Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) makin melejit setelah pada survei terakhir Soegeng
Sarjadi School of Government (SSSG) menembus angka 45%. Waketum Partai
Demokrat (PD) Nurhayati Ali Assegaf, meminta 11 peserta konvensi capres
bekerja keras mengejar elektabilitas kader utama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.
"Ini
tergantung pada peserta konvensi bisa mensosialisasiskan dirinya kepada
rakyat atau tidak.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Kamis, 12 September 2013
Menteri Perindustrian Ajari Jokowi Cara Cegah Kemacetan
Menteri Perindustrian MS Hidayat menentang rencana Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta yang menerapkan pajak khusus untuk menyikapi
produksi low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan.
Menurut dia, untuk mengatasi kemacetan di ibu kota, menurut Hidayat, sebaiknya Pemprov fokus pada pajak progresif.
"Saya enggak setuju. Pajakin secara progresif mobil-mobil CC tertentu atau orang yang punya mobil kedua, ketiga, itu lebih adil," kata Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Menurut dia, untuk mengatasi kemacetan di ibu kota, menurut Hidayat, sebaiknya Pemprov fokus pada pajak progresif.
"Saya enggak setuju. Pajakin secara progresif mobil-mobil CC tertentu atau orang yang punya mobil kedua, ketiga, itu lebih adil," kata Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Jokowi Sudah Lama Incar RI-1
Kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo (Jokowi), diyakini telah lama membidik kursi Presiden Republik
Indonesia. Walau tidak menyampaikannya secara jelas, tapi bahasa tubuh
dan komentar-komentar Jokowi soal presiden dianggap mampu menggambarkan
ambisinya menjadi pemimpin nasional.
Dalam sebuah diskusi yang digelar Kompas-Lingkar Muda Indonesia (LMI) dengan tema "Pemimpin yang Menyelesaikan Masalah", Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi mengatakan,
Dalam sebuah diskusi yang digelar Kompas-Lingkar Muda Indonesia (LMI) dengan tema "Pemimpin yang Menyelesaikan Masalah", Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi mengatakan,
Komentar Wacana Jam Malam Jokowi (Bagian 2)
Di tengah gencarnya arus modernisasi di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk menghidupkan lagi sanggar bermain dan
perpustakaan di permukiman penduduk. Harapannya, lokasi itu menjadi
tempat berkumpul anak-anak usia sekolah pada malam hari.
Hal itu disampaikan pengamat pendidikan Darmaningtyas, menanggapi adanya wacana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memberlakukan jam malam bagi pelajar di Jakarta.
Hal itu disampaikan pengamat pendidikan Darmaningtyas, menanggapi adanya wacana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memberlakukan jam malam bagi pelajar di Jakarta.
Komentar Wacana Jam Malam Jokowi (Bagian 1)
Munculnya wacana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk
memberlakukan jam malam bagi pelajar di Jakarta dinilai cukup baik.
Namun, bila terealisasi, kebijakan tersebut tidak akan berdampak apa-apa
apabila tidak dibarengi dengan kesadaran dari orangtua untuk terus
mengawasi anaknya.
Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan, idealnya anak-anak usia sekolah harus sudah berada di dalam rumah pada sekitar pukul 18:00 WIB. Kalaupun harus keluar rumah di atas jam tersebut, sebaiknya, untuk kegiatan kursus atau hal-hal yang penting lainnya, itu pun maksimal sampai pukul 22:00 WIB.
Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan, idealnya anak-anak usia sekolah harus sudah berada di dalam rumah pada sekitar pukul 18:00 WIB. Kalaupun harus keluar rumah di atas jam tersebut, sebaiknya, untuk kegiatan kursus atau hal-hal yang penting lainnya, itu pun maksimal sampai pukul 22:00 WIB.
Jokowi 'Effect' yang Memukau!
Pesona gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian hari makin tak
terbantahkan. Mantan walikota Solo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini semakin
memantapkan posisinya sebagai capres potensial 2014 yang akan datang.
"Ada beberapa hal bagi pecinta Jokowi perlu dicermati, banyak orang dalam (internal PDI-P) yang merasa lebih nyaman Mega menjadi presiden, karena mereka mungkin dekat dengan kekuasaan," jelas peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Menurut dia, walau ada kelompok yang tak suka, Jokowi akan tetap meroket.
"Ada beberapa hal bagi pecinta Jokowi perlu dicermati, banyak orang dalam (internal PDI-P) yang merasa lebih nyaman Mega menjadi presiden, karena mereka mungkin dekat dengan kekuasaan," jelas peneliti senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Menurut dia, walau ada kelompok yang tak suka, Jokowi akan tetap meroket.
Jokowi: Blok G Diiklankan di TV dan Radio
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) giat mempromosikan Blok G Pasar Tanah
Abang, Jakarta Pusat. Setelah berencana membuka promo undian mobil dan
motor, Blok G juga akan diiklankan di televisi dan radio.
"Nanti mau kasih mobil dan motor untuk promosi. Ini proses bisnis yang kita lakukan ini. Bukan lagi proses pemerintahan. Memberi hadiah, promosi radio and TV. Itu proses bisnis," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
"Nanti mau kasih mobil dan motor untuk promosi. Ini proses bisnis yang kita lakukan ini. Bukan lagi proses pemerintahan. Memberi hadiah, promosi radio and TV. Itu proses bisnis," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Jokowi Tunggu Kesanggupan Kemenpera soal Aturan Apartemen Murah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penerapan kebijakan apartemen murah di Jakarta masih menunggu Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyerahkan draft tersebut.
"Belum. Saya masih menunggu draft dari Kemenpera. Pak Menteri kemarin menyanggupi dalam minggu-minggu ini," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
"Belum. Saya masih menunggu draft dari Kemenpera. Pak Menteri kemarin menyanggupi dalam minggu-minggu ini," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Jokowi Sarankan Orangtua Ajak Anak Hidup Prihatin
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) prihatin terhadap kondisi anak-anak
zaman sekarang yang suka hidup bermewah-mewah. Menurut Jokowi,
seharusnya orangtua memupuk nilai-nilai pendidikan agar anak terlatih
hidup mandiri.
"Orangtua ajarin anaknya prihatinlah. Punya daya juang
yang tinggi, punya ketahanan menyelesaikan kehidupannya," kata Jokowi kepada
para wartawan di Balaikota Jakarta, Kamis (12/9/2013) siang.
Menteri Perindustrian: Kasih Tahu Pak Jokowi, Mobil Murah untuk Rakyat Kecil
Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi berlebihan dalam menyikapi produksi low cost green car atau mobil murah ramah lingkungan. Hidayat meminta Jokowi juga memikirkan rakyatnya yang berpenghasilan menengah kebawah.
"Kasih tahu Pak Jokowi, ini juga ditujukan kepada rakyat yang berpenghasilan kecil dan menengah, rakyat yang mencintai dia juga. Harus diberikan kesempatan kepada rakyat kecil yang mencintai Pak Jokowi untuk bisa membeli mobil murah," kata Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis ( 12/9/2013 ).
"Kasih tahu Pak Jokowi, ini juga ditujukan kepada rakyat yang berpenghasilan kecil dan menengah, rakyat yang mencintai dia juga. Harus diberikan kesempatan kepada rakyat kecil yang mencintai Pak Jokowi untuk bisa membeli mobil murah," kata Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis ( 12/9/2013 ).
Setahun Pimpin Jakarta, Jokowi Anggap Tak Ada Masalah
Oktober mendatang, Joko Widodo (Jokowi) genap setahun memimpin Jakarta. Gubernur
DKI itu mengklaim, hingga saat ini, dia mengaku tidak memiliki masalah
signifikan.
"Secara umum baik-baik saja, ndak ada masalah. Kalau ada yang perlu diperbaiki, ya diperbaiki," kata Jokowi di Balaikota, Kamis (12/9/2013) siang.
Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), kata Jokowi, menjadi indikatornya. Kedua program tersebut berjalan dengan lancar meski diakuinya di awal pelaksanaan sempat terjadi pertentangan soal mekanisme pasien KJS itu.
"Secara umum baik-baik saja, ndak ada masalah. Kalau ada yang perlu diperbaiki, ya diperbaiki," kata Jokowi di Balaikota, Kamis (12/9/2013) siang.
Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), kata Jokowi, menjadi indikatornya. Kedua program tersebut berjalan dengan lancar meski diakuinya di awal pelaksanaan sempat terjadi pertentangan soal mekanisme pasien KJS itu.
Jokowi Kembali Dinobatkan Sebagai Maharaja Survei SSSG
Dalam survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) kali ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
kembali muncul sebagai capres 2014 paling potensial.
Jokowi memuncaki survei elektabilitas capres dengan dukungan menembus 45,8%. Di urutan kedua Jusuf Kalla dengan 9,0% suara, disusul Dahlan Iskan (7,8%). Di survei ini Prabowo Subianto hanya di urutan ke empat dengan 6,8% suara.
Metode pengumpulan data survei ini dilakukan dengan wawancara via telepon.
Jokowi memuncaki survei elektabilitas capres dengan dukungan menembus 45,8%. Di urutan kedua Jusuf Kalla dengan 9,0% suara, disusul Dahlan Iskan (7,8%). Di survei ini Prabowo Subianto hanya di urutan ke empat dengan 6,8% suara.
Metode pengumpulan data survei ini dilakukan dengan wawancara via telepon.
Jokowi Nyapres, Swing Voters Turun
Nama Joko Widodo (Jokowi) merupakan magnet besar dalam Pemilu 2014. Berkat nama Jokowi, pemilih mengambang (swing voters) berkurang drastis menjadi di bawah sepuluh persen.
Guru Besar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus menyadari popularitas Jokowi yang terus meroket. Jika PDI-P ingin meningkatkan elektabilitas partainya, mau tidak mau PDI-P harus mengumumkan Jokowi menjadi calon presiden sebelum Pemilu Legislatif digelar.
Guru Besar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus menyadari popularitas Jokowi yang terus meroket. Jika PDI-P ingin meningkatkan elektabilitas partainya, mau tidak mau PDI-P harus mengumumkan Jokowi menjadi calon presiden sebelum Pemilu Legislatif digelar.
Gerindra Melunak?
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan,
partainya tak khawatir dengan sinyal yang diberikan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas III PDI-P,
pekan lalu. Dalam pidatonya, Megawati mengisyaratkan, ada peluang PDI-P untuk mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon
presiden 2014.
Martin mengungkapkan, jika hal itu terjadi, Gerindra ikut bangga karena merasa menjadi bagian dalam membesarkan nama Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Kami tidak khawatir karena Pak Prabowo adalah orang yang mendorong dan berusaha mati-matian menjadikan Jokowi sebagai Gubernur DKI," ujar Martin, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/9/2013).
Martin mengungkapkan, jika hal itu terjadi, Gerindra ikut bangga karena merasa menjadi bagian dalam membesarkan nama Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Kami tidak khawatir karena Pak Prabowo adalah orang yang mendorong dan berusaha mati-matian menjadikan Jokowi sebagai Gubernur DKI," ujar Martin, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/9/2013).
Jokowi: Meja Layanan Kantor Kelurahan Akan Dibuat Mirip Bank
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan penyeragaman meja layanan kelurahan (furniture front desk) itu seperti di bank, di semua kelurahan yang ada di DKI Jakarta.
"Biar kelurahan itu nanti seragam. Ya kaya bank. Kalau semua bank kan sama," ujar Jokowi usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Jokowi menunjuk kantor Kelurahan Papanggo di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelayanan di kantor itu tidak memakai loket lagi.
Jokowi: Anak Saya Diatur Disiplin, Diajar Prihatin dan Jangan Dimanjakan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah memanjakan 3 anaknya.
Bahkan orang nomor satu di Jakarta ini mengajarkan anaknya untuk
prihatin.
"Kalau secara pribadi, anak saya diatur disiplin, diajar prihatin. Jangan dimanjakan," ujar Jokowi usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Jokowi mengaku sedang menggodok jam keluar anak. Namun Jokowi tetap akan memperhatikan hak anak.
"Harus melihat mengganggu pikiran anak atau tidak. Nggak bisa ke rumah teman, mengganggu jam malam anak. Semuanya harus dihitung," kata Jokowi.
"Kalau secara pribadi, anak saya diatur disiplin, diajar prihatin. Jangan dimanjakan," ujar Jokowi usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Jokowi mengaku sedang menggodok jam keluar anak. Namun Jokowi tetap akan memperhatikan hak anak.
"Harus melihat mengganggu pikiran anak atau tidak. Nggak bisa ke rumah teman, mengganggu jam malam anak. Semuanya harus dihitung," kata Jokowi.
Pemerintah Pusatlah Yang Jadikan Kinerja Jokowi Memble
Tak ada yang bisa dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam
menghadapi peraturan pemerintah pusat yang berbenturan dengan
kebijakannya. Mau atau tidak, dia harus mengikuti mekanisme yang ada,
tentunya dengan cara-cara yang kreatif.
Soal program mengatasi kemacetan yang ingin dilakukan Jokowi misalnya. Menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo, kebijakan pemerintah pusat mendukung keberadaan mobil murah harus disikapi kreatif oleh orang nomor satu di Jakarta itu. Ibarat ditutup di pintu yang satu, Jokowi harus mencari pintu yang lain.
"Niat Jokowi membatasi kendaraan bagus. Tapi kalau tak didukung pusat, memang sulit berjalan. Sebaiknya dia laksanakan saja menyediakan angkutan umum murah," kata Agus Pambagyo, Rabu (11/9/2013).
Soal program mengatasi kemacetan yang ingin dilakukan Jokowi misalnya. Menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo, kebijakan pemerintah pusat mendukung keberadaan mobil murah harus disikapi kreatif oleh orang nomor satu di Jakarta itu. Ibarat ditutup di pintu yang satu, Jokowi harus mencari pintu yang lain.
"Niat Jokowi membatasi kendaraan bagus. Tapi kalau tak didukung pusat, memang sulit berjalan. Sebaiknya dia laksanakan saja menyediakan angkutan umum murah," kata Agus Pambagyo, Rabu (11/9/2013).
Jokowi Keberatan Dengan Mobil Murah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tetap tidak sependapat dengan adanya
program mobil murah. Kekhawatiran Jokowi beralasan karena program itu
akan membuat Jakarta semakin macet.
"Nggak," ujar Jokowi saat ditanya apakah dirinya setuju atau tidak dari lubuk hati yang paling dalam atas adanya program mobil murah.
Jokowi mengatakan itu usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
"Nggak," ujar Jokowi saat ditanya apakah dirinya setuju atau tidak dari lubuk hati yang paling dalam atas adanya program mobil murah.
Jokowi mengatakan itu usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2013).
Jokowi Kinerja Biasa-biasa Saja, Citra Luar Biasa
Setahun sudah Joko Widodo (Jokowi) memimpin Jakarta dan menjalankan beberapa
programnya yang pelan tetapi pasti sudah terlihat hasilnya. Namun, hasil
kerja Gubernur DKI itu dinilai tidak spektakuler.
"Sebenarnya, pekerjaan yang dia hasilkan itu biasa-biasa saja, enggak ada yang spektakuler dari Jokowi," kata pengamat politik UI, Iberamsjah, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Saat ini, kata dia, publik melihat Jokowi bukan dari kinerjanya, melainkan dari penokohan dan karakternya.
"Sebenarnya, pekerjaan yang dia hasilkan itu biasa-biasa saja, enggak ada yang spektakuler dari Jokowi," kata pengamat politik UI, Iberamsjah, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Saat ini, kata dia, publik melihat Jokowi bukan dari kinerjanya, melainkan dari penokohan dan karakternya.
Jokowi Kunjungi SLB BC Cempaka Putih
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi SLB BC yang terletak di i Jl
Pangkalan 1 No 1, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Lokasi SLB ini cukup sulit dijangkau karena terletak di suatu gang sempit. Untuk menuju lokasi SLB, Jokowi terlebih
dulu melewati sebuah gang sempit yang hanya muat dua orang.
Begitu turun mobil, Jokowi disambut oleh Duta Besar Chili untuk Indonesia, Eduardo Ruiz Amusen. SLB ini ternyata memang cukup sering mendapat bantuan dari kedubes Chili. Tidak heran, kondisi fisik sekolah yang menampung 82 siswa ini terbilang cukup bagus.
Begitu turun mobil, Jokowi disambut oleh Duta Besar Chili untuk Indonesia, Eduardo Ruiz Amusen. SLB ini ternyata memang cukup sering mendapat bantuan dari kedubes Chili. Tidak heran, kondisi fisik sekolah yang menampung 82 siswa ini terbilang cukup bagus.
Disidak Jokowi, Bu Lurah Johar Baru Gemetaran
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sidak ke kantor Kelurahan Johar Baru, Jalan Johar Baru Utara 2, Kamis (12/9/2013). Kelurahan johar Baru, Jakarta Pusat. Jokowi meninjau sistem pelayanan, terutama loket pembuatan e-KTP dan tempat antrean.
"Kalau dibandingkan dari dulu, sekarang lebih baik. Tapi masih ada yang kurang, belum ada mesin antre dan meja pelayanan di depan," kata Jokowi.
Saat Jokowi datang, Ibu Lurah Retno Daru Wulan bersama sejumlah PNS di kelurahan sedang kerja bakti bersih-bersih. Mengetahui Jokowi datang, Retno berlari menghampiri sambil berbicara gemetaran.
"Kami senang dikunjungi Pak Jokowi, kami berharap kapan-kapan bisa datang lagi," kata Retno terbata-bata.
"Kalau dibandingkan dari dulu, sekarang lebih baik. Tapi masih ada yang kurang, belum ada mesin antre dan meja pelayanan di depan," kata Jokowi.
Saat Jokowi datang, Ibu Lurah Retno Daru Wulan bersama sejumlah PNS di kelurahan sedang kerja bakti bersih-bersih. Mengetahui Jokowi datang, Retno berlari menghampiri sambil berbicara gemetaran.
"Kami senang dikunjungi Pak Jokowi, kami berharap kapan-kapan bisa datang lagi," kata Retno terbata-bata.
Sebelum Disuntik Modal, Jokowi "Interogasi" Bank DKI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati dalam menyuntikkan modal
ke sejumlah BUMD. Oleh sebab itu, ia memastikan kesiapan semua aspek di
manajemen BUMD itu. Salah satu BUMD yang diperiksa adalah Bank DKI.
"Kita mau nyuntik dana. Saya harus ngerti kondisi dalamnya dong. Saya tanya detail sekali," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Bak interogasi, lanjut Jokowi, ia menanyakan beberapa hal yang mampu menggambarkan kesiapan Bank DKI menerima suntikan modal dari Pemerintah.
"Kita mau nyuntik dana. Saya harus ngerti kondisi dalamnya dong. Saya tanya detail sekali," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Bak interogasi, lanjut Jokowi, ia menanyakan beberapa hal yang mampu menggambarkan kesiapan Bank DKI menerima suntikan modal dari Pemerintah.
Langganan:
Postingan (Atom)