Pencalonan Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden menuai banyak dukungan. Aktris Wulan Guritno pun menilai Joko Widodo (Jokowi) mampu memimpin Indonesia.
"Pokoknya itu adalah negara keseluruhan bukan Jakarta. Yang lagi emergency atau gawat darurat itu Indonesia kan bukan cuma Jakarta. Kita butuh seorang presiden itu yang memang bisa, dan saya melihat Pak Jokowi itu selama masa jabatannya dia sih apa namanya ada perubahan signifikan," kata Wulan Guritno usai menyaksikan Wayang Orang Rock Ekalaya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (15/03) malam.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 15 Maret 2014
PDIP Bali Minta Kader Semangat Menangkan Jokowi
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali meminta segenap kadernya untuk bersemangat memenangkan Joko Widodo (Jokowi) yang telah resmi menjadi capres partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Saat diumumkan menjadi capres (Jokowi), saya kira sudah sangat tepat 'gregetnya' karena menjelang kampanye," ujar Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, di sela-sela pelaksanaan Kirab Karnaval Pemilu, di Denpasar, Sabtu (15/3/2014).
Dengan demikian, ucap dia, diharapkan masyarakat Bali memilih PDI Perjuangan pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang sesuai dengan target partai memenangi pemilu di Pulau Dewata.
"Saat diumumkan menjadi capres (Jokowi), saya kira sudah sangat tepat 'gregetnya' karena menjelang kampanye," ujar Sekretaris DPD PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, di sela-sela pelaksanaan Kirab Karnaval Pemilu, di Denpasar, Sabtu (15/3/2014).
Dengan demikian, ucap dia, diharapkan masyarakat Bali memilih PDI Perjuangan pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang sesuai dengan target partai memenangi pemilu di Pulau Dewata.
Kampanye Jokowi Ritual Napak Tilas Soekarno
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengatakan, kampanye PDIP dalam bentuk napak tilas jejak Soekarno sudah menjadi tradisi partainya.
Tak kecuali dengan rencana kampanye perdana PDIP hari ini yang akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah bersama calon presiden mereka, Joko Widodo yang berjuluk Jokowi.
"Itu semacam tradisi. Kampanye di mana pun, pasti kami mampir ke sejumlah peninggalan milik Bung Karno," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Sabtu (15/3/2014) malam.
Tak kecuali dengan rencana kampanye perdana PDIP hari ini yang akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah bersama calon presiden mereka, Joko Widodo yang berjuluk Jokowi.
"Itu semacam tradisi. Kampanye di mana pun, pasti kami mampir ke sejumlah peninggalan milik Bung Karno," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Sabtu (15/3/2014) malam.
Apa Kata Jokowi Soal Nasib "Jakarta Baru"
Kesiapan Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden mengancam koalisi Jakarta Baru yang telah dibangun antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Lantas, bagaimana tanggapan Jokowi soal hal tersebut?
"Yang kita pegang konstitusi, undang-undang dan aturan. Kalau tiga itu memperbolehkan, ya pegangannya ke sana," ujar Jokowi di rumah dinas, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(15/3/2014).
"Yang kita pegang konstitusi, undang-undang dan aturan. Kalau tiga itu memperbolehkan, ya pegangannya ke sana," ujar Jokowi di rumah dinas, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(15/3/2014).
Ditanyai Isu Sensitif, Jokowi: Pileg, Pileg, Pileg
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini ia sedang berfokus menghadapi Pemilu Legislatif. Jokowi mengaku belum memikirkan soal pilihan ambil cuti atau mundur dari kursi gubernur seiring pencalonannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Belum. Masih ngurusin pileg," kata Jokowi di halaman rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 Maret 2014. Mantan Wali Kota Solo itu tak mau melontarkan tanggapannya terhadap saran Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta Jokowi mengambil cuti kerja.
"Belum. Masih ngurusin pileg," kata Jokowi di halaman rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 Maret 2014. Mantan Wali Kota Solo itu tak mau melontarkan tanggapannya terhadap saran Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta Jokowi mengambil cuti kerja.
Hadapi Jokowi, Prabowo Pimpin Langsung Kampanye Gerindra
Menghadapi euforia pencapresan Joko Widodo (Jokowi) oleh PDIP, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memimpin langsung jalannya kampanye hari pertama. Mantan Danjen Kopassus ini akan memberangkatkan 20 bus kesehatan dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"20 Bus Kesehatan Relawan Prabowo akan diberangkatkan untuk keliling Pulau Jawa," ujar Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"20 Bus Kesehatan Relawan Prabowo akan diberangkatkan untuk keliling Pulau Jawa," ujar Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Capres, Aher: Takdir Tak Pernah Salah
Salah satu kandidat calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Heryawan (Aher), menanggapi soal kemungkinan situasi persaingan antarkandidat calon presiden setelah PDI Perjuangan resmi mencalonkan Joko Widodo (Jokowi).
"(Persaingan) sehat-sehat saja. Saya bilang, saya beriman pada takdir. Kalau takdirnya untuk siapa-siapa kan tidak pernah salah, takdir kan itu. Itu mah Gusti Allah yang menentukan," kata dia di Bandung, Sabtu (15/3/2014).
"(Persaingan) sehat-sehat saja. Saya bilang, saya beriman pada takdir. Kalau takdirnya untuk siapa-siapa kan tidak pernah salah, takdir kan itu. Itu mah Gusti Allah yang menentukan," kata dia di Bandung, Sabtu (15/3/2014).
Regina Idol Akan Coblos Jokowi, Meski ...
Ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden mendapat respon Regina Ivanova, pemenang Indonesian Idol tahun lalu. "Saya bukannya tidak ingin Jokowi jadi Presiden, tapi dia lagi benahin Jakarta," kata perempuan berusia 27 itu, Sabtu (15/3/2014).
Regina menyayangkan jika Jokowi maju, karena Jakarta sudah lebih baik di tangan bekas Wali Kota Solo itu. "Itu baru jadi Gubernur, bagaimana kalau dia jadi presiden," tuturnya. Yang dikhawatirkannya, jika masa jabatan sebagai gubernur belum selesai, dan masih banyak pekerjaan rumah yang ditinggalkan, maka akan banyak omongan negatif tentangnya.
Regina menyayangkan jika Jokowi maju, karena Jakarta sudah lebih baik di tangan bekas Wali Kota Solo itu. "Itu baru jadi Gubernur, bagaimana kalau dia jadi presiden," tuturnya. Yang dikhawatirkannya, jika masa jabatan sebagai gubernur belum selesai, dan masih banyak pekerjaan rumah yang ditinggalkan, maka akan banyak omongan negatif tentangnya.
Jokowi Sudah Kebal dengan Hinaan Ruhut
Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menanggapi ejekan yang ditujukan padanya setelah deklarasi capres. "Enggak apa-apa, dicemooh enggak apa-apa," kata Jokowi di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi mengaku sudah terbiasa dengan pelbagai ejekan. "Saya sudah ngomong berkali-kali, diejek enggak apa-apa. Ada yang kritik silakan. Biasa dalam demokrasi biasa dan sudah berpuluh-puluh, beratus kali, beribu kali biasa-biasa saja," ujarnya.
Jokowi mengaku sudah terbiasa dengan pelbagai ejekan. "Saya sudah ngomong berkali-kali, diejek enggak apa-apa. Ada yang kritik silakan. Biasa dalam demokrasi biasa dan sudah berpuluh-puluh, beratus kali, beribu kali biasa-biasa saja," ujarnya.
Respon Mahfud MD atas Pencapresan Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah dideklarasikan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sejak Jumat, 14 Maret 2014. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md mengaku senang atas melenggangnya Jokowi menjadi calon RI 1 itu.
Perjuangkan Upah, Buruh Sumut Dukung Jokowi
Sehari setelah penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), aliansi serikat pekerja/buruh Sumatera Utara mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi. Ratusan buruh dari 10 organisasi menyatakan dukungan untuk Jokowi di Komplek Kawasan Industri Medan II, Jalan Pulau Solor Mabar, Kota Medan, Sabtu (15/3/2014).
10 organisasi buruh pendukung Jokowi antara lain: Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Logam Elektronik dan Metal (SPSI LEM); SBSI 1992, Serikat Pekerja Nasional, Gaspermindo, SBMI Merdeka, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI), Serikat Buruh Sejahtera Independen (Sejati), Serikat Buruh Bersatu Indonesia.
10 organisasi buruh pendukung Jokowi antara lain: Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Logam Elektronik dan Metal (SPSI LEM); SBSI 1992, Serikat Pekerja Nasional, Gaspermindo, SBMI Merdeka, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI), Serikat Buruh Sejahtera Independen (Sejati), Serikat Buruh Bersatu Indonesia.
Promo: Jokowi-Hatta
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dinilai sebagai figur yang cocok untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Bagaimana pendapat PAN?
Fungsionaris DPP PAN, Laode Ida mengatakan, partainya mengapresiasi langkah PDIP mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Menurutnya, untuk menentukan calon wakil presiden (Cawapres) yang paling mendasar adalah harus memiliki rasa ke Indonesiaan.
"Rasa ke Indonesiaan itu adalah tidak bisa dari satu provinsi yang sama, apalagi satu pulau yang sama. Karena Indonesia cukup luas dan majemuk," kata Laode di Jakarta, Sabtu (15/3/2013) malam.
Fungsionaris DPP PAN, Laode Ida mengatakan, partainya mengapresiasi langkah PDIP mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Menurutnya, untuk menentukan calon wakil presiden (Cawapres) yang paling mendasar adalah harus memiliki rasa ke Indonesiaan.
"Rasa ke Indonesiaan itu adalah tidak bisa dari satu provinsi yang sama, apalagi satu pulau yang sama. Karena Indonesia cukup luas dan majemuk," kata Laode di Jakarta, Sabtu (15/3/2013) malam.
Promo: Pengusaha Ingin JK Jadi Wapres Jokowi
Kalangan pengusaha menilai langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum 2014 sudah tepat. Sementara untuk calon wakil presiden pendampingnya, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Kadin Natsir Mansyur menyebut Jusuf Kalla (JK) sebagai sosok yang tepat.
Natsir menyebut, keputusan partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan jawaban atas harapan masyarakat yang menginginkan perubahan. "Bahkan pasar pun menyambut positif," katanya saat dihubungi, Sabtu (15/3/2014).
Natsir menyebut, keputusan partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan jawaban atas harapan masyarakat yang menginginkan perubahan. "Bahkan pasar pun menyambut positif," katanya saat dihubungi, Sabtu (15/3/2014).
Pencapresan Jokowi Bakal Sedot Suara Partai
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, berpendapat pencapresan Joko Widodo (Jokowi) akan menyedot suara partai lain ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan menggusur sejumlah partai. "Paling banyak hanya ada 8 partai yang lolos ke DPR," kata Hanta dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Elektabilitas PDI-Perjuangan, Hanta mengatakan, akan melejit seiring pencapresan Jokowi tersebut. Mengutip survei yang sudah dilakukan oleh Pol-Tracking sebelumnya,
Elektabilitas PDI-Perjuangan, Hanta mengatakan, akan melejit seiring pencapresan Jokowi tersebut. Mengutip survei yang sudah dilakukan oleh Pol-Tracking sebelumnya,
Williams Surya Wijaya: Bohong Besar IHSG Naik Karena Jokowi
Kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu, lebih disebabkan banyaknya dana asing yang masuk ke pasar modal yang mencapai Rp7,4 triliun.
Williams Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities mengatakan, kenaikan IHSG pada perdagangan Jumat (14/3/2014) lebih karena efek inflow yang ditunjang oleh uptrend IHSG dan sedikit didorong masalah politik.
Williams Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities mengatakan, kenaikan IHSG pada perdagangan Jumat (14/3/2014) lebih karena efek inflow yang ditunjang oleh uptrend IHSG dan sedikit didorong masalah politik.
Seknas Jokowi: Gugatan Tim Advokat Adalah Bentuk Kampanye Hitam
Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi) menilai gugatan yang dilayangkan Tim Advokasi Jakarta Baru merupakan kampanye hitam. Gugatan tersebut juga merupakan serangan politik yang bertujuan merusak citra Jokowi.
Presidium Seknas Jokowi Muhammad Yamin mengatakan gugatan yang dilayangkan Tim Advokasi Jakarta Baru merupakan sikap panik dari lawan politik Jokowi. Lawan politik tersebut menilai Jokowi tidak akan dicapreskan oleh PDI Perjuangan.
Presidium Seknas Jokowi Muhammad Yamin mengatakan gugatan yang dilayangkan Tim Advokasi Jakarta Baru merupakan sikap panik dari lawan politik Jokowi. Lawan politik tersebut menilai Jokowi tidak akan dicapreskan oleh PDI Perjuangan.
Aher Anggap Jokowi Bukan Lawan Berat
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) tidak risau jika harus menghadapi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang telah mendapat mandat sebagai calon presiden dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Aher yang juga bakal capres PKS itu bahkan mengaku siap bersaing dengan Jokowi di Pilpres 2014.
Sejuta Tanda Tangan untuk Jokowi
Sehari setelah deklarasi, ribuan warga Bogor mengumpulkan tanda-tangan mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres).
Deklarasi dukungan terhadap Jokowi dilakukan warga Bogor yang tergabung dalam Masyarakat Bogor Raya (MBR) di gedung Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/3/2014).
Deklarasi dukungan terhadap Jokowi dilakukan warga Bogor yang tergabung dalam Masyarakat Bogor Raya (MBR) di gedung Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Tak Mau Urus Masalah Kursi Wakil Gubernur DKI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku enggan mengurusi adanya wacana mengisi posisi Wakil Gubernur DKI dari PDI Perjuangan.
Jokowi mengatakan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan bergulir pada Tanggal 9 April 2014 mendatang.
"Apa? Kok urusi Wagub? Urusi Pileg saja masih kerja keras agar memenuhi target,"kata Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi mengatakan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan bergulir pada Tanggal 9 April 2014 mendatang.
"Apa? Kok urusi Wagub? Urusi Pileg saja masih kerja keras agar memenuhi target,"kata Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Boy Sadikin: Jadikan Jokowi Presiden ke-7 Untuk Tuntaskan Macet dan Banjir Menahun
Ketua DPD DKI PDI Perjuangan, Boy Bernadi Sadikin meminta para kader serta caleg PDIP untuk berjuang dalam pemilu legislatif (pileg) agar partai berlambang banteng moncong putih itu bisa mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden (Capres).
"Saya harapkan seluruh rekan struktur dan kader partai, serta para Caleg, berjuang agar perolehan suara PDIP cukup untuk mencalonkan saudara Jokowi sebagai Presiden ke-7," ujar Boy dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2014).
"Saya harapkan seluruh rekan struktur dan kader partai, serta para Caleg, berjuang agar perolehan suara PDIP cukup untuk mencalonkan saudara Jokowi sebagai Presiden ke-7," ujar Boy dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Anggap Wajar Ada yang Kritik Dirinya Nyapres
Setelah ditetapkan sebagai calon
presiden (capres) dari PDIP, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias
Jokowi belum berpikir untuk mengambil cuti maupun mundur dari
jabatannya. Jokowi mengklaim, saat ini dirinya masih 99 persen fokus
kerja sebagai gubernur.
Jokowi mengungkapkan, ia tetap menjalankan tugas gubernur selama hari kerja dari Senin hingga Jumat. Di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu barulah dirinya menjalankan tugas partai dalam rangka pemenangan pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014.
Jokowi mengungkapkan, ia tetap menjalankan tugas gubernur selama hari kerja dari Senin hingga Jumat. Di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu barulah dirinya menjalankan tugas partai dalam rangka pemenangan pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014.
PDIP Bukan ANcaman Demokrat
Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bukan lah ancaman bagi Demokrat.
"Jangan dibilang ancaman. Ini perhelatan demokrasi untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya di sela-sela acara Deklarasi Kampanye Berintegritas, Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3).
Menteri Koperasi dan UKM itu menegaskan bahwa partainya tetap optimis memenangkan Pemilu 2014.
"Jangan dibilang ancaman. Ini perhelatan demokrasi untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya di sela-sela acara Deklarasi Kampanye Berintegritas, Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3).
Menteri Koperasi dan UKM itu menegaskan bahwa partainya tetap optimis memenangkan Pemilu 2014.
Zuhro Promosikan Hatta Radjasa
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dimandatkan menjadi Calon Presiden yang diusung PDI Perjuangan.
Kini, publik menunggu, siapa yang menjadi bakal mendampingi Jokowi menjadi Cawapres? Pengamat Politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa berpeluang menjadi pasangan Jokowi.
"Secara politis, jelas tidak tertutup adanya kemungkinan (Jokowi-Hatta) itu. Hatta punya partai politik yang mendukung dan punya pengalaman," kata Siti, Sabtu (15/3/2014).
Kini, publik menunggu, siapa yang menjadi bakal mendampingi Jokowi menjadi Cawapres? Pengamat Politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa berpeluang menjadi pasangan Jokowi.
"Secara politis, jelas tidak tertutup adanya kemungkinan (Jokowi-Hatta) itu. Hatta punya partai politik yang mendukung dan punya pengalaman," kata Siti, Sabtu (15/3/2014).
PDIP Rahasiakan Strategi Lawan Kampanye Negatif Jokowi
PDI Perjuangan menyatakan merahasiakan strategi untuk mengantisipasi kampanye negatif yang menyerang capres Joko Widodo (Jokowi) setelah gubernur DKI Jakarta tersebut resmi menyatakan diri siap maju dalam Pilpres 2014.
"Itu rahasia partai," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Menurutnya, antisipasi terhadap kampanye hitam kepada Jokowi sudah dilakukan menilik pengalaman PDIP dalam mengarungi sejumlah edisi pemilu yang telah lalu. Baik saat PDIP masih menjadi PNI kemudian berubah ke PDI saat Orde Baru.
"Itu rahasia partai," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Menurutnya, antisipasi terhadap kampanye hitam kepada Jokowi sudah dilakukan menilik pengalaman PDIP dalam mengarungi sejumlah edisi pemilu yang telah lalu. Baik saat PDIP masih menjadi PNI kemudian berubah ke PDI saat Orde Baru.
Jokowi: 'Gakpapa Deklarasi Telat Yang Penting PDIP Menang'
Sehari setelah mendeklarasikan menjadi Capres PDIP, Joko Widodo tampak menghindar dari para awak media yang biasa meliput kegiatan sehari-harinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"(Kemana?) Muter-muter masak ditanyakan muter ke mana. Besok ajalah ke waduk. Tadi ada acara dadakan-dadakan banyak sekali yang ingin ketemu ketemu, ketemu ya apapun harus kita layani. Tokoh-tokoh gak usah disebutkan, masak semua harus saya sebutkan," tuturnya.
"(Kemana?) Muter-muter masak ditanyakan muter ke mana. Besok ajalah ke waduk. Tadi ada acara dadakan-dadakan banyak sekali yang ingin ketemu ketemu, ketemu ya apapun harus kita layani. Tokoh-tokoh gak usah disebutkan, masak semua harus saya sebutkan," tuturnya.
Doa dari Tanah Rencong untuk Jokowi
Kabar pencapresan Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi mendapat sambutan hangat di Aceh. Sebagai bentuk dukungan untuk Jokowi, relawan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Aceh langsung menggelar doa bersama dan santunan anak yatim di salah satu Dayah di Leung Bata, Banda Aceh, kemarin Jumat (14/3/2014).
Ketua Umum KIB, Reinhard Parapat, mengatakan doa bersama ini dilaksanakan untuk menyambut pencapresan Jokowi yang diumumkan kemarin. Pelaksanaan doa bersama ini dilakukan dibeberapa titik di Sumatra, Deli, Aceh, Palembang dan Medan.
Ketua Umum KIB, Reinhard Parapat, mengatakan doa bersama ini dilaksanakan untuk menyambut pencapresan Jokowi yang diumumkan kemarin. Pelaksanaan doa bersama ini dilakukan dibeberapa titik di Sumatra, Deli, Aceh, Palembang dan Medan.
Politikus PDIP: Jokowi Jadi Capres Untungkan Semua Partai Politik
Dikukuhkannya Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden, dinilai bakal mendongkrak naik perolehan suara Pemilu 9 April 2014 untuk PDI Perjuangan di banyak daerah.
Soal Cawapres PDIP, Jokowi Sebut Itu 'Bukan Wilayahnya'
Joko Widodo (Jokowi) memang telah mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Namun nama mengenai siapa yang akan menjadi wakil presiden hingga saat ini masih belum muncul.
Jokowi mengatakan tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan mengapa PDI Perjuangan belum mengusung nama calon wakil presiden. Ia mengimbau agar menanyakannya kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Ya tanya ketua umum, saya bukan wilayahnya," jelasnya di rumah dinas, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi mengatakan tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan mengapa PDI Perjuangan belum mengusung nama calon wakil presiden. Ia mengimbau agar menanyakannya kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Ya tanya ketua umum, saya bukan wilayahnya," jelasnya di rumah dinas, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Kita Belum Tahu Sisi Gelap Jokowi
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) resmi menjadi calon preside (capres) dari
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Warga diminta jangan
terlalu euforia dengan pencapresan tersebut.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beriman FKUB DIY KH Muhaimin usai menghadiri kegiatan pembukaan program difabel house di Dinas Sosial DIY, Sabtu (15/3), mengungkapkan, hebohnya pencapresan Jokowi menunjukkan bangsa ini telah kehilangan perspektif yang lebih luas.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beriman FKUB DIY KH Muhaimin usai menghadiri kegiatan pembukaan program difabel house di Dinas Sosial DIY, Sabtu (15/3), mengungkapkan, hebohnya pencapresan Jokowi menunjukkan bangsa ini telah kehilangan perspektif yang lebih luas.
Jokowi Diam-diam Kunjungi Empat Orang Penting
Kegiatan Joko Widodo (Jokowi) semakin meningkat setelah menyatakan diri sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Pada hari ini saja dia harus menemui beberapa orang, sehingga rencana untuk meninjau Waduk di Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur harus tertunda.
"Muter-muter masak ditanyakan muter ke mana. Besok ajalah ke waduk (Wadung di Pondok Rangon)," jelasnya di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
"Muter-muter masak ditanyakan muter ke mana. Besok ajalah ke waduk (Wadung di Pondok Rangon)," jelasnya di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Jadi Capres, Bursa Wagub DKI Memanas
Jika Jokowi menang dalam ajang Pilpres mendatang, maka secara otomatis Basuki Tjahaja Purnama yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta akan naik menjadi Gubernur. Meski pelaksanaan Pilpres masih beberapa bulan lagi, namun saat pembahasan siapa yang akan menduduki kursi Wagub DKI Jakart mulai memanas.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Sanusi mengatakan meski Ahok, sapaan akrab Basuki berasal dari Partai Gerindra, namun pihaknya tetap meminta agar calon yang diusulkan untuk menempati posisi wagub juga dari Gerindra.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M Sanusi mengatakan meski Ahok, sapaan akrab Basuki berasal dari Partai Gerindra, namun pihaknya tetap meminta agar calon yang diusulkan untuk menempati posisi wagub juga dari Gerindra.
Doa dari Lereng Merapi untuk Jokowi
Tak hanya di Solo, pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga mendapatkan dukungan dari warga lereng Gunung Merapi. Sabtu (15/3) ribuan warga Kecamatan Cepogo, Boyolali, yang didominasi ibu-ibu rumah tangga melakukan istighosah di gedung serbaguna Desa Mliwis.
Istighosah tersebut dipimpin oleh salah seorang pemuka agama setempat. Mereka dengan khusuk mendoakan Jokowi agar diberikan kemudahan dalam proses pencalonannya sebagai presiden.
Istighosah tersebut dipimpin oleh salah seorang pemuka agama setempat. Mereka dengan khusuk mendoakan Jokowi agar diberikan kemudahan dalam proses pencalonannya sebagai presiden.
PDIP Diminta Jangan Terlalu Yakin Usung Jokowi
Pakar politik Firman Noor mengatakan PDI Perjuangan jangan terlalu yakin dan percaya diri dengan mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden karena tetap memerlukan dukungan dari partai lain.
"Seandainya PDI Perjuangan menang dan Jokowi menjadi presiden, tetap memerlukan dukungan partai lain. Pada sistem presidensiil multipartai seperti Indonesia, kemungkinan kekuatan mayoritas di legislatif sangat kecil," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/3).
Karena itu, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan PDI Perjuangan perlu cerdas dalam memilih calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Jangan sampai pengalaman PDI Perjuangan pada 1999 terulang.
"Seandainya PDI Perjuangan menang dan Jokowi menjadi presiden, tetap memerlukan dukungan partai lain. Pada sistem presidensiil multipartai seperti Indonesia, kemungkinan kekuatan mayoritas di legislatif sangat kecil," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/3).
Karena itu, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan PDI Perjuangan perlu cerdas dalam memilih calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Jangan sampai pengalaman PDI Perjuangan pada 1999 terulang.
Suryadharma Apresiasi Jokowi Jadi Presiden
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyampaikan apresiasinya kepada Joko Widodo yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.
"Ya PPP mengucapkan selamat kepada bapak Jokowi yang sudah mendapatkan tiket dari ibu Megawati," katanya di sela Deklarasi Kampanye Berintegritas Pemilu 2014 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu.
Sejauh ini PPP sendiri belum memiliki calon presiden yang dijagokan dari partainya.
"Ya PPP mengucapkan selamat kepada bapak Jokowi yang sudah mendapatkan tiket dari ibu Megawati," katanya di sela Deklarasi Kampanye Berintegritas Pemilu 2014 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu.
Sejauh ini PPP sendiri belum memiliki calon presiden yang dijagokan dari partainya.
Pengamat: Maju Capres, Jokowi Sebaiknya Mundur Sebagai Gubernur
Joko Widodo (Jokowi) diharapkan segera mundur dari jabatannya sebagai
Gubernur DKI Jakarta. Sebab, Jokowi telah diberikan mandat calon
presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Jokowi mestinya mengikuti jejak langkah Dino (mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal) yang mundur ketika terdaftar jadi peserta konvensi capres Partai Demokrat," kata pakar komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Yuliandre Darwis di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Jokowi mestinya mengikuti jejak langkah Dino (mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal) yang mundur ketika terdaftar jadi peserta konvensi capres Partai Demokrat," kata pakar komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Yuliandre Darwis di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Nyapres, Warga Solo Cukur Gundul
Warga dan kader PDI Perjuangan di Solo menyambut gembira penetapan Jokowi sebagai Capres 2014. Luapan kegembiraan tersebut dituangkan dengan cara memangkas rambut hingga tak tersisa alias cukur gundul.
Bertempat di jalan depan rumah Wakil Ketua Bidang Organisasi, Rekrutmen dan Keanggotaan DPC PDIP Solo, YF Sukasno, Gandekan, Kecamatan Jebres, belasan warga menghabiskan rambutnya.
Bertempat di jalan depan rumah Wakil Ketua Bidang Organisasi, Rekrutmen dan Keanggotaan DPC PDIP Solo, YF Sukasno, Gandekan, Kecamatan Jebres, belasan warga menghabiskan rambutnya.
Kemampuan Jokowi di Bidang Ekonomi Diragukan
Tidak dipungkiri, popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak diragukan lagi di Tanah Air. Rata-rata, hasil survei mendaulat Jokowi sebagai figur yang paling tepat memimpin bangsa ini.
Sosok Jokowi identik dengan kebiasaannya blusukan yang disebut-sebut sebagai caranya melihat langsung permasalahan di masyarakat. Karena hobinya itu rakyat merasa dekat dengan figur mantan Wali Kota Solo tersebut.
Sosok Jokowi identik dengan kebiasaannya blusukan yang disebut-sebut sebagai caranya melihat langsung permasalahan di masyarakat. Karena hobinya itu rakyat merasa dekat dengan figur mantan Wali Kota Solo tersebut.
Wiranto Tak Masalah dengan Pencapresan Jokowi
Ketua Umum Partai
Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan tidak ada masalah jika
Joko Widodo maju sebagai calon presiden dan menjadi salah satu
pesaingnya.
"Itu kan urusan internal PDI Perjuangan. Saya kan partai partai lain. Enggak apa-apa, silakan saja, kita gembira kalau semua partai mencalonkan orang-orang terbaiknya," kata Wiranto di sela-sela acara Deklarasi Kampanye Berintegritas Pemilu 2014 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Itu kan urusan internal PDI Perjuangan. Saya kan partai partai lain. Enggak apa-apa, silakan saja, kita gembira kalau semua partai mencalonkan orang-orang terbaiknya," kata Wiranto di sela-sela acara Deklarasi Kampanye Berintegritas Pemilu 2014 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Anggap Jokowi Saingan Berat ARB, Golkar Siapkan Cawapres Jawa
Golkar berbenah dengan pencapresan Joko Widodo (Jokowi). Bukan tanpa alasan, sejumlah
survei memberi kemenangan buat Jokowi. Karenanya, Golkar benar-benar
waspada dan menyiapkan langkah agar Capres mereka Aburizal Bakrie bisa
menang.
"Bagaimanapun Pak Jokowi ini adalah saingan yang berat buat Pak Aburizal Bakrie (ARB) sehingga kita harus mengambil beberapa langkah-langkah yang strategis untuk memenangkan pertarungan ini," jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad di sela-sela kampanye damai di Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Bagaimanapun Pak Jokowi ini adalah saingan yang berat buat Pak Aburizal Bakrie (ARB) sehingga kita harus mengambil beberapa langkah-langkah yang strategis untuk memenangkan pertarungan ini," jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad di sela-sela kampanye damai di Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Jokowi Seperti Ken Arok
Masyarakat Malang tak hanya melihat Joko Widodo
sebagai sosok Satrio Piningit. Namun, dia juga ditafsiri sebagai sosok
Ken Arok, yang dinilai mampu mendobrak ketidakadilan, penegakan hukum
dan penindasan serta akan berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang
"gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo".
"Sosok Jokowi dilihat dari kinerjanya memimpin Kota Solo dan DKI Jakarta yang cukup merakyat dan sederhana. Bukan hanya layak disebut Satrio Piningit, tapi juga layak disebut sosok Ken Arok," jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Hari Sasongko, Sabtu (15/3/2014).
"Sosok Jokowi dilihat dari kinerjanya memimpin Kota Solo dan DKI Jakarta yang cukup merakyat dan sederhana. Bukan hanya layak disebut Satrio Piningit, tapi juga layak disebut sosok Ken Arok," jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Hari Sasongko, Sabtu (15/3/2014).
Pesan Megawati kepada Jokowi Jika Kelak Presiden
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada Joko Widodo
atau akrab disapa Jokowi agar mengabdikan dirinya secara total untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia jika kelak menjadi Presiden Republik
Indonesia.
"Ibu Megawati juga berpesan kepada Pak Jokowi supaya menjaga dan mengamankan serta mempertahankan Pancasila 1 Juni, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Sabtu (15/3/2014).
"Ibu Megawati juga berpesan kepada Pak Jokowi supaya menjaga dan mengamankan serta mempertahankan Pancasila 1 Juni, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Sabtu (15/3/2014).
Semua Partai Tak Suka Ketika Jokowi Nyapres
Direktur Pol-Tracking Institute Hanta Yuda memprediksi partai politik yang lolos ke parlemen tak sampai 10 peserta pemilu setelah Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan. Menurut Hanta, suara pemilih akan banyak beralih ke PDI-P.
"Sebelum Jokowi nyapres, saya mencatat ada 10 partai yang lolos ke DPR. Ketika Jokowi nyapres akan ada penurunan, tidak sampai 10 (parpol)," kata Hanta seusai diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Sebelum Jokowi nyapres, saya mencatat ada 10 partai yang lolos ke DPR. Ketika Jokowi nyapres akan ada penurunan, tidak sampai 10 (parpol)," kata Hanta seusai diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Pencapresan Jokowi Momentum Naikkan Elektabilitas PDIP
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan penetapan Joko Widodo
(Jokowi) sebagai calon presiden merupakan momentum yang tepat untuk menaikkan
elektabilitas partai.
"Ini sebagai momentum dan bagian daripada strategi dengan cermat dipikirkan dan dilihat oleh Ibu Mega maka waktu yang tepat adalah jumat kemarin. Penunjukkan Jokowi sebagai presiden untuk menaikkan elektabilitas partai," kata Tjahjo Kumolo saat menghadiri deklarasi kampanye berintegritas pemilu 2014 di pelataran Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Ini sebagai momentum dan bagian daripada strategi dengan cermat dipikirkan dan dilihat oleh Ibu Mega maka waktu yang tepat adalah jumat kemarin. Penunjukkan Jokowi sebagai presiden untuk menaikkan elektabilitas partai," kata Tjahjo Kumolo saat menghadiri deklarasi kampanye berintegritas pemilu 2014 di pelataran Monas, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Rizal Ramli Kagum dengan Sikap Megawati
Tokoh nasional Rizal Ramli mengaku kagum dengan sikap yang ditunjukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang memutuskan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres dari partai yang dipimpinnya.
"Saya kenal baik dengan Mbak Mega dan teman-teman PDIP. Saya salut dengan Mbak Mega yang legowo mencalonkan kader mudanya. Mudah-mudahan diikuti calon lain," ucap Rizal di sela-sela menjadi pembicara dalam Mimbar Pemimpin Indonesia (MIMPI) di Gedung IKA UNPAD Jalan Singaperbangsa Kota Bandung, Sabtu (15/3/2014).
"Saya kenal baik dengan Mbak Mega dan teman-teman PDIP. Saya salut dengan Mbak Mega yang legowo mencalonkan kader mudanya. Mudah-mudahan diikuti calon lain," ucap Rizal di sela-sela menjadi pembicara dalam Mimbar Pemimpin Indonesia (MIMPI) di Gedung IKA UNPAD Jalan Singaperbangsa Kota Bandung, Sabtu (15/3/2014).
Rekayasa Ganjal Jokowi: Formulasikan Duet Prabowo-Abraham Samad
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, menilai jika Prabowo Subianto berduet dengan Ketua KPK Abraham Samad dalam pemilu 2014, akan memberikan warna baru dalam dinamika politik Indonesia.
Agung menuturkan hal tersebut terkait deklarasi Jokowi sebagai capres PDIP, dimana menurutnya hal itu sebagai usaha PDIP untuk melakukan regenerasi kepemimpinan di tubuh PDIP dan tingkat nasional.
Agung menuturkan hal tersebut terkait deklarasi Jokowi sebagai capres PDIP, dimana menurutnya hal itu sebagai usaha PDIP untuk melakukan regenerasi kepemimpinan di tubuh PDIP dan tingkat nasional.
Megawati Tidak Ujuk-ujuk Pilih Jokowi Capres
Telah lama santer terdengar nama Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) bakal diusung sang ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri, sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2014.
Namun, Jokowi selalu menyatakan dirinya belum mengetahui, fokus memimpin Jakarta, hingga menyerahkan pencapresan tersebut kepada Mega selaku pengambil keputusan.
Baru pada Jumat (14/3/2014) pagi dari kantor DPP PDI-P Jakarta, Mega menyampaikan kepada anak Solo itu bahwa dirinya mendapatkan mandat menjadi capres.
Namun, Jokowi selalu menyatakan dirinya belum mengetahui, fokus memimpin Jakarta, hingga menyerahkan pencapresan tersebut kepada Mega selaku pengambil keputusan.
Baru pada Jumat (14/3/2014) pagi dari kantor DPP PDI-P Jakarta, Mega menyampaikan kepada anak Solo itu bahwa dirinya mendapatkan mandat menjadi capres.
Inilah Isi Perjanjian Batu Tulis Yang Dipakai Untuk Menekan PDIP
Setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) resmi ditetapkan jadi capres PDIP,
naskah perjanjian Mega-Prabowo jelang Pilpres 2009 beredar. Berikut isi
lengkap naskah perjanjian tersebut.
Naskah perjanjian yang diperoleh detikcom, Sabtu (15/3/2014), itu ditandatangani Megawati sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres di Pilpres 2009 lalu.
Naskah perjanjian yang diperoleh detikcom, Sabtu (15/3/2014), itu ditandatangani Megawati sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres di Pilpres 2009 lalu.
Jokowi Jangan Cuma Bilang Copras Capres, Harus Sampaikan Visi Misi
Setelah menyatakan diri diberikan mandat menjadi calon presiden PDI
Perjuangan, banyak komentar pro-kontra yang dialamatkan ke Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Untuk menghadapi komentar yang kontra terhadap Jokowi tentu orang nomor
satu di DKI Jakarta itu harus segera menyampaikan visi-misinya menjadi
Capres.
"Jokowi saat ini jangan hanya katakan fokus kerja, kerja dan kerja atau copras capres saja. Jokowi harus menyampaikan visi-misi, gagasan dan pemikirannya," kata Hanta Yuda, Direktur Pol-Tracking Institute di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
"Jokowi saat ini jangan hanya katakan fokus kerja, kerja dan kerja atau copras capres saja. Jokowi harus menyampaikan visi-misi, gagasan dan pemikirannya," kata Hanta Yuda, Direktur Pol-Tracking Institute di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).
Kata Zuhro, Pencapresan Jokowi Justru Untungkan Partai Lain
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro berpendapat pendeklarasian Joko
Widodo sebagai bakal calon Presiden dari PDI Perjuangan justru
menguntungkan partai politik lain, karena peta politik telah terang
benderang, sehingga strategi membendung PDIP dapat dipersiapkan secara
matang.
"Ini akan digunakan untuk partai dalam mengatur strategi baru memenangkan partainya masing-masing menghadapi kemungkinan besar kemenangan PDIP," kata Siti saat dihubungi, dari Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
"Ini akan digunakan untuk partai dalam mengatur strategi baru memenangkan partainya masing-masing menghadapi kemungkinan besar kemenangan PDIP," kata Siti saat dihubungi, dari Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
MUI : Jokowi Ngibul
Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Joko Widodo (Jokowi),
telah berdusta terhadap warga DKI Jakarta dengan mencalonkan diri jadi
presiden Republik Indonesia (RI). Pasalnya Jokowi telah berjanji untuk
membereskan Jakarta sewaktu dahulu mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI
Jakarta.
"Dalam Al-Quran, jelas sekali ancaman terhadap orang-orang yang berbohong dan pemimpin yang membohongi rakyatnya," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zukarnain.
"Dalam Al-Quran, jelas sekali ancaman terhadap orang-orang yang berbohong dan pemimpin yang membohongi rakyatnya," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zukarnain.
Kata Media Asing Ihwal Pencalonan Jokowi
Media asing juga ramai memberitakan pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Sydney Morning Herald menyebut pria yang akrab disebut Jokowi ini sebagai "pemain baru" dalam peta politik Indonesia, namun bisa dengan cepat membetot perhatian rakyat.
Media ini menulis salah satu faktor yang membuat Jokowi cepat populer adalah gayanya, yang disebut media ini sebagai "serba bisa". "Gaya ini kelak mempesona banyak pemilih, dari kalangan bawah hingga kelas menengah," tulis media ini.
Media ini menulis salah satu faktor yang membuat Jokowi cepat populer adalah gayanya, yang disebut media ini sebagai "serba bisa". "Gaya ini kelak mempesona banyak pemilih, dari kalangan bawah hingga kelas menengah," tulis media ini.
Langganan:
Postingan (Atom)