpa Jokowi mulai rencana pencapresannya, larangan dari Gerindra, hingga isu mobil murah yang bisa membuat Jokowi sulit mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Harga Kemeja "Blusukan" Jokowi Hanya Rp 43.000,-
Kemeja putih lengan panjang adalah kostum yang selalu digunakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan ke kampung-kampung. Tak banyak yang tahu, ternyata "harganya" hanya Rp 43.000,-
Meski menjadi orang nomor satu di Jakarta, Jokowi tidak tergiur membeli kemeja mahal hingga ratusan ribu atau jutaan rupiah. Dia hanya membeli bahan kemeja di beberapa pasar di Solo maupun di Jakarta, kemudian diserahkannya kepada penjahit langganannya untuk dijadikan kemeja.
Kain seharga Rp 25.000,- ditambah ongkos menjahit seharga Rp 17.000 saja sudah cukup baginya mendapatkan kemeja putih yang khas saat blusukan.
Meski menjadi orang nomor satu di Jakarta, Jokowi tidak tergiur membeli kemeja mahal hingga ratusan ribu atau jutaan rupiah. Dia hanya membeli bahan kemeja di beberapa pasar di Solo maupun di Jakarta, kemudian diserahkannya kepada penjahit langganannya untuk dijadikan kemeja.
Kain seharga Rp 25.000,- ditambah ongkos menjahit seharga Rp 17.000 saja sudah cukup baginya mendapatkan kemeja putih yang khas saat blusukan.
Jokowi: Bukan Jam Malam, Tapi Jam Wajib Belajar
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kebijakan yang tengah
dikaji oleh Pemerintah Provinsi DKI bukanlah pemberlakuan jam malam bagi
anak. Yang dikaji itu adalah jam wajib belajar bagi anak-anak di
Jakarta.
"Siapa yang ngomong jam malam? Bukan jam malam, tapi jam wajib belajar. Kayak di mana saja pakai jam malam, jam malam," kata Jokowi kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).
"Siapa yang ngomong jam malam? Bukan jam malam, tapi jam wajib belajar. Kayak di mana saja pakai jam malam, jam malam," kata Jokowi kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Dua 'Putra Mahkota' Yang Berpotensi Sebagai Cawapres Jokowi
Meskipun dedongkot Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hendrawan Supratikno menyebut partainya sedang
membidik 6 nama yang akan dijadikan pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014, ternyata di kalangan internal PDI-P aday yang tak sependapat dengan Hendrawan. Adalah Eva Sundari, anggota DPR-RI yang mengatakan,
"Itu hanya wacana, hanya asal bunyi, pendapat pribadi," kata Eva Sundari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
"Itu hanya wacana, hanya asal bunyi, pendapat pribadi," kata Eva Sundari di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Jokowi Akui Banyak Tekanan Setelah Namanya Melejit Jadi Capres
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengaku mendapat banyak masukan, bahkan tekanan dari berbagai pihak
setelah namanya melejit terkait hasil survei sejumlah lembaga survei
yang memposisikan dirinya sebagai calon presiden yang populer.
"Ya banyak yang menekan untuk bekerja lebih giat lagi," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Bahkan, Jokowi mendapat tekanan juga dari internal partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar fokus membenahi ibukota yang penuh dengan persoalan.
"Ya banyak yang menekan untuk bekerja lebih giat lagi," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Bahkan, Jokowi mendapat tekanan juga dari internal partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar fokus membenahi ibukota yang penuh dengan persoalan.
Jokowi Ogah Bahas Cawapres Pendamping Jokowi
Menurut sumber internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sudah beredar 6 nama cawapres pendamping Joko Widodo
(Jokowi). Namun sang Gubernur DKI Jakarta itu tak mau ambil pusing.
Jangankan membahas cawapres, Jokowi pun mengaku nggak mikir soal Pilpres 2014. Meski dukungan nyapres dari internal PDI-P semakin kuat bergaung.
"Cawapres, capres, survei...ini ngurus PKL, ngurus rakyat aja masih pusing," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Jangankan membahas cawapres, Jokowi pun mengaku nggak mikir soal Pilpres 2014. Meski dukungan nyapres dari internal PDI-P semakin kuat bergaung.
"Cawapres, capres, survei...ini ngurus PKL, ngurus rakyat aja masih pusing," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Kegiatan Jokowi Megawati
Gubernur DKI Jakarta yang juga kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) mengakui
kedekatannya dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Jokowi mengaku
hampir setiap hari bertemu (4x seminggu) dengan Megawati. Hal tersebut ketika Jokowi menyanggak pendapat wartawan bahwa Jokowi menemui Megaati sebanyak 2x seminggu.
Jokowi: Mobil Murah Sudah Diputuskan, Mau Apa Lagi? "Ngajak" Berantem?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai kebijakan pemerintah pusat dengan mengadakan mobil murah akan menambah kemacaten di Ibu Kota. Namun, dia mengaku tidak bisa mengambil langkah apa pun untuk membatalkan kebijakan mobil murah yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
"Ya sudah jadi kebijakan, ya gimana? Enggak usah ditanya lagi, ini urusan pemerintah pusat. Sekarang mau upaya apa? Ngajak berantem?" ujar Jokowi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
"Ya sudah jadi kebijakan, ya gimana? Enggak usah ditanya lagi, ini urusan pemerintah pusat. Sekarang mau upaya apa? Ngajak berantem?" ujar Jokowi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Jokowi Di Gedung DPR RI
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mendadak mendatangi Gedung DPR RI, Jumat
(13/9/2013). Jokowi itu hampir mengecoh awak
media karena tidak dijadwalkan akan mengunjungi DPR RI.
Jokowi yang datang pukul 10.00 WIB ternyata mendatangi Fraksi PDI Perjuangan untuk membahas masalah perkotaan. Ia diterima Wakil Ketua Komisi V Lazarus dan anggota Komisi V Eriko Sotarduga.
Eriko Sotarduga mengatakan kedatangan Jokowi untuk membicarakan
Jokowi yang datang pukul 10.00 WIB ternyata mendatangi Fraksi PDI Perjuangan untuk membahas masalah perkotaan. Ia diterima Wakil Ketua Komisi V Lazarus dan anggota Komisi V Eriko Sotarduga.
Eriko Sotarduga mengatakan kedatangan Jokowi untuk membicarakan
Mega Tak Akan Halangi Pencapresan Jokowi
Punggawa kawakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hendrawan Supratikno secara terbuka mengatakan bahwa pencapresan Joko Widodo (Jokowi) semakin tak terbendung, dukungan amat sangat kuat, khususnya dari internal PDI-P. Hendrawan sangat yakin bahwa Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, akan sangat menyetujui langkah pencapresan Jokowi, apalagi hal ini merupakan aspirasi mayoritas dari DPD dan DPC PDI-P di seluruh Indonesia.
Pak Raden Datangi Balaikota
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini kedatangan tamu istimewa, yaitu pendongeng
senior Indonesia, Pak Raden. Lama tak terdengar kabarnya, salah satu
tokoh dalam kisah Si Unyil itu kini mendatangi Balaikota, Jakarta,
dengan oleh-oleh di tangan.
Menggunakan beskap merah, Pak Raden membawa sebuah lukisan. Lukisan itu akan dia jual dengan harga Rp 60 juta untuk membiayai 3 proyek buku anak-anak bertema wayang.
Menggunakan beskap merah, Pak Raden membawa sebuah lukisan. Lukisan itu akan dia jual dengan harga Rp 60 juta untuk membiayai 3 proyek buku anak-anak bertema wayang.
Pencapresan Jokowi Tak Terbendung
Suara dukungan terhadap pencapresan Joko Widodo (Jokowi) dari internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus mengalir. Adalah Hendrawan Supratikno, punggawa senior PDI-P mengatakan bahwa pencapresan Jokowi tak bisa lagi dibendung. Adalah Hendrawan Supratikno
"Dukungan pasti terus muncul," kata Hendrawan, Jumat (13/9/2013).
Bahkan di forum Rakernas ke-3 PDI-P beberapa waktu lalu, sejumlah ketua DPD dan DPC mendorong deklarasi pencapresan digelar secepatnya.
"Dukungan pasti terus muncul," kata Hendrawan, Jumat (13/9/2013).
Bahkan di forum Rakernas ke-3 PDI-P beberapa waktu lalu, sejumlah ketua DPD dan DPC mendorong deklarasi pencapresan digelar secepatnya.
Inilah Cawapres Pendamping Jokowi
Proses pencapresan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden RI 2014, masih berliku dan penuh misteri. Hal ini disebabkan karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum mendeklarasikannya secara resmi, demikian juga tentang siapa figur yang akan diusung sebagai cawapres pendamping Jokowi. Meskipun nama Puan Maharani diprediksi menjadi calon paling mungkin dipilih Jokowi, tetapi di
internal juga Partai PDI-P beredar 6 nama calon cawapres Jokowi.
Dua Gubernur Tinjau Blok G Tanah Abang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur BI Agus Martowardojo, pagi ini meninjau Blok G Tanah
Abang. Kunjungan ini dalam rangka memberikan bantuan untuk foodcourt Blok G Tanah Abang.
Dua Gubernur disambut meriah oleh para pedagang Blok G Tanah Abang. Pedagang langsung bersorak saat mereka tiba di Blok G Tanah Abang. Rupanya kunjungan kali ini sudah bocor dan para pedagang sudah mengetahui akan adanya kunjungan gubernur mereka.
"Kita sudah tahu kalau pak Jokowi mau datang," kata salah satu pedagang di blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Dua Gubernur disambut meriah oleh para pedagang Blok G Tanah Abang. Pedagang langsung bersorak saat mereka tiba di Blok G Tanah Abang. Rupanya kunjungan kali ini sudah bocor dan para pedagang sudah mengetahui akan adanya kunjungan gubernur mereka.
"Kita sudah tahu kalau pak Jokowi mau datang," kata salah satu pedagang di blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013).
Jokowi Ingin "Injak-injak" Inflasi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin menekan inflasi agar
semakin rendah. Hal ini dikatakannya seusai melakukan rapat koordinasi
dengan Bank Indonesia (BI) terkait stabilisasi inflasi provinsi DKI
Jakarta.
"Kami banyak tahu mengenai apa-apa yang harus kita lakukan, seperti masalah inflasi. Inflasi ini ingin kita tekan agar semakin rendah," ujar Jokowi di Kantor Pusat BI Jakarta, Jumat (13/9/2013).
"Kami banyak tahu mengenai apa-apa yang harus kita lakukan, seperti masalah inflasi. Inflasi ini ingin kita tekan agar semakin rendah," ujar Jokowi di Kantor Pusat BI Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Jokowi Takkan pernah Terkalahkan Asal ...
Sejumlah pengamat mencium akan ada serangan politik guna membendung
derasnya dorongan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju
sebagai calon presiden di tahun depan. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan Jokowi untuk menghadapi serangan politik tersebut.
Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menyampaikan, Jokowi sebaiknya tak perlu menjawab pertanyaan mengenai calon presiden sampai batas waktu tertentu.
Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menyampaikan, Jokowi sebaiknya tak perlu menjawab pertanyaan mengenai calon presiden sampai batas waktu tertentu.
Gagasan Jokowi Soal Jam Malam Sesuai dengan UU Perlindungan Anak
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membuat aturan tentang jam malam bagi
pelajar ataupun anak-anak di Jakarta. Aturan tersebut bertujuan
meminimalisir kriminalitas anak di malam hari. Gagasan Jokowi disambut
positif banyak pihak.
Menurut Satgas Perlindungan Anak (PA) M Ihsan, gagasan Jokowi menerapkan jam malam sejalan dengan kewajiban negara melindungi anak-anak seperti tertuang dalam UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Menurut Satgas Perlindungan Anak (PA) M Ihsan, gagasan Jokowi menerapkan jam malam sejalan dengan kewajiban negara melindungi anak-anak seperti tertuang dalam UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Langganan:
Postingan (Atom)