Anies Baswedan, juru bicara pasangan bakal calon presiden-wakil
presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko
Widodo-Jusuf Kalla, menyindir gaya kampanye memakai iklan yang dilakukan
bakal calon presiden dari poros Partai Gerinra, Prabowo Subianto.
"Kita tahu siapa Prabowo karena sudah beriklan selama 6 tahun di
televisi terus-menerus. Cara berpolitik dengan biaya luar biasa mahal,
tidak membuat politik menjadi lebih sehat," ujar Anies di sela-sela
acara Rakornas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta,
Kamis (29/5/2014).
Menurut Anies, uang dalam jumlah besar untuk beriklan itu seharusnya
sudah bisa dialokasikan untuk bantuan pendidikan dan kesehatan. "Tentu
efeknya akan berbeda. Orang akan melihat ini sebagai pemimpin yang
ideal," ujar Rektor Universitas Paramadina itu.
Sementara itu, Anies mengakui Jokowi bukanlah orang yang sempurna dan
banyak orang meragukan kemampuannya yang belum teruji di level
nasional. Namun, Anies juga punya pandangan lain. "Saya rasa pak Jokowi
jauh teruji daripada pak Prabowo. Dia pernah menjadi Wali Kota, saat
dipilih untuk kedua kalinya sampai 90 persen," kata Anies.
Menurut Anies, seseorang harus betul-betul baik untuk mendapatkan
angka dukungan sebesar itu. "Saya rasa ada sesuatu yang luar biasa di
situ," kata dia. Karenanya, Anies pun bertanya balik soal Prabowo yang
dianggap lebih berpengalaman dengan Jokowi.
Dalam karir militer, sebut penggagas Indonesia Mengajar itu,
pengalaman Prabowo memang tidak bisa dibantah. "Akan tetapi, pengalaman
kepemimpinan politik dan sipil, silakan bandingkan sendiri. Ini sering
dilupakan ketika membandingkan," ucap Anies. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar