Bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini akan selalu menjaga ke-Islaman yang "rahmatan lil alamin" dan melindungi kebhinekaan Indonesia.
Keyakinan seperti itulah yang melatarbelakangi para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Nasional Relawan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Jokowi-JK (Aswaja), mendeklarasikan mendukung Jokowi-Jusuf Kalla jadi presiden dan wapres di Jl Anyer, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014).
Hadir dalam deklarasi ratusan mahasiswa dan pemuda dari berbagai unsur dan latar belakang serta pengusaha Sutrisno Bachir. Jaringan Nasional Aswaja sementara ini memiliki jaringan di enam provinsi.
Alasan lain mengapa Aswaja mendukung Jokowi-JK, sebab Jokowi bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mendirikan negara Islam. Jokowi juga bukan dari orang yang mengaku Islam tapi suka menebar teror dan kebencian.
"Jokowi-JK juga bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri. Jokowi-JK bukan bagian dari segelintir Islam yang membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat," demikian isi manifesto Jaringan Aswaja yang dibacakan dalam acara deklarasi.
Sementara itu, Koordinator Nasional Aswaja Arief Rachman menyebutkan pihaknya yakin Jokowi-JK akan terus melakukan reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang berkeadilan.
"Di samping punya komitmen kuat melestarikan budaya lokal dan nasional," katanya.
Di tempat yang sama Sutrisno Bachir mengaku optimistis Jokowi akan terpilih jadi presiden, sebab dialah sosok yang selama ini didambakan rakyat.
"Pemimpin yang betul-betul merakyat hanya Jokowi," katanya.
Dia mengharapkan para mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Jaringan Nasional Relawan Aswaja tetap semangat dalam bekerja untuk mendukung Jokowi-JK demi Republik Indonesia.
Sutrisno Bachir juga meyakini Jokowi-JK akan selalu berpihak dan menjalankan atau menerapkan ekonomi kerakyatan. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar