Pengamat Politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto
menilai, perbincangan publik semakin ramai menginginkan Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai Capres 2014. Pernyataan sinis Amien Rais
soal Jokowi karena mantan Ketua MPR RI itu membaca kondisi politik yang
terjadi di masyarakat.“Saya melihat Amien Rais yang merupakan
politisi ternama juga bisa membaca potensi politik Jokowi dalam Pilpres
2014 mendatang,” kata Heri, Jakarta, Jum’at (27/09/2013).
Menurutnya,
Amien sudah menyiapkan strategi politik untuk membantai lawan-lawan
politik yang bukan dari partainya. Namun, kata dia, sikap Amien Rais malah
akan membuat Jokowi semakin di atas angin.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Jumat, 27 September 2013
Nasib Pawang Geni Jokowi Ada Di Damkar
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum bisa berbuat banyak
mengantisipasi kebakaran di pemukiman warga. Pasalnya, alat pemadam
kebakaran Pawang Geni yang rencananya akan diserahkan ke masing-masing
pemukiman warga belum sampai ke tangan Pemprov DKI.
Jokowi mengutarakan, alat pemadam kebakaran bernama Pawang Geni itu hingga kini belum diterima Pemprov DKI. Kejelasan mengenai barang tersebut ada ditangan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI.
Jokowi mengutarakan, alat pemadam kebakaran bernama Pawang Geni itu hingga kini belum diterima Pemprov DKI. Kejelasan mengenai barang tersebut ada ditangan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI.
Jokowi Berjuang Keras Urai Kemacetan, SBY Bom Jokowi Dengan Kemacetan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengajukan uji
materi PP No 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang
Mewah. Ia lebih memilih menguji apakah mobil murah akan menambah
kemacetan Jakarta atau tidak.
Jokowi mengatakan hal itu di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/9/2013), menanggapi anjuran pemerintah pusat agar Gubernur DKI Jakarta mengajukan gugatan ke Mahkamah atas penolakan terbitnya PP No 41/2013 itu. PP itu bertolak belakang dengan kebijakan gubernur mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Jokowi mengatakan hal itu di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/9/2013), menanggapi anjuran pemerintah pusat agar Gubernur DKI Jakarta mengajukan gugatan ke Mahkamah atas penolakan terbitnya PP No 41/2013 itu. PP itu bertolak belakang dengan kebijakan gubernur mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Jokowi Pacu Persiapan Hadapi Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku terus melakukan persiapan dalam menghadapi musim hujan. Salah
satunya, mengeruk waduk dan sungai yang sudah berjalan, seperti Waduk
Pluit, Waduk Ria Rio, Kali Pesanggarahan, Kali Angke, Kali Sunter, dan
Kali Ciliwung.
"Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio sudah dikeruk. Normalisasi kali juga berjalan, seperti Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, Kali Angke, Kali Ciliwung. Tapi memang belum selesai. Itu juga upaya ke sana," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat (27/9/2013).
"Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio sudah dikeruk. Normalisasi kali juga berjalan, seperti Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, Kali Angke, Kali Ciliwung. Tapi memang belum selesai. Itu juga upaya ke sana," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat (27/9/2013).
Amien Rais "Sang Penebar Angin" Akhirnya Menuai Badai
Setelah berulang kali Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais menyerang Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dengan membabi buta, akhirnya Amien Rais mendapat "buah" dari "bibit" permusuhan yang ia sebarkan.
Berikut ini video pengakuan Amien Rais,
Berikut ini video pengakuan Amien Rais,
Masalah Waduk Tomang Mudah
Pekerjaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam menata Waduk Tomang Barat,
Grogol Jakarta Barat, tidak akan seberat penataan Waduk Pluit ataupun
Waduk Ria Rio. Di waduk seluas 7 hektar itu, Jokowi hanya menormalisasi
waduk dan tidak memindahkan warga.
"Ndak, ndak, ini hanya dinormalisasi waduknya saja. Wong rumahnya sudah pada permanen gitu kok," ujar Jokowi saat meninjau waduk tersebut, Jumat (27/9/2013).
"Ndak, ndak, ini hanya dinormalisasi waduknya saja. Wong rumahnya sudah pada permanen gitu kok," ujar Jokowi saat meninjau waduk tersebut, Jumat (27/9/2013).
Ikut Campuri Lurah Jokowi, Gamawan pun Jadi Tertawaan Anggota DPRD
Ketua Komisi A DPRD DKI Ida Mahmuda menyayangkan saran dari Mendagri Gamawan Fauzi agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memindahkan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli yang didemo segelintir warga lantaran latar belakang agamanya."Saya
jadi ketawa juga. Kenapa selevel Mendagri langsung memberikan respon
seperti itu. Harusnya tidak bisa langsung seperti yang disampaikan,"
ujar Ida saat dihubungi, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi Nyapres Golput Kempes
Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti mengatakan angka tidak memilih (golongan putih atau golput) akan kempes jika Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
"Kalau Jokowi nyapres, dipastikan angka golput akan rendah," kata Ikrar pada sebuah dialog politik di Bengkulu. Ikrar mengatakan kecenderungan perilaku politik masyarakat Indonesia pada 2014 adalah memilih calon pemimpin baru yang mampu membawa perubahan. Tingginya golput di beberapa daerah menurutnya akibat asumsi masyarakat bahwa calon pemimpin yang akan dipilih tak akan memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan mereka.
"Kalau Jokowi nyapres, dipastikan angka golput akan rendah," kata Ikrar pada sebuah dialog politik di Bengkulu. Ikrar mengatakan kecenderungan perilaku politik masyarakat Indonesia pada 2014 adalah memilih calon pemimpin baru yang mampu membawa perubahan. Tingginya golput di beberapa daerah menurutnya akibat asumsi masyarakat bahwa calon pemimpin yang akan dipilih tak akan memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan mereka.
Jokowi Tempatkan Lurah Cantik Susan Karena Kemampuannya
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) belum mau memindahkan Lurah
Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli ke posisi lurah di wilayah lain. Jokowi
ingin melihat laporan hasil evaluasi lurah cantik itu dulu, baru membuat
keputusan.
"Kan nanti setelah 6 bulan ada evaluasi. Sekarang masih proses evaluasi," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2013).
Jokowi mengatakan, penempatan Susan sebagai Lurah Lenteng Agung sudah melalui tahapan dan prosedur yang tepat. Susan dianggap punya kemampuan sebagai lurah di Lenteng Agung.
"Kan nanti setelah 6 bulan ada evaluasi. Sekarang masih proses evaluasi," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2013).
Jokowi mengatakan, penempatan Susan sebagai Lurah Lenteng Agung sudah melalui tahapan dan prosedur yang tepat. Susan dianggap punya kemampuan sebagai lurah di Lenteng Agung.
Aksi "Indiana Jones" Jokowi di Waduk Tomang
Seusai mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan
ke Waduk Tomang Barat, Grogol, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2013). Waduk
itu menjadi target normalisasi setelah Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio.
Jokowi datang ke waduk di Jalan Tanjung Duren Utara 11, Grogol, Jakarta Barat, itu sekitar pukul 15.15 WIB. Jokowi melintasi salah satu sisi waduk seluas 7 hektar tersebut dengan berjalan kaki.
Jokowi datang ke waduk di Jalan Tanjung Duren Utara 11, Grogol, Jakarta Barat, itu sekitar pukul 15.15 WIB. Jokowi melintasi salah satu sisi waduk seluas 7 hektar tersebut dengan berjalan kaki.
Waduk Tomang, Jokowi Datang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kaget melihat kondisi Waduk Tomang.
Waduk yang penuh dengan eceng gondok dan pendangkalan hingga lebih dari
lima meter adalah bukti minimnya perawatan jajaran Pemkot Jakarta Barat.
"Ini memang tidak terawat," ujar Jokowi di Waduk Tomang, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2013).
Hampir seluruh permukaan waduk dipenuhi tanaman enceng gondok. Saat ini tengah berlangsung pembersihan tanaman hijau tersebut. Jokowi mengatakan, mulai pekan depan pengerjaan pembersihan dan pengerukan mulai intens dilaksanakan.
"Idealnya ini dalamnya 7 hingga 10 meter. Kalau sekarang cuma 2,5 meter," kata Jokowi.
"Ini memang tidak terawat," ujar Jokowi di Waduk Tomang, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2013).
Hampir seluruh permukaan waduk dipenuhi tanaman enceng gondok. Saat ini tengah berlangsung pembersihan tanaman hijau tersebut. Jokowi mengatakan, mulai pekan depan pengerjaan pembersihan dan pengerukan mulai intens dilaksanakan.
"Idealnya ini dalamnya 7 hingga 10 meter. Kalau sekarang cuma 2,5 meter," kata Jokowi.
Aneh, Kemarin Cemooh Jokowi, Hari Ini Amin Rais Minta Kader PAN Tiru Jokowi
Sunguh aneh, setelah habis-habisan mencemooh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tentang
popularitasnya yang membuat banyak masyarakat jatuh hati, Ketua Majelis
Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais malah meminta kader-kader PAN untuk meniru kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Dalam kegiatan silahturahmi kader PAN Provinsi Kepri dengan Ketua MPP DPP PAN, Amien Rais, Jumat (27/9/2013) siang di Rumah PAN, ia malah mengimbau agar kadernya bisa meniru jejak langkah Jokowi yang gemar turun ke tengah-tengah masyarakat, ketimbang memajang foto besar-besaran di jalan.
Dalam kegiatan silahturahmi kader PAN Provinsi Kepri dengan Ketua MPP DPP PAN, Amien Rais, Jumat (27/9/2013) siang di Rumah PAN, ia malah mengimbau agar kadernya bisa meniru jejak langkah Jokowi yang gemar turun ke tengah-tengah masyarakat, ketimbang memajang foto besar-besaran di jalan.
Jokowi-Ahok Tak Boleh Turuti Desakan Gamawan
Pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak boleh
kalah dengan kelompok-kelompok yang intoleran. Pergantian pemimpin hanya
dapat dilakukan atas dasar penilaian kinerja, bukan karena hal-hal yang
berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Tidak boleh pemerintah kalah oleh urusan-urusan yang tidak ada kaitannya dengan pemerintahan," kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Arif Wibowo ketika dihubungi, Jumat (27/9/2013).
"Tidak boleh pemerintah kalah oleh urusan-urusan yang tidak ada kaitannya dengan pemerintahan," kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Arif Wibowo ketika dihubungi, Jumat (27/9/2013).
Jokowi Kembali Cek Waduk Pluit
Setelah mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung menuju Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara Jumat (27/9/2013). Dalam kesempatan tersebut Jokowi memantau langsung kemajuan proses pengerukan yang saat ini terdapat 20 eksavator untuk mempercepat pengerjaan seiring dengan akan datangnya musim hujan yang diperkirakan mulai bulan Oktober 2013.
Jokowi Tumpengan di Blok G
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini, Jumat (27/9/2013) kembali
blusukan ke pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kedatangannya kali
ini untuk menghadiri syukuran berjalannya pasar blok G, Jakarta Pusat.
Jokowi tiba pada pukul 14.00 siang dengan mengenakan seragam blusukannya, kemeja putih dan celana hitam, langsung menuju ke tempat syukuran yang berada di lantai 2 blok G. Seusai memotong tumpeng di lantai 2, Jokowi langsung berkeliling untuk berbelanja. Kios demi kios disambanginya. Tidak hanya melihat-lihat, tetapi Jokowi juga merogoh kocek dari kantongnya untuk membeli beberapa setel baju.
Jokowi tiba pada pukul 14.00 siang dengan mengenakan seragam blusukannya, kemeja putih dan celana hitam, langsung menuju ke tempat syukuran yang berada di lantai 2 blok G. Seusai memotong tumpeng di lantai 2, Jokowi langsung berkeliling untuk berbelanja. Kios demi kios disambanginya. Tidak hanya melihat-lihat, tetapi Jokowi juga merogoh kocek dari kantongnya untuk membeli beberapa setel baju.
Dengan Tegas Jokowi Tolak Desakan Gamawan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan mengikuti saran dari
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk mengevaluasi penempatan Lurah
Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dalam waktu dekat ini.
"Ndak, ndak. Tetap kita evaluasi, tapi tunggu enam bulan, ndak sekarang," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi menegaskan, penempatan Lurah Susan di Lenteng Agung telah tepat karena telah melewati proses uji kompetensi dan kelaikan. Apalagi Susan mendapat nilai yang cukup baik dalam proses tersebut.
"Ndak, ndak. Tetap kita evaluasi, tapi tunggu enam bulan, ndak sekarang," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi menegaskan, penempatan Lurah Susan di Lenteng Agung telah tepat karena telah melewati proses uji kompetensi dan kelaikan. Apalagi Susan mendapat nilai yang cukup baik dalam proses tersebut.
Jokowi Diwanti-wanti BMKG Curah Hujan akan Tinggi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuannya dengan Direktur
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya,
membahas curah hujan. Diprediksi, pada Desember 2013, curah hujan di
Jakarta intensitasnya cukup tinggi.
"Jadi tadi saya bertemu BMKG. Curah hujan akan gede pada bulan-bulan Desember dan Januari," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir akibat curah hujan yang tinggi.
"Jadi tadi saya bertemu BMKG. Curah hujan akan gede pada bulan-bulan Desember dan Januari," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Jokowi Putuskan Uang Kerohiman Warga Ria Rio Menjadi Rp 4 Juta
Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Nastasya Yulius, membenarkan
adanya kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah uang kerohiman untuk warga bantaran Waduk Ria Rio menjadi Rp 4 juta.
"Memang ada kebijakan Gubernur untuk penambahan dana kerahiman sebesar Rp 3 juta. Tapi dananya dari mana, enggak usah diperdebatkanlah. Yang penting dananya berasal dari sumber yang jelas, entah dari Pemprov atau dari CSR," kata Sekretaris Perusahaan, Nastasya Yulius, Jumat (27/9/2013).
"Memang ada kebijakan Gubernur untuk penambahan dana kerahiman sebesar Rp 3 juta. Tapi dananya dari mana, enggak usah diperdebatkanlah. Yang penting dananya berasal dari sumber yang jelas, entah dari Pemprov atau dari CSR," kata Sekretaris Perusahaan, Nastasya Yulius, Jumat (27/9/2013).
Jurus Cabut Pentil Tingkat Lanjut
Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah gencar melakukan razia kendaraan
yang parkir liar dengan cara mencabut pentil ban kendaraan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih punya jurus lain
jika pelaku parkir liar tidak kapok.
"Ya memang kita ingin memberi efek jera kepada orang yang parkir sembarangan. Orang yang menempatkan kendaraannya sembarangan.
"Ya memang kita ingin memberi efek jera kepada orang yang parkir sembarangan. Orang yang menempatkan kendaraannya sembarangan.
Serang Jokowi, Ahok Cibir Mendagri
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak setuju dengan
pendapat Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi soal Lurah Lenteng Agung
Susan Jasmine Zulkifli. Diberitakan sebelumnya, Mendagri menyarankan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi penempatan Susan di Lenteng Agung yang menimbulkan protes sejumlah warga karena tak mau dipimpin
lurah yang tak beragama Islam.
Jokowi Bantah Beri Tambahan Uang ke Warga Ria Rio
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi tambahan uang untuk merelokasi warga di area Waduk Ria Rio. Menurut Jokowi, pemerintah tak memiliki dana untuk diberikan kepada warga.
"Tambahan apa? Uang dari mana? Berapa ratus juta itu jadinya?" kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/9/2013).
"Tambahan apa? Uang dari mana? Berapa ratus juta itu jadinya?" kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Jokowi Ajak Mahasiswa Ke Blok G
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), tidak hanya beretorika ketika berpidato di hadapan civitas academica STISIP-STIMIK Widuri, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2013).
Dalam pidato itu, Jokowi juga sempat berpromosi mengenai Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Sekarang Blok G sudah bersih. Siapa yang belum ke sana? Coba ke sana," kata Jokowi di STISIP-STIMIK Widuri, Jumat (27/9/2013).
Dalam pidato itu, Jokowi juga sempat berpromosi mengenai Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Sekarang Blok G sudah bersih. Siapa yang belum ke sana? Coba ke sana," kata Jokowi di STISIP-STIMIK Widuri, Jumat (27/9/2013).
Kadis UMKM Dalam Genggaman Jokowi
"Kayak UMKM Pak Gubernur sudah tahu, tes pantas tapi ada yang tidak pantas di UMKM. Sudah tes semua, Pak Jokowi sudah pegang semua," jelas Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) di kantornya, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2013).
Serangan untuk Jokowi, Bumerang untuk Amien Rais
Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menyayangkan
pernyataan keras yang dilontarkan Amien Rais untuk Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, apa yang dikatakan Amien sangat tendensius dan dapat menjadi
bumerang untuk dirinya sendiri.
Arie menjelaskan, sebagai tokoh yang memiliki pengaruh, Amien seharusnya tak menyampaikan hal-hal yang berimplikasi buruk. Namun begitu Arie yakin, kecerdasan masyarakat akan menyaring maksud serangan yang dilontarkan Amien kepada kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Arie menjelaskan, sebagai tokoh yang memiliki pengaruh, Amien seharusnya tak menyampaikan hal-hal yang berimplikasi buruk. Namun begitu Arie yakin, kecerdasan masyarakat akan menyaring maksud serangan yang dilontarkan Amien kepada kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Jokowi dan BMKG Bahas Cuaca
Direktur Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka
Sakya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai
Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Keduanya membahas antisipasi musim penghujan yang diperkirakan
akan terjadi mulai bulan depan.
Andi mengatakan, puncak musim penghujan di Jakarta diperkirakan mulai bulan Oktober dan November. Sedangkan puncaknya diperkirakan pada Desember hingga Januari mendatang.
Andi mengatakan, puncak musim penghujan di Jakarta diperkirakan mulai bulan Oktober dan November. Sedangkan puncaknya diperkirakan pada Desember hingga Januari mendatang.
Amien Rais Guncang Jokowi, Yang Lain Mau Jokowi
Meskipun berkali kali Amien Rais dengan membabi buta mencemooh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), tetapi banyak juga kader-kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang jatuh hati pada Jokowi. Bukan hanya jatuh hati saja, tapi udang di balik batunya adalah mengharapkan kursi wapres 2014 yang akan datang jika Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7.
Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengakui bahwa partainya serius dalam memperhatikan sepak terjang Jokowi dalam bursa calon presiden 2014. Ia mengungkapkan bahwa Jokowi merupakan figur yang cocok untuk diduetkan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang juga Menko Perekonomian.
Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengakui bahwa partainya serius dalam memperhatikan sepak terjang Jokowi dalam bursa calon presiden 2014. Ia mengungkapkan bahwa Jokowi merupakan figur yang cocok untuk diduetkan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang juga Menko Perekonomian.
Jokowi Diminta Tak Beri Posisi Penting BUMD Kepada Pensiunan PNS
Penempatan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) setingkat Kepala Dinas
(Kadis) di posisi penting di BUMD DKI dinilai tidak layak. Sebab, mereka
telah bekerja dan menjabat di Pemprov DKI selama puluhan tahun.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta agar Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tak memberikan posisi penting di BUMD kepada para pensiunan PNS.
"Kasih dong yang muda mengembangkan BUMD DKI. Cukuplah pensiunan itu bekerja di lingkungan Pemprov DKI selama 40 tahun. Kasih dong ke yang muda," kata Prasetyo Edi di Gedung DPRD DKI, Jumat (27/9/2013).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta agar Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tak memberikan posisi penting di BUMD kepada para pensiunan PNS.
"Kasih dong yang muda mengembangkan BUMD DKI. Cukuplah pensiunan itu bekerja di lingkungan Pemprov DKI selama 40 tahun. Kasih dong ke yang muda," kata Prasetyo Edi di Gedung DPRD DKI, Jumat (27/9/2013).
Hatta Terpuruk, Jokowi Yang Diremuk
Kritik Amien Rais yang menurus cibiran terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dinilai salah kaprah.
Penilaian tersebut, diutarakan pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana. Dalam pernyataannya, Amien menyebut Jokowi memiliki kesamaan dengan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada, yaitu sama-sama dipilih hanya karena popularitas.
Menurut Ari, pernyataan Amien tak substansial dan terlihat bertujuan mengganggu popularitas Jokowi.
Bahkan, Ari menilai pernyataan Amien terhadap Jokowi merupakan bentuk kekecewaan karena rendahnya apresiasi publik tentang wacana duet Jokowi dengan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa, dalam Pemilihan Presiden 2014.
Penilaian tersebut, diutarakan pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana. Dalam pernyataannya, Amien menyebut Jokowi memiliki kesamaan dengan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada, yaitu sama-sama dipilih hanya karena popularitas.
Menurut Ari, pernyataan Amien tak substansial dan terlihat bertujuan mengganggu popularitas Jokowi.
Bahkan, Ari menilai pernyataan Amien terhadap Jokowi merupakan bentuk kekecewaan karena rendahnya apresiasi publik tentang wacana duet Jokowi dengan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa, dalam Pemilihan Presiden 2014.
Langganan:
Postingan (Atom)