Jumat 30 Mei 2014 adalah hari terakhir Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai
gubernur DKI sebelum menjalani masa panjang Pilpres dan akhirnya menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7. Hari ini Jokowi menandatangani kerjasama pembebasan lahan untuk normalisasi Kali
Pasanggrahan dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU.
MoU
ini dilaksanakan di aula Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah menyelamatkan Jakarta dari bahaya banjiryang selalu dan selalu mengancam ibu kota.
"Tindak lanjut dari normalisasi kali pesanggrahan
yang melewati tanah Polri, yakni sekolah polwan di Pasar Jumat," kata
Dirjen SDA KemenPU, M Hasan saat memberikan sambutannya.
Ia
mengatakan pembebasan lahan serta pengerjaan fisik proyek ini harusnya
selesai pada Agustus namun akan diperpanajng hingga Desember 2014. MoU
ini dilakukan untuk mempercepat lahan di sepanjang kali Pasanggrahan
yang panjangnya sekitar 22 km.
"Insya Allah secara fisik progres
70 persen, tapi fungsi pengaliran baru separuh sungai karena terhambat
pada pembebasan lahan," ujarnya.
Jokowi sendiri menyatakan
normalisasi ini akan membantu Jakarta keluar dari masalah banjir.
Pemprov DKI bertugas untuk membebaskan lahan sementara pengerjaan
fisiknya akan dikerjakan oleh KemenPU.
"Bagian kita bagian
pembebasan lahan, pembahsan tanah, bagian pak Dirjen, bagian kemen PU
yang berkaitan dengan fisiknya, konstruksinya, pelebaranannya, dan
pendalamannya," ujar Jokowi usai acara MoU.
Normalisasi ini
bagian dari proyek Kali Pasanggrahan, Angke dan Sunter yang sudah
berjalan 3 tahun terakhir. Untuk kali ini KemenPU berharap pemprov DKI
segera membebaskan lahan di daerah Kedoya, Ulu Jami, Cipulir sebelum
musim hujan. Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 500 miliar gabungan
dari pemerintah pusat dan pemda DKI. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar