Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah pusat menuai
persoalan di DKI Jakarta. Praktiknya, JKN tumpang tindih dengan Kartu
Jakarta Sehat (KJS). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun akan
berkoordinasi agar kedua sistem tersebut bisa berjalan seirama.
Persoalan
yang terjadi di lapangan ialah ada perbedaan langkah medis yang dicakup
oleh kedua sistem tersebut. KJS mencakup langkah medis A, B, C, D dan
E, misalnya, sedangkan sistem JKN hanya mengakomodasi langkah medis A,
B, dan C saja.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Selasa, 07 Januari 2014
Surva-surve Kompas 2012-2013: Jokowi Tak Terkejar
Survei Kompas selama 2012 sampai 2013 mendapati bahwa
dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin tak terkejar oleh
sesama kandidat yang dinilai punya kans untuk diusung dalam Pemilu
Presiden 2014.
Survei Kompas yang digelar dengan melibatkan 1.400 responden calon pemilih pada Pemilu 2014 itu memunculkan gambaran sosok Jokowi tak hanya mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusungnya selama ini.
Data yang didapatkan dalam tiga tahap survei Kompas ini menunjukkan konsistensi tren peningkatan dukungan untuk Jokowi.
Survei Kompas yang digelar dengan melibatkan 1.400 responden calon pemilih pada Pemilu 2014 itu memunculkan gambaran sosok Jokowi tak hanya mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusungnya selama ini.
Data yang didapatkan dalam tiga tahap survei Kompas ini menunjukkan konsistensi tren peningkatan dukungan untuk Jokowi.
PDIP "Pecah" Karena Strategi
Dukungan kalangan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden masih belum bulat. Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana menilai terbelahnya suara di dalam PDIP ini disebabkan ketidakpastian calon presiden yang akan diusung partai.
"Ini sangat tergantung Megawati karena di beberapa momen, PDIP belum mengumumkan calon presiden dari PDIP," kata Ari kepada Tempo, Selasa (7/12014).
"Ini sangat tergantung Megawati karena di beberapa momen, PDIP belum mengumumkan calon presiden dari PDIP," kata Ari kepada Tempo, Selasa (7/12014).
Jokowi Ijinkan Fotonya Mejeng di Baliho Caleg PDIP
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah memerintahkan jajarannya untuk
menurunkan baliho yang memasang wajahnya di Kelurahan Cipinang Cempedak,
Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Namun kini pria yang akrab disapa
Jokowi itu justru memperbolehkan wajahnya digunakan para caleg dalam
baliho.
Dalam catatan detikcom, Selasa (7/1/2014) malam, Jokowi pernah meminta baliho berwarna hijau yang memasang wajahnya bersama Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama diturunkan.
Dalam catatan detikcom, Selasa (7/1/2014) malam, Jokowi pernah meminta baliho berwarna hijau yang memasang wajahnya bersama Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama diturunkan.
Kata Chaniago, Serang Jokowi Buang Energi
Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago mengatakan para kontestan calon presiden saat ini lebih baik menawarkan ide ketimbang memberikan pernyataan negatif kepada pesaingnya. Sebab, dengan menyerang lawan, justru akan memberikan keuntungan kepada yang diserang.
"Setiap yang sedang berusaha maju menjadi capres 2014 akan lebih baik fokus menawarkan ide dan jaminan integritas dirinya daripada memberi penilaian negatif," kata Andrinof saat berbincang dengan wartawan, Selasa (7/1/2014).
"Setiap yang sedang berusaha maju menjadi capres 2014 akan lebih baik fokus menawarkan ide dan jaminan integritas dirinya daripada memberi penilaian negatif," kata Andrinof saat berbincang dengan wartawan, Selasa (7/1/2014).
Kita Harus Beranai Memulai
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) penuh dengan gebrakan. Yang
terbaru, ia berencana menutup Terminal dan Stadion Lebak Bulus. Meski
dianggap tak populis, nyatanya nama Jokowi terus meroket.
Lantas, apakah ini memang cara Jokowi untuk menduduki kursi RI-1?
Berikut petikan wawancara Metro TV dengan Jokowi di Balai Kota DKI:
Lantas, apakah ini memang cara Jokowi untuk menduduki kursi RI-1?
Berikut petikan wawancara Metro TV dengan Jokowi di Balai Kota DKI:
Kata Rhoma, Jokowi Inovatif
Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa, Rhoma Irama, memuji
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Duet Jokowi dan Rhoma
pada malam pergantian tahun disebut punya makna simbolis.
"Beliau bisa dikatakan inovatif," kata Rhoma di redaksi Tribun Network, Jakarta, Selasa (7/1/2014). Namun, Rhoma mengaku tak bisa menilai kesuksesan Jokowi karena mantan Wali Kota Solo itu belum rampung menjalankan tugas.
Baik tidaknya kinerja Jokowi sebagai seorang pemimpin, menurut Rhoma, tergantung pada tuntas atau tidaknya Jokowi mengimplementasikan inovasinya. "Mudah-mudahan beliau bisa menyelesaikan implementasi inovasinya," ucap Rhoma.
"Beliau bisa dikatakan inovatif," kata Rhoma di redaksi Tribun Network, Jakarta, Selasa (7/1/2014). Namun, Rhoma mengaku tak bisa menilai kesuksesan Jokowi karena mantan Wali Kota Solo itu belum rampung menjalankan tugas.
Baik tidaknya kinerja Jokowi sebagai seorang pemimpin, menurut Rhoma, tergantung pada tuntas atau tidaknya Jokowi mengimplementasikan inovasinya. "Mudah-mudahan beliau bisa menyelesaikan implementasi inovasinya," ucap Rhoma.
Kata Widodo, Duet Jokowi-Pakde Karwo Alternatif Pemimpin Nasional
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Timur
Soekarwo (Pakde Karwo) dinilai sebagai sosok pemimpin yang memiliki
kemiripan. Kemiripan tersebut ternyata bukanlah aksi blusukan atau
kebijakan ekonomi yang dianut masing-masing tokoh.
"Tipe Pak Jokowi dan Pakde Karwo memiliki kesamaan, yakni egaliter kepemimpinannya dan mau terjun ke tengah-tengah masyarakat," kata pakar politik dari Universita Airlangga, Suko Widodo saat dihubungi detikcom, Selasa (7/1/2014).
"Tipe Pak Jokowi dan Pakde Karwo memiliki kesamaan, yakni egaliter kepemimpinannya dan mau terjun ke tengah-tengah masyarakat," kata pakar politik dari Universita Airlangga, Suko Widodo saat dihubungi detikcom, Selasa (7/1/2014).
Urusan dengan PO Beres!
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI hingga kini masih belum membeberkan
secara gamblang perihal penutupan Terminal bus Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) Lebak Bulus yang eksekusinya ditunda.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, persoalan dengan Perusahaan Otobus (PO) bus AKAP yang sempat menolak direlokasi dari Terminal Lebak Bulus ke tiga terminal seperti Pulo Gadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres sudah selesai.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, persoalan dengan Perusahaan Otobus (PO) bus AKAP yang sempat menolak direlokasi dari Terminal Lebak Bulus ke tiga terminal seperti Pulo Gadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres sudah selesai.
Kata Zuhro, Jokowi Antitesa Kemapanan
Pengamat Politik, Siti Zuhro mengatakan sosok Joko Widodo sangat digandrungi karena muncul sebagai figur bersahaja dan sederhana. Menurutnya, pria yang karib disapa Jokowi itu menjadi antitesa saat hedonisme dan oportunis yang tinggi baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif tidak lagi amanah yang kemudian berjamaah korupsi.
"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat ," ungkap Siti ketika dihubungi wartawan, Selasa (7/1/2014).
"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat ," ungkap Siti ketika dihubungi wartawan, Selasa (7/1/2014).
PDIP Yogyakarta Mau Jokowi Sekarang Juga
Setelah PDI Perjuangan Bengkulu mendesak, kini, giliran fungsionaris DPD
PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersuara mendesak
pencapresan Jokowi di partai banteng moncong putih itu. Desakan itu
ditujukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Adalah Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Supriyanto ST MM yang tak kalah lantang meminta agar Megawati segera mengumumkan Jokowi sebagai capres dari PDIP sebelum pemilihan legislatif berlangsung. Pengumuman Jokowi sebagai capres sangatlah ditunggu-tunggu oleh fungsionaris PDI Perjuangan di daerah-daerah, termasuk di DIY.
Menurut Supriyanto dalam rilis yang diterima Senin (6/1/2014), setiap ada pertemuan dengan pengurus anak cabang dan ranting, dia selalu ditanyakan mengenai kapan Jokowi akan diumumkan sebagai capres resmi dari partai.
Adalah Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Supriyanto ST MM yang tak kalah lantang meminta agar Megawati segera mengumumkan Jokowi sebagai capres dari PDIP sebelum pemilihan legislatif berlangsung. Pengumuman Jokowi sebagai capres sangatlah ditunggu-tunggu oleh fungsionaris PDI Perjuangan di daerah-daerah, termasuk di DIY.
Menurut Supriyanto dalam rilis yang diterima Senin (6/1/2014), setiap ada pertemuan dengan pengurus anak cabang dan ranting, dia selalu ditanyakan mengenai kapan Jokowi akan diumumkan sebagai capres resmi dari partai.
Parpol Gamang Lawan Jokowi
Di tengah begitu kuatnya posisi Joko Widodo (Jokowi) saat ini, ternyata partai-partai gamang dan kehilangan kepercayaan diri dengan jagonya masing-masing.
Bahkan bisik-bisik yang beredar di antara mereka adalah mereka sudah sepakat bagaimana caranya agar calon mereka bisa jadi pilihan wakil presidennya Jokowi.
"Bisa-bisa pemilu Presiden 2014, tidak ada calon yang berani maju melawan Jokowi," kata Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovannie di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Padahal kalau mau kreatif, menurut Jeffrie, seharusnya partai-partai berani mengajukan capres alternatif seperti figur Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Bahkan bisik-bisik yang beredar di antara mereka adalah mereka sudah sepakat bagaimana caranya agar calon mereka bisa jadi pilihan wakil presidennya Jokowi.
"Bisa-bisa pemilu Presiden 2014, tidak ada calon yang berani maju melawan Jokowi," kata Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovannie di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Padahal kalau mau kreatif, menurut Jeffrie, seharusnya partai-partai berani mengajukan capres alternatif seperti figur Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Kata Jokowi, Gak Perlu Populer Yang Penting MRT Rampung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siap untuk tidak populer. Sebab itu, ia bakal terus melanjutkan rencananya: menutup Terminal Lebak Bulus. Mass Rapid Transit (MRT) harus terus berjalan.
"Kalau kita gak punya keberanian memutuskan, eksekusi gak akan jalan-jalan. Gak rampung-rampung," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jokowi sadar menutup terminal bukan perkara enteng. Banyak yang bakal kehilangan mata pencaharian, seperti pedagang asongan, pedagang kaki lima, sopir, kernet, dan kuli angkut.
"Kalau kita gak punya keberanian memutuskan, eksekusi gak akan jalan-jalan. Gak rampung-rampung," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jokowi sadar menutup terminal bukan perkara enteng. Banyak yang bakal kehilangan mata pencaharian, seperti pedagang asongan, pedagang kaki lima, sopir, kernet, dan kuli angkut.
PDIP Tak Punya Akses ke Jokowi? Rakyat Saja Punya
Sekretaris Koordinator Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Pro-Jokowi, Budi Arie Setiadi, menampik kabar bahwa elite PDI Perjuangan
memiliki kendala akses ke Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
"Jangankan elite PDIP, rakyat saja memiliki akses ke Jokowi," kata Budi ketika dihubungi Tempo, Selasa (7/1/2014).
Menurut Budi, permasalahan akses tersebut terletak pada persoalan waktu. "Waktu Jokowi terbatas karena sibuk mengurusi Jakarta," kata Budi.
"Jangankan elite PDIP, rakyat saja memiliki akses ke Jokowi," kata Budi ketika dihubungi Tempo, Selasa (7/1/2014).
Menurut Budi, permasalahan akses tersebut terletak pada persoalan waktu. "Waktu Jokowi terbatas karena sibuk mengurusi Jakarta," kata Budi.
Jokowi: Stadion Lebak Bulus dipindah ke dua lokasi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Stadion Lebak Bulus, yang akan dijadikan stasiun terminal Mass Rapid Transportation (MRT), akan dipindah ke dua lokasi yakni Taman BMW (Sunter, Jakarta Utara) dan Pesanggrahan (Ulu Jami, Jakarta Selatan).
" Stadionnya diganti di Pesanggrahan dan kedua di BMW. Satu diganti dua," kata Jokowi di Balaikota, Selasa (7/1/2014).
Selain terminal bus AKAP Lebak Bulus yang akan ditutup
untuk pembangunan stasiun MRT, Stadion Lebak Bulus juga menjadi salah
satu kawasan yang terpaksa ditutup.
Jokowi Tidak Berpihak pada Nelayan Tradisional
Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak berpihak pada nelayan tradisional yang berada di pesisir Ibu Kota.
Menurut Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Abdul Halim, ketidakberpihakan Jokowi terlihat dari disetujuinya rencana reklamasi pantai di utara Jakarta dengan pembangunan wilayah bisnis yang berbentuk burung Garuda.
Menurut Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Abdul Halim, ketidakberpihakan Jokowi terlihat dari disetujuinya rencana reklamasi pantai di utara Jakarta dengan pembangunan wilayah bisnis yang berbentuk burung Garuda.
Jokowi: pembangunan MRT tidak bisa mundur
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan meski penutupan terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) ditunda, namun pengerjaan proyek pembangunan stasiun mass rapid transit (MRT) tidak bisa mundur lagi.
"Ini (penutupan terminal) ditunda tapi (MRT) tidak mundur. Ini keputusan sudah final karena pembangunan MRT tidak bisa mundur lagi, kan ada targetnya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jokowi menjelaskan pengunduran pembangunan MRT tidak mungkin dilakukan lagi karena alasan pendanaan.
"Ini (penutupan terminal) ditunda tapi (MRT) tidak mundur. Ini keputusan sudah final karena pembangunan MRT tidak bisa mundur lagi, kan ada targetnya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jokowi menjelaskan pengunduran pembangunan MRT tidak mungkin dilakukan lagi karena alasan pendanaan.
Sidak Pasar Makasar, Jokowi Janji Revitalisasi Beres Bulan Ini
Selesai dari Puskesmas Jatinegara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Makasar, di kawasan Jakarta Timur. Setibanya di lokasi, Jokowi disebut sebagai calon presiden.
"Calon presiden...calon presiden. Ayo beri jalan"! Itulah teriakan para pedagang di Pasar Kampung Makasar, saat menyambut hangat kedatangan Jokowi.
Tujuan utama Jokowi mengunjungi lokasi tersebut hanyalah ingin memantau proses perbaikan atau revitalisasi pasar.
Jokowi janji pertengahan Januari ini, revitalisasi akan selesai. "Pertengahan bulan rampung. Tinggal finishing. Secara layout udah selesai. Inikan udah lama, saya pernah ke sini," ujar Jokowi di lokasi, Selasa (7/1/2014).
"Calon presiden...calon presiden. Ayo beri jalan"! Itulah teriakan para pedagang di Pasar Kampung Makasar, saat menyambut hangat kedatangan Jokowi.
Tujuan utama Jokowi mengunjungi lokasi tersebut hanyalah ingin memantau proses perbaikan atau revitalisasi pasar.
Jokowi janji pertengahan Januari ini, revitalisasi akan selesai. "Pertengahan bulan rampung. Tinggal finishing. Secara layout udah selesai. Inikan udah lama, saya pernah ke sini," ujar Jokowi di lokasi, Selasa (7/1/2014).
Aria Bima: Kemesraan Mega dan Jokowi Ada Tujuannya
Politikus PDIP, Aria Bima, menegaskan perkubuan ihwal calon presiden yang akan diusung partainya tak akan mungkin bisa membenturkan antara Megawati Soekarno Putri dengan Joko Widodo. Sebab, kata Aria, Jokowi merupakan salah satu kader PDIP yang disiapkan Mega untuk ikut menyelesaikan problem bangsa Indonesia.
"Kalau ada yang menempatkan secara head to head Mega melawan Jokowi, itu dari mana logikanya," kata Aria kepada Tempo di Semarang.
Menurut Aria, di dalam partainya tidak ada yang pro-Mega maupun pro-Jokowi.
"Kalau ada yang menempatkan secara head to head Mega melawan Jokowi, itu dari mana logikanya," kata Aria kepada Tempo di Semarang.
Menurut Aria, di dalam partainya tidak ada yang pro-Mega maupun pro-Jokowi.
Jokowi Dapat Persetujuan Roy Suryo Tutup Stadion Lebak Bulus dan BMW
Selain Terminal Lebak Bulus, Pemprov DKI juga akan menutup Stadion Lebak Bulus dan Stadion BMW. Penutupan sarana olahraga ini dimaksudkan untuk menunjang pembangunan mass rapid transit (MRT).
Secara lisan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Menpora Roy Suryo. "Secara lisan beliau sudah setuju dan surat kami sampaikan ke sana sudah lama. Hanya, beliau menyampaikan, gantinya mana?
Secara lisan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Menpora Roy Suryo. "Secara lisan beliau sudah setuju dan surat kami sampaikan ke sana sudah lama. Hanya, beliau menyampaikan, gantinya mana?
Hakim Agung Artidjo Alkostar Dipercaya Bisa Kalahkan Jokowi
Menjelang pelaksanaan pemilu 2014 seharusnya partai-partai politik berani mengajukan capres alternatif. Apalagi di tengah begitu kuatnya posisi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seperti sekarang ini.
Salah satu tokoh capres alternatif yang bisa diusulkan maju adalah hakim agung Artidjo Alkostar.
"Kalau mau kreatif seharusnya partai-partai berani mengajukan capres alternatif seperti figur Hakim Agung Artidjo Alkostar," kata Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie dalam pernyataannya, Selasa(7/1/2014).
Salah satu tokoh capres alternatif yang bisa diusulkan maju adalah hakim agung Artidjo Alkostar.
"Kalau mau kreatif seharusnya partai-partai berani mengajukan capres alternatif seperti figur Hakim Agung Artidjo Alkostar," kata Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie dalam pernyataannya, Selasa(7/1/2014).
Ali Masykur Musa Yakin Kalahkan Jokowi
Peserta Konvensi PD Ali Masykur Musa mengakui elektabilitasnya masih
sangat rendah. Ali pun menaruh hormat kepada figur yang memiliki
elektabilitas sangat tinggi di luar peserta konvensi.
"Saya menaruh perhatian kepada Pak Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) yang diunggulkan masyarakat. Saya juga menghormati yang lainnya seperti Pak Aburizal Bakrie, Bu Mega, Pak Prabowo, Rhoma Irama, dan Mahfud MD," ujar Ali di Sekretariat Konvensi PD, Jl. Pati Unis No 75, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).Meskipun demikian dia meminta kesempatan untuk menunjukan diri. Dia mengaku selama ini melakukan kampanye kepada kalangan akar rumput.
"Saya menaruh perhatian kepada Pak Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) yang diunggulkan masyarakat. Saya juga menghormati yang lainnya seperti Pak Aburizal Bakrie, Bu Mega, Pak Prabowo, Rhoma Irama, dan Mahfud MD," ujar Ali di Sekretariat Konvensi PD, Jl. Pati Unis No 75, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).Meskipun demikian dia meminta kesempatan untuk menunjukan diri. Dia mengaku selama ini melakukan kampanye kepada kalangan akar rumput.
Jokowi Diserbu Ibu-ibu di Puskesmas Jatinegara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Jatinegara. Ia datang untuk meninjau mengenai penggunaan Kartu Jakarta Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Saat sampai di Puskesmas, Jokowi langsung menuju ruang administrasi. Ternyata dia ingin memastikan bahwa data yang ada di Puskesmas siap untuk menangani masyarakat, Kamis (7/1/2014).
Saat sampai di Puskesmas, Jokowi langsung menuju ruang administrasi. Ternyata dia ingin memastikan bahwa data yang ada di Puskesmas siap untuk menangani masyarakat, Kamis (7/1/2014).
Jokowi: Penutupan Terminal Lebak Bulus Sudah Final
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pihaknya tetap akan menutup terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan untuk dijadikan stasiun Mass Rapid Transit (MRT).
"Sudah final. Harus ditutup karena pembangunan itu ada target," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Namun, Jokowi tidak menjelaskan secara gamblang kapan pihaknya akan menutup terminal AKAP Lebak Bulus.
"Sudah final. Harus ditutup karena pembangunan itu ada target," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Namun, Jokowi tidak menjelaskan secara gamblang kapan pihaknya akan menutup terminal AKAP Lebak Bulus.
Siti Zuhro Setuju dengan Endriartono, Jokowi Politisi Karbitan
Memilih pemimpin tidak harus dilihat dari sering tidaknya masuk dan dibahas di media. Pemimpin harus mampu menjawab persoalan dan wajib dilihat rekam jejaknya.
Fenomena kegemilangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), misalnya. masyarakat di negara yang berkembang memang memiliki kecenderungan kagumi pemimpin yang kharismatik dan populis tanpa melihat kemampuan maupun rekam jejak.
"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat ," kata Pengamat Politik Siti Zuhro, Selasa (7/1/2014).
Fenomena kegemilangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), misalnya. masyarakat di negara yang berkembang memang memiliki kecenderungan kagumi pemimpin yang kharismatik dan populis tanpa melihat kemampuan maupun rekam jejak.
"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat ," kata Pengamat Politik Siti Zuhro, Selasa (7/1/2014).
Sst...Caleg PDIP Mau Pasang Baliho Bareng Jokowi
Caleg PDIP yang pro pencapresan Jokowi terus meluas. Bahkan kabarnya
mereka akan memasang foto Gubernur DKI itu di baliho kampanye mereka.
"Kemarin mereka sudah 'foto bersama', mungkin minggu depan mau dipasang balihonya," kata sumber detikcom, Selasa (7/1/2014).
'Sesi foto bersama' kabarnya sudah digelar akhir pekan lalu oleh beberapa caleg. Menurut sumber tersebut, Jokowi juga tak menolak saat diajak foto bersama.
"Kemarin mereka sudah 'foto bersama', mungkin minggu depan mau dipasang balihonya," kata sumber detikcom, Selasa (7/1/2014).
'Sesi foto bersama' kabarnya sudah digelar akhir pekan lalu oleh beberapa caleg. Menurut sumber tersebut, Jokowi juga tak menolak saat diajak foto bersama.
Polda Metro Minta Jokowi Tinjau Ulang Izin Tukang Tambal Ban Pinggir Jalan
Bengkel tambal ban di pinggir jalan dituding sebagai pelaku penyebar
ranjau paku yang selama ini meresahkan masyarakat. Polda Metro Jaya
meminta agar Pemprov DKI meninjau ulang izin keberadaan bengkel-bengkel
tersebut.
"Agar lokasi di situ di mana ada lokasi tukang tambal ban itu ditinjau kembali ada izinnya atau tidak oleh Pemda DKI dan kalau fungsinya tidak signifikan agar ditinjau kembali," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Selasa (7/1/2014).
"Agar lokasi di situ di mana ada lokasi tukang tambal ban itu ditinjau kembali ada izinnya atau tidak oleh Pemda DKI dan kalau fungsinya tidak signifikan agar ditinjau kembali," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Selasa (7/1/2014).
Caleg Pro Jokowi Keblinger Kursi DPR?
Dukungan terhadap pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus
bermunculan dari caleg PDIP di daerah. Bahkan sejumlah caleg
terang-terangan mendesak deklarasi capres PDIP dilakukan sebelum Pileg.
Apa motivasi utama para caleg PDIP mendorong pencapresan Jokowi?
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto menyebut para caleg tersebut keblinger.
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto menyebut para caleg tersebut keblinger.
Kata Bara JP, Tanpa Jokowi Dukungan Terhadap PDIP Merosot
Dukungan masyarakat luas (di luar pemilih tradisional) kepada PDIP, hanya akan terjadi apabila sebelum Pileg 2014 partai berlambang moncong putih itu mengumumkan Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) sebagai Capres.
"Kalau tanpa Jokowi, maka yang memilih PDIP hanya pemilih tradisional, yang dalam Pemilu 2009 lalu sebanyak 14,03%. Tanpa Jokowi, saya pikir tak akan jauh dari angka itu," kata Sabar Mangadu, Ketua DPP Relawan Jokowi (Bara JP) di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
"Kalau tanpa Jokowi, maka yang memilih PDIP hanya pemilih tradisional, yang dalam Pemilu 2009 lalu sebanyak 14,03%. Tanpa Jokowi, saya pikir tak akan jauh dari angka itu," kata Sabar Mangadu, Ketua DPP Relawan Jokowi (Bara JP) di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Pagi-pagi Maya datang ke Balai Kota ingin temui Jokowi
Perempuan berjilbab pagi-pagi sudah tampak berada di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dia adalah Maya, warga Kramat Jati. Kedatangannya untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Dia ingin menanyakan proses jual beli tanah antara keluarganya dengan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Atasi Persoalan MRT Tanpa Tangan Besi
Pembangunan stasiun Mass Rapid Transportation (MRT) di Lebak Bulus
yang sedianya dimulai 7 Januari 2014 hari ini, harus ditunda oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pemprov DKI
gagal mengosongkan Terminal Lebak Bulus akibat gelombang penolakan dari
massa yang mengatasnamakan awak bus AKAP.
Kata Arya Fernandes, Ahok Didekati PDIP Agar Jokowi Tidak Jumawa di Depan Mega
PDI Perjuangan sengaja mendekati Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk kepentingan Pimilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika Jokowi tidak bisa dikendalikan karena memiliki hasrat maju sebagai Capres 2014.
"PDIP dekat sama Ahok itu cara PDIP saja agar Jokowi tidak terlalu jumawa di depan Mega. PDIP ingin kasih sinyal kalau Jokowi tidak bisa dikendalikan, PDIP bisa orbitin Ahok," ujar analis politik dari Charta Politica Arya Fernandes, Selasa (7/1/2014).
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika Jokowi tidak bisa dikendalikan karena memiliki hasrat maju sebagai Capres 2014.
"PDIP dekat sama Ahok itu cara PDIP saja agar Jokowi tidak terlalu jumawa di depan Mega. PDIP ingin kasih sinyal kalau Jokowi tidak bisa dikendalikan, PDIP bisa orbitin Ahok," ujar analis politik dari Charta Politica Arya Fernandes, Selasa (7/1/2014).
Live di Metro TV
Pagi ini, Selasa 7 Januari 2014, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) muncul di Metro TV dengan pembawa acara Kartika Oktaviani. Acara berlangsung mulai pukul 06:30 sampai dengan 07:00 WIB.
Topik yang dibahas adalah tentang pembongkaran terminal Lebak Bulus yang dipastikan tetap akan dijalankan dalam waktu dekat ini. Salain tentang terminal Lebak Bulus juga dibahas tentang MRT.
Topik yang dibahas adalah tentang pembongkaran terminal Lebak Bulus yang dipastikan tetap akan dijalankan dalam waktu dekat ini. Salain tentang terminal Lebak Bulus juga dibahas tentang MRT.
Langganan:
Postingan (Atom)