Pengacara sensasional Farhat Abbas, 37, mempertanyakan motivasi Gubernur
DKI Jakarta, Joko Widodo tidak mau menerima gaji dan menantangnya untuk
sumpah pocong.
Melalui akun twitternya, @farhatabbaslaw, ia mengungkapkannya demikian,
"Apa motivasi jokowi gak mau menerima gajinya? Makan darimana? Gak
logis, sekedar pencitraan, berani sumpah pocong gak KKN gak?"
Suami penyanyi senior Nia Daniati ini kemudian menambahkan pernyataan
demikian, "Pemimpin yg gak terima gaji itu gak logis, terkesan kemasan
biar rakyat tertarik, kecuali berani sumpah pocong itu baru menarik bagi
rakyat !"
Yang terakhir ketika kabar ini diturunkan, Farhat Abbas, 11 menit yang
lalu menyatakan demikian, "Saya gak ngerti alasan jokowi gak menerima
gaji? Apakah semua pns hrs meniru jokowi untuk gak menerima gaji? Krn
itu dianggap baik & sensasi."
Sumber :
metrotvnews.com
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Jumat, 09 Agustus 2013
Rumah Dinas Jokowi Dikepung
Warga yang berasal dari luar DKI Jakarta mengepung rumah dinas
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta tunjangan hari raya (THR)
Lebaran.
Mereka diketahui merupakan pemulung, gelandangan dan pengemis yang berasal dari Bogor, Depok, Tangerang. Wakapolsek Menteng Kompol M Nababan mengatakan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan pada kepolisian setempat terkait open house yang diadakan oleh Jokowi.
Ratusan warga mengepung rumah dinas Jokowi untuk memaksa masuk. "Kami telah menjelaskan pada warga bahwa Jokowi tidak mengadakan open house," ujarnya di Jl Taman Suropati no 7, Jumat (9/8). Nababan mengatakan mereka yang datang bukan warga Jakarta.
Warga dari luar Jakarta yang selalu datang setiap tahun. Menurutnya, ada oknum yang menggerakkan mereka.Warga telah berkumpul sejak tadi pagi pukul 08.00 WIB. Namun usai Shalat Jumat warga semakin banyak berdatangan dan langsung meminta kejelasan sambil berteriak.
Nababan mengatakan setelah informasi banyaknya gelandangan pengemis yang semakin banyak berdatangan pihaknya langsung turun langsung membubarkan mereka. Satu per satu mereka membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
Sebelum Wakapolsek datang, petugas keamanan sempat keluar dan menjelaskan pada mereka tidak ada open house. Namun mereka masih bertahan selama setengah jam.
Salah seorang warga Citayem, Depok, Asih (40 tahun) mengaku datang karena diajak temannya. "Saya pemulung di Jalan Juanda, Gambir kesini dateng ke rumah gubernur,"ujarnya.
Sumber :
republika.co.id
Mereka diketahui merupakan pemulung, gelandangan dan pengemis yang berasal dari Bogor, Depok, Tangerang. Wakapolsek Menteng Kompol M Nababan mengatakan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan pada kepolisian setempat terkait open house yang diadakan oleh Jokowi.
Ratusan warga mengepung rumah dinas Jokowi untuk memaksa masuk. "Kami telah menjelaskan pada warga bahwa Jokowi tidak mengadakan open house," ujarnya di Jl Taman Suropati no 7, Jumat (9/8). Nababan mengatakan mereka yang datang bukan warga Jakarta.
Warga dari luar Jakarta yang selalu datang setiap tahun. Menurutnya, ada oknum yang menggerakkan mereka.Warga telah berkumpul sejak tadi pagi pukul 08.00 WIB. Namun usai Shalat Jumat warga semakin banyak berdatangan dan langsung meminta kejelasan sambil berteriak.
Nababan mengatakan setelah informasi banyaknya gelandangan pengemis yang semakin banyak berdatangan pihaknya langsung turun langsung membubarkan mereka. Satu per satu mereka membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
Sebelum Wakapolsek datang, petugas keamanan sempat keluar dan menjelaskan pada mereka tidak ada open house. Namun mereka masih bertahan selama setengah jam.
Salah seorang warga Citayem, Depok, Asih (40 tahun) mengaku datang karena diajak temannya. "Saya pemulung di Jalan Juanda, Gambir kesini dateng ke rumah gubernur,"ujarnya.
Sumber :
republika.co.id
Jokowi Tiba di Solo
Suasana meriah hadir saat kerabat Jokowi saling mengucapkan selamat Idul Fitri dan saling bermaaf-maafan.
Jokowi sempat mengutarakan alasan mengapa baru sempat pulang kampung pada hari kedua Lebaran.
"Setelah shalat Id di Jakarta lalu ada agenda yang mendesak dan harus dilaksanakan, jadi mudiknya ditunda dulu. Agenda muter-muter kampung dulu lah, lalu baru pulang ke Solo," kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi melakukan sungkem kepada ibundanya, Sudjiatmi, di hadapan kerabat dan saudaranya.
"Sebagai bukti hormat kepada orangtua adalah dengan sungkeman,"katanya.
Setelah sungkeman, Jokowi langsung disibukkan dengan para tamu yang datang untuk bersilahturahim.
Jokowi juga sempat mengatakan kangen dengan kuliner khas Solo.
"Pokoknya saya kangen semua, solo, pecel, hik, thengkleng, bakmi" kataya sambil tertawa.
Saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi memang dikenal menyukai beberapa makanan tersebut. Bersama kerabat, Jokowi suka menyantap tengkleng di warung sate Hajah Bejo, di Loji Wetan, Pasar Kliwon.
Jokowi juga gemar menyantap hidangan nasi kucing, sate kikil dan wedang jahe di Hik (angkringan) Basuki di Laweyan. Bahkan di tempat ini, Jokowi pernah mengajak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menikmati hidangan khas Solo tersebut.
Pada kesempatan ini, Jokowi pun sempat menjelaskan dengan singkat ketidakhadiran isterinya, Iriana, di acara silahturahim tersebut.
"Dia baru ke rumah orangtuanya dulu, nanti habis ini saya akan ajak ke sini" katanya singkat.
Sumber :
tribunnews.com
Jokowi: Tak Mungkin Jakarta Dipagari Lalu Diberi Pintu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tidak akan menggunakan
cara-cara yang dilakukan oleh Gubernur sebelumnya, seperti pada era
kepemimpinan Fauzi Bowo yang sering melakukan operasi yustisi
pascalebaran untuk mendata penduduk tak ber-KTP DKI ini.
Menurut Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini, cara menghadang pendatang baru dari daerah yang dilakukan selama ini dinilainya tidak membuahkan hasil.
"Di operasi pun, sudah puluhan tahun tidak ada hasil," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Mantan Wali Kota Solo ini pun mengaku belum memiliki cara yang jitu untuk menghindari Jakarta dari pendatang baru yang berdampak pada peningkatan jumlah gelandangan dan pengemis.
"Mau apa? Tidak mungkin juga Jakarta dipagari, kemudian diberi pintu, kan tidak mungkin. Belum ada sampai sekarang cara yang jitu," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi hanya bisa memberikan imbauan kepada pemudik yang pulang ke kampung halaman untuk tidak membawa keluarga atau kerabat saat kembali mencari nafkah di Jakarta.
Sumber :
tribunnews.com
Menurut Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini, cara menghadang pendatang baru dari daerah yang dilakukan selama ini dinilainya tidak membuahkan hasil.
"Di operasi pun, sudah puluhan tahun tidak ada hasil," ujar Jokowi di Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Mantan Wali Kota Solo ini pun mengaku belum memiliki cara yang jitu untuk menghindari Jakarta dari pendatang baru yang berdampak pada peningkatan jumlah gelandangan dan pengemis.
"Mau apa? Tidak mungkin juga Jakarta dipagari, kemudian diberi pintu, kan tidak mungkin. Belum ada sampai sekarang cara yang jitu," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi hanya bisa memberikan imbauan kepada pemudik yang pulang ke kampung halaman untuk tidak membawa keluarga atau kerabat saat kembali mencari nafkah di Jakarta.
Sumber :
tribunnews.com
Jokowi akan Sempurnakan Tanggul Kali Pesanggarahan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pihaknya akan meninggikan
tanggul Kali Pesanggarahan yang berada di Ulujami, Jakarta Selatan. Hal
itu dilakukan untuk mencegah banjir yang terjadi di Ulujami.
"Fisiknya sudah mulai dikerjakan sebelah sana 1,2,3 titik yang belum rampung," kata Jokowi saat meninjau banjir di Ulujami, Jumat (9/8/2013).
Menurut Jokowi, tanggul kali di Pesanggarahan sudah ada yang lebih tinggi. Tetapi masih ada sedikit yang belum rampung.
"Kita sudah lebih tinggi, kalau di situ sudah enggak ada masalah," ujarnya.
Di lokasi banjir, Jokowi juga memberikan salam tempel kepada anak-anak di lokasi banjir. Tak lupa, Jokowi memberikan bantuan seperti beras dan seragam sekolah.
Sumber :
detik.com
"Fisiknya sudah mulai dikerjakan sebelah sana 1,2,3 titik yang belum rampung," kata Jokowi saat meninjau banjir di Ulujami, Jumat (9/8/2013).
Menurut Jokowi, tanggul kali di Pesanggarahan sudah ada yang lebih tinggi. Tetapi masih ada sedikit yang belum rampung.
"Kita sudah lebih tinggi, kalau di situ sudah enggak ada masalah," ujarnya.
Di lokasi banjir, Jokowi juga memberikan salam tempel kepada anak-anak di lokasi banjir. Tak lupa, Jokowi memberikan bantuan seperti beras dan seragam sekolah.
Sumber :
detik.com
Jokowi: Daerah Harus Buka Lapangan Kerja
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum menemukan solusi mencegah
masuknya orang baru ke Jakarta. Menurut Jokowi, investasi di daerah
dapat mengurangi urbanisasi karena tersedianya lapangan pekerjaan.
"Mendorong peredaraan uang lari ke daerah-daerah, sehingga disana tumbuh, ada lapangan pekerjaan," ujar Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2013).
Menurut Jokowi, operasi yustisi tidak ampuh untuk menahan laju kedatangan orang baru ke Jakarta. Karena itu Jokowi mengaku baru bisa mengimbau agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabatnya ke Ibu Kota.
"Ini kan kita ngasih himbauan, Dioperasi pun juga sudah berpuluh tahun, enggak ada hasilnya. Belum punya jurus yang jitu, mau apa?" imbuhnya.
Sumber :
detik.com
"Mendorong peredaraan uang lari ke daerah-daerah, sehingga disana tumbuh, ada lapangan pekerjaan," ujar Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2013).
Menurut Jokowi, operasi yustisi tidak ampuh untuk menahan laju kedatangan orang baru ke Jakarta. Karena itu Jokowi mengaku baru bisa mengimbau agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabatnya ke Ibu Kota.
"Ini kan kita ngasih himbauan, Dioperasi pun juga sudah berpuluh tahun, enggak ada hasilnya. Belum punya jurus yang jitu, mau apa?" imbuhnya.
Sumber :
detik.com
Jokowi: Tak Ada "Open House", Keliling-keliling Saja...
Puluhan warga menyambangi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berlokasi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/8/2013) pagi hari tadi. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak menggelar open house dalam rangka Hari Idul Fitri 1434 H di kediamannya.
"Enggak ada open house," kata Jokowi, saat ditemui tengah meninjau banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat siang.
Jokowi mengatakan, sejak pagi hari, dirinya tidak berada di rumah dinasnya. Mantan Walikota Surakarta ini mengaku pergi berkeliling menemui sejumlah senior dan tokoh-tokoh pada Lebaran kedua kali ini. Namun, Jokowi enggan menyebut siapa saja tokoh dan senior yang dimaksudnya.
"Rahasia-rahasia," ujar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga menunggu di depan rumah dinas Jokowi karena mengira bahwa mantan Walikota Solo itu akan melakukan open house. Warga mengaku mendapat informasi itu dari media massa dan juga dari tetangga kerabat mereka.
Windi (40), warga Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara, yang datang bersama anaknya mengaku sudah menanti sejak jam 5 pagi di Taman Suropati. Dia ingin bertemu dengan Jokowi. Pasalnya, Windi mengatakan, selama Jokowi mengunjungi Tanah Merah, dirinya tak pernah bertemu dengan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Selain ingin bertemu, Windi juga ingin bercerita bahwa tempat tinggalnya juga tengah dilanda banjir akibat meluapnya sungai Plumpang. Banjir sudah berlangsung sekitar dua hari lalu.
"Di Tanah Merah banjir, ya sekalian jalan-jalan. Barang kali Pak Jokowi ngerti dengan keadaan ini," kata Windi.
Sumber :
kompas.com
"Enggak ada open house," kata Jokowi, saat ditemui tengah meninjau banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat siang.
Jokowi mengatakan, sejak pagi hari, dirinya tidak berada di rumah dinasnya. Mantan Walikota Surakarta ini mengaku pergi berkeliling menemui sejumlah senior dan tokoh-tokoh pada Lebaran kedua kali ini. Namun, Jokowi enggan menyebut siapa saja tokoh dan senior yang dimaksudnya.
"Rahasia-rahasia," ujar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga menunggu di depan rumah dinas Jokowi karena mengira bahwa mantan Walikota Solo itu akan melakukan open house. Warga mengaku mendapat informasi itu dari media massa dan juga dari tetangga kerabat mereka.
Windi (40), warga Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara, yang datang bersama anaknya mengaku sudah menanti sejak jam 5 pagi di Taman Suropati. Dia ingin bertemu dengan Jokowi. Pasalnya, Windi mengatakan, selama Jokowi mengunjungi Tanah Merah, dirinya tak pernah bertemu dengan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Selain ingin bertemu, Windi juga ingin bercerita bahwa tempat tinggalnya juga tengah dilanda banjir akibat meluapnya sungai Plumpang. Banjir sudah berlangsung sekitar dua hari lalu.
"Di Tanah Merah banjir, ya sekalian jalan-jalan. Barang kali Pak Jokowi ngerti dengan keadaan ini," kata Windi.
Sumber :
kompas.com
Strategi Baru Untuk Tangani Urbanisasi
Mudik menjadi 'tradisi' yang melekat bagi sebagian warga Jakarta kala menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Namun, sekembalinya pemudik di Jakarta, potensi munculnya pendatang menjadi hal lumrah.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya sendiri telah memanfaatkan peran RT dan RW dalam imbauan menangani fenomena tersebut. Meski demikian, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengakui belum memiliki jurus jitu untuk menanggulangi masalah tersebut.
"Ya ini kita kan imbauan, dioperasi pun beberapa puluh tahun...hahaha. Belum punya jurus yang jitu. Ya mau apa? Enggak mungkin juga Jakarta itu dipagari kemudian diberi pintu (bagi pendatang), enggak mungkin," kata Jokowi saat ditemui tengah meninjau warga korban banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013) siang.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, penanganan urbanisasi dapat diselesaikan dengan mendorong investasi di daerah. Dengan pertumbuhan yang terjadi di daerah, lanjut Jokowi, maka lapangan pekerjaan jadi tersebar di daerah.
"Memang yang paling baik mendorong investasi supaya lari ke daerah-daerah, mendorong peredaran uang di daerah. Sehingga, ada pertumbuhan, ada lapangan pekerjaan dan investasi, ya sudah (bisa mengatasi)," jelas Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya sendiri telah memanfaatkan peran RT dan RW dalam imbauan menangani fenomena tersebut. Meski demikian, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengakui belum memiliki jurus jitu untuk menanggulangi masalah tersebut.
"Ya ini kita kan imbauan, dioperasi pun beberapa puluh tahun...hahaha. Belum punya jurus yang jitu. Ya mau apa? Enggak mungkin juga Jakarta itu dipagari kemudian diberi pintu (bagi pendatang), enggak mungkin," kata Jokowi saat ditemui tengah meninjau warga korban banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013) siang.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, penanganan urbanisasi dapat diselesaikan dengan mendorong investasi di daerah. Dengan pertumbuhan yang terjadi di daerah, lanjut Jokowi, maka lapangan pekerjaan jadi tersebar di daerah.
"Memang yang paling baik mendorong investasi supaya lari ke daerah-daerah, mendorong peredaran uang di daerah. Sehingga, ada pertumbuhan, ada lapangan pekerjaan dan investasi, ya sudah (bisa mengatasi)," jelas Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Jokowi Jamin Kampung Deret Tak Rugikan Warga
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemda DKI tengah melakukan bedah di 27 titik kampung deret di lima wilayah di ibu kota. Jokowi menjamin, program tersebut tidak akan merugikan warga lantaran tidak ada biaya yang dikenakan.
Program itu bertujuan memperindah lingkungan di sekitar. Rencananya, program ini rampung pada November 2013. "Sudah berjalan, nanti November rampung. Ya enggak (rugi), sangat (menguntungkan) itu," kata Jokowi, di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013) siang.
Dalam program itu, pemukiman warga akan dijadikan bangunan seragam dengan keadaan yang lebih baik. Mantan Walikota Surakarta ini mengatakan, bentuk Kampung Deret yang sudah dibangun di wilayah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat merupakan contohnya.
"Jadi keramik, kemudian tembok depannya dicor, enggak ada rugi sesenpun," ujar Jokowi.
Tanah Tinggi menjadi lokasi pertama program penataan kampung. Lokasi ini dipilih karena warganya terbilang lebih sedikit dan rentan terjadi kebakaran. Pemprov DKI Jakarta sendiri telah membentuk tim evaluasi juga akan mengelola anggaran renovasi, yang nilainya Rp 54 juta untuk setiap kepala keluarga.
DKI telah menyiapkan setidaknya sepuluh desain kampung untuk dipilih warga. Anggaran penataan kampung berasal dari APBD DKI 2013. Jika program penataan kampung kumuh ini berjalan lancar, Pemprov DKI akan mempertimbangkan melaksanakan program serupa di lokasi lain pada 2014.
Berikut ini adalah 27 kampung yang masuk program renovasi tersebut.
Jakarta Pusat:
Kemayoran, Petojo, Galur, Tanah Tinggi, Karang Anyar, Bungur, Cempaka Putih, Kebon Sirih, Bendungan Hilir, Utan Panjang.
Jakarta Barat:
Tambora, Kali Anyer, Kapuk.
Jakarta Utara:
Tanjung Priok, Semper Barat, Tugu Utara, Cilincing, Pejagalan, Marunda, Pademangan Timur.
Jakarta Selatan:
Petogogan, Gandaria, dan Pasar Minggu.
Jakarta Timur:
Klender, Jatinegara, Cipinang Besar Selatan, Pisangan Timur.
Sumber :
kompas.com
Program itu bertujuan memperindah lingkungan di sekitar. Rencananya, program ini rampung pada November 2013. "Sudah berjalan, nanti November rampung. Ya enggak (rugi), sangat (menguntungkan) itu," kata Jokowi, di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013) siang.
Dalam program itu, pemukiman warga akan dijadikan bangunan seragam dengan keadaan yang lebih baik. Mantan Walikota Surakarta ini mengatakan, bentuk Kampung Deret yang sudah dibangun di wilayah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat merupakan contohnya.
"Jadi keramik, kemudian tembok depannya dicor, enggak ada rugi sesenpun," ujar Jokowi.
Tanah Tinggi menjadi lokasi pertama program penataan kampung. Lokasi ini dipilih karena warganya terbilang lebih sedikit dan rentan terjadi kebakaran. Pemprov DKI Jakarta sendiri telah membentuk tim evaluasi juga akan mengelola anggaran renovasi, yang nilainya Rp 54 juta untuk setiap kepala keluarga.
DKI telah menyiapkan setidaknya sepuluh desain kampung untuk dipilih warga. Anggaran penataan kampung berasal dari APBD DKI 2013. Jika program penataan kampung kumuh ini berjalan lancar, Pemprov DKI akan mempertimbangkan melaksanakan program serupa di lokasi lain pada 2014.
Berikut ini adalah 27 kampung yang masuk program renovasi tersebut.
Jakarta Pusat:
Kemayoran, Petojo, Galur, Tanah Tinggi, Karang Anyar, Bungur, Cempaka Putih, Kebon Sirih, Bendungan Hilir, Utan Panjang.
Jakarta Barat:
Tambora, Kali Anyer, Kapuk.
Jakarta Utara:
Tanjung Priok, Semper Barat, Tugu Utara, Cilincing, Pejagalan, Marunda, Pademangan Timur.
Jakarta Selatan:
Petogogan, Gandaria, dan Pasar Minggu.
Jakarta Timur:
Klender, Jatinegara, Cipinang Besar Selatan, Pisangan Timur.
Sumber :
kompas.com
Jokowi Kunjungi Tokoh Rahasia
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diam-diam berkunjung ke sejumlah tokoh
pada hari Lebaran kedua ini. Sejak pagi, Jokowi berkeliling mengunjungi
para tokoh.
"Saya tadi pagi muter-muter ke senior-senior, tokoh-tokoh," ujar Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2013).
Siapa tokoh yang dimaksud Jokowi? "Rahasia," kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi diketahui sudah keluar dari rumah dinasnya di Taman Surapati, Jakarta Pusat. Pada pukul 13.30 WIB, suami Iriana itu berkunjung ke lokasi banjir di Ulujami, Jakarta Selatan.
Di sana Jokowi juga sempat membagikan uang pecahan sepuluh ribu untuk anak kecil. Jokowi juga membagi bantuan berupa beras dan perlengkapan sekolah untuk pengungsi banjir.
Sumber :
detik.com
"Saya tadi pagi muter-muter ke senior-senior, tokoh-tokoh," ujar Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2013).
Siapa tokoh yang dimaksud Jokowi? "Rahasia," kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi diketahui sudah keluar dari rumah dinasnya di Taman Surapati, Jakarta Pusat. Pada pukul 13.30 WIB, suami Iriana itu berkunjung ke lokasi banjir di Ulujami, Jakarta Selatan.
Di sana Jokowi juga sempat membagikan uang pecahan sepuluh ribu untuk anak kecil. Jokowi juga membagi bantuan berupa beras dan perlengkapan sekolah untuk pengungsi banjir.
Sumber :
detik.com
Jokowi Tak Bisa Jamin Normalisasi Kali Mampu Atasi Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak bisa menjamin bahwa normalisasi kali mampu mengatasi banjir yang melanda Jakarta bertahun-tahun di kala hujan lebat dan debit air naik.
"Memang normalisasi itu salah satunya, tapi tidak juga menjamin," ujar Joko Widodo usai memantau banjir di RT 17/03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan alasan dirinya mengatakan normalisasi kali tidak mampu 100 persen membebaskan Jakarta dari fenomena banjir ini lantaran sudah bertahun-tahun sungai yang melintas di Jakarta tidak dirawat.
"Ini (banjir) bukan setahun dua tahun, dan ini masih, di Jakarta ini juga sudah puluhan tahun, normalisasi satu per satu, masih mengurangi," kata Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini juga mengungkapkan bahwa mengatasi persoalan banjir memerlukan bantuan dan kesadaran dari kota penyangga seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang yang merupakan hulu dari sungai-sungai yang mengalir di Jakarta.
"Tapi juga masih tergantung lagi yang di hulu atas," tutur Jokowi.
Sumber :
tribunnews.com
"Memang normalisasi itu salah satunya, tapi tidak juga menjamin," ujar Joko Widodo usai memantau banjir di RT 17/03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan alasan dirinya mengatakan normalisasi kali tidak mampu 100 persen membebaskan Jakarta dari fenomena banjir ini lantaran sudah bertahun-tahun sungai yang melintas di Jakarta tidak dirawat.
"Ini (banjir) bukan setahun dua tahun, dan ini masih, di Jakarta ini juga sudah puluhan tahun, normalisasi satu per satu, masih mengurangi," kata Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini juga mengungkapkan bahwa mengatasi persoalan banjir memerlukan bantuan dan kesadaran dari kota penyangga seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang yang merupakan hulu dari sungai-sungai yang mengalir di Jakarta.
"Tapi juga masih tergantung lagi yang di hulu atas," tutur Jokowi.
Sumber :
tribunnews.com
Jokowi: Jakarta Tidak Banjir Tergantung di Daerah Hulu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa persoalan banjir di Jakarta tidak akan selesai apabila kota penyangga yang letaknya di hulu tidak bekerja sama dengan Pemprov DKI dalam rangka menanggulangi banjir.
"Apapun tergantung sekali yang di atas, di daerah atas (kota penyangga)," ujar Joko Widodo usai memantau lokasi banjir di RT 17/03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Kota penyangga yang berada di hulu sungai yakni Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Keempat daerah tersebut penting untuk menjaga lingkungan dan penataan kawasan.
Karena itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini meminta kepada Pemerintah Daerah yang menjadi kota penyangga agar lebih memperhatikan lingkungan, menanam hutan dan melakukan penataan kota.
"Kalau di sana tidak ada penghutanan kembali, tidak ada penghijauan, tidak ada penataan kawasannya ya normalisasi kali di sini berat," ucap Jokowi.
Pemprov DKI sendiri tengah mengerjakan normalisasi kali di 13 kali atau sungai yang melintasi Ibukota dengan cara melebarkan dan mendalamkan lagi struktur sungai yang ada, salah satunya kali Pesanggrahan.
Sumber :
tribunnews.com
"Apapun tergantung sekali yang di atas, di daerah atas (kota penyangga)," ujar Joko Widodo usai memantau lokasi banjir di RT 17/03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Kota penyangga yang berada di hulu sungai yakni Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Keempat daerah tersebut penting untuk menjaga lingkungan dan penataan kawasan.
Karena itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini meminta kepada Pemerintah Daerah yang menjadi kota penyangga agar lebih memperhatikan lingkungan, menanam hutan dan melakukan penataan kota.
"Kalau di sana tidak ada penghutanan kembali, tidak ada penghijauan, tidak ada penataan kawasannya ya normalisasi kali di sini berat," ucap Jokowi.
Pemprov DKI sendiri tengah mengerjakan normalisasi kali di 13 kali atau sungai yang melintasi Ibukota dengan cara melebarkan dan mendalamkan lagi struktur sungai yang ada, salah satunya kali Pesanggrahan.
Sumber :
tribunnews.com
JK: Pantas Tidaknya Jokowi Jadi Capres Tergantung Kinerja di Jakarta
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut layak tidaknya Joko Widodo (Jokowi)
menjadi calon presiden tergantung kinerjanya sebagai Gubernur DKI
Jakarta. Tapi pembuktiannya kata JK butuh waktu.
"Jokowi tentu salah satu yang sangat populer, soal pantas atau tidak itu harus dilihat bagaimana kinerja dia memimpin Jakarta. Itu kan harus ditunggu dulu," ujar JK di kediamannya, Jl Brawijaya, Jaksel, Jumat (9/8/2013).Soal wacana duet dirinya dengan Jokowi, JK enggan berkomentar. "Itu urusan politik," jawab dia. Dalam survei yang dirilis SSSG Juli 2013 lalu, popularitas Jokowi menempati posisi tertinggi sebagai calon presiden di pemilu 2014. Sementara itu JK menempati posisi ketiga dibawah Prabowo.
Sumber :
detik.com
"Jokowi tentu salah satu yang sangat populer, soal pantas atau tidak itu harus dilihat bagaimana kinerja dia memimpin Jakarta. Itu kan harus ditunggu dulu," ujar JK di kediamannya, Jl Brawijaya, Jaksel, Jumat (9/8/2013).Soal wacana duet dirinya dengan Jokowi, JK enggan berkomentar. "Itu urusan politik," jawab dia. Dalam survei yang dirilis SSSG Juli 2013 lalu, popularitas Jokowi menempati posisi tertinggi sebagai calon presiden di pemilu 2014. Sementara itu JK menempati posisi ketiga dibawah Prabowo.
Sumber :
detik.com
Jokowi Basah-basahan Pantau Banjir Ulujami
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini kembali blusukan, memantau lokasi banjir yang terjadi di Jalan Swadarma Raya, Gang Haji Rohimin, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pantauan Tribunnews.com, Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini tiba di lokasi banjir pada pukul 13.00 WIB, Jumat (9/8/2013) dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan celana bahan hitam.
Sesampainya di lokasi banjir, Jokowi langsung mengenakan sepatu boots yang sudah disediakan. Ia pun langsung masuk ke wilayah yang digenangi air.
Warga pun langsung berbondong-bondong mengikuti Jokowi yang masuk ke dalam air sambil mengecek rumah-rumah yang terendam.
Di wilayah yang digenangi air yang tingginya 10 sentimeter hingga 40 sentimeter, Jokowi sempat menyapa warga yang tengah membersihkan rumahnya dari lumpur yang mengendap akibat banjir sejak pagi kemarin.
"Selamat siang bu, pak," kata Jokowi kepada warga.
Sumber :
tribunnews.com
Pantauan Tribunnews.com, Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini tiba di lokasi banjir pada pukul 13.00 WIB, Jumat (9/8/2013) dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan celana bahan hitam.
Sesampainya di lokasi banjir, Jokowi langsung mengenakan sepatu boots yang sudah disediakan. Ia pun langsung masuk ke wilayah yang digenangi air.
Warga pun langsung berbondong-bondong mengikuti Jokowi yang masuk ke dalam air sambil mengecek rumah-rumah yang terendam.
Di wilayah yang digenangi air yang tingginya 10 sentimeter hingga 40 sentimeter, Jokowi sempat menyapa warga yang tengah membersihkan rumahnya dari lumpur yang mengendap akibat banjir sejak pagi kemarin.
"Selamat siang bu, pak," kata Jokowi kepada warga.
Sumber :
tribunnews.com
"Gedhang Godhok" Bikinan Sang Ibu, Menanti Jokowi di Solo
Lebaran tahun ini terasa berbeda bagi Keluarga Notomihardjo, Keluarga
Besar Joko Widodo di Solo. Namun, hal tersebut bukan masalah bagi Ibunda
Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo (71).
"Tidak masalah, Mas Jokowi baru bertugas dan keluarga mendukung," kata Sudjiatmi, Jumat (9/8/2013) saat ditemui wartawan di rumahnya di Plered Raya, RT 7/ RW 8, Sumber, Solo. Pasalnya, Jokowi yang dikabarkan akan berada di Solo hari ini, hingga saat ini belum muncul.
Sambil menanti kedatangan buah hatinya, Sudjiatmi sudah mempersiapkan makanan kesukaan Jokowi, apabila nanti tiba di Solo. "Ya adalah, ada gedhang godhok (pisang rebus) dan opor, serta makanan lainnya," kata Sudjiatmi sambil tersenyum.
Meski belum datang ke rumah, Sudjiatmi mengaku, Jokowi sudah meneleponnya untuk mengucapkan selamat lebaran dan "sungkem" lewat telepon. Sudjiatmi juga belum pasti kapan Jokowi akan pulang ke Solo, karena jadwalnya kadang sering berubah ubah.
"Dulu, kalau masih jadi Wali Kota, sebelum open house dia sungkem dulu baru terima tamu. Kalau sekarang belum tahu, kemarin sempat kasih tahu kalau mau pulang setelah lebaran," kata Sudjiatmi.
Meski belum ada kepastian, rumah Sudjiatmi sudah ramai didatangi warga yang ingin mengucapkan selamat lebaran kepada Jokowi dan keluarganya. Namun, suasana rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara, yang bersebelahan dengan rumah ibunya tidak tampak ada kesibukan, dan tergolong sepi. Pintu gerbang rumah Jokowi pun masih tertutup rapat.
Sumber :
kompas.com
"Tidak masalah, Mas Jokowi baru bertugas dan keluarga mendukung," kata Sudjiatmi, Jumat (9/8/2013) saat ditemui wartawan di rumahnya di Plered Raya, RT 7/ RW 8, Sumber, Solo. Pasalnya, Jokowi yang dikabarkan akan berada di Solo hari ini, hingga saat ini belum muncul.
Sambil menanti kedatangan buah hatinya, Sudjiatmi sudah mempersiapkan makanan kesukaan Jokowi, apabila nanti tiba di Solo. "Ya adalah, ada gedhang godhok (pisang rebus) dan opor, serta makanan lainnya," kata Sudjiatmi sambil tersenyum.
Meski belum datang ke rumah, Sudjiatmi mengaku, Jokowi sudah meneleponnya untuk mengucapkan selamat lebaran dan "sungkem" lewat telepon. Sudjiatmi juga belum pasti kapan Jokowi akan pulang ke Solo, karena jadwalnya kadang sering berubah ubah.
"Dulu, kalau masih jadi Wali Kota, sebelum open house dia sungkem dulu baru terima tamu. Kalau sekarang belum tahu, kemarin sempat kasih tahu kalau mau pulang setelah lebaran," kata Sudjiatmi.
Meski belum ada kepastian, rumah Sudjiatmi sudah ramai didatangi warga yang ingin mengucapkan selamat lebaran kepada Jokowi dan keluarganya. Namun, suasana rumah Jokowi di Jalan Kutai Utara, yang bersebelahan dengan rumah ibunya tidak tampak ada kesibukan, dan tergolong sepi. Pintu gerbang rumah Jokowi pun masih tertutup rapat.
Sumber :
kompas.com
Pegawai Pemprov: Setahu Saya Pak Jokowi Pulang ke Solo
Dua pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendatangi rumah Gubernur Joko Widodo di Jalan Kutai Utara, Sumber, RT 8/ RW 7, Solo, Jumat (9/8/2013) pagi.
Kedua "anak buah" Jokowi di Jakarta tersebut mengaku sengaja datang untuk bertemu Jokowi untuk bersilahturahmi. Keduanya juga mengaku kebetulan sedang mudik di Solo dan belum mengucapkan lebaran kepada orang nomor satu di Jakarta tersebut.
Namun sayang, keinginan untuk bertemu Jokowi pupus karena setelah menunggu hampir satu jam, Jokowi tak kunjung datang. Mereka mengaku mendengar kabar mantan Wali Kota Solo tersebut akan pulang kampung pada hari kedua lebaran.
"Saya tahunya hari ini beliau pulang, dan sekalian saja saya datang ke rumah untuk silahturahmi," kata Sukirno, pegawai Badan Pengawasan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Johan Effendy yang datang bersama anak istrinya. Johan mengaku belum sempat memberi selamat Idul Fitri kepada Jokowi saat di Jakarta, maka dia menyempatkan diri datang ke rumah Jokowi di Solo.
"Saya tahunya sih dari media, kalau Jokowi akan pulang kampung sekarang, tapi sampai saat ini belum pulang juga," kata Johan.
Sementara itu, setelah sekian lama menunggu, akhirnya kedua pegawai Pemprov DKI tersebut ditemui oleh ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo. Dalam kesempatan tersebut Sudjiatmi memberitahukan kepada tamunya bahwa puteranya belum pulang ke rumah.
"Belum ada kabar, hanya dia pernah bilang akan pulang setelah lebaran. Namun untuk pastinya, Mas Jokowi yang tahu," katanya.
Sumber :
tribunnews.com
Kedua "anak buah" Jokowi di Jakarta tersebut mengaku sengaja datang untuk bertemu Jokowi untuk bersilahturahmi. Keduanya juga mengaku kebetulan sedang mudik di Solo dan belum mengucapkan lebaran kepada orang nomor satu di Jakarta tersebut.
Namun sayang, keinginan untuk bertemu Jokowi pupus karena setelah menunggu hampir satu jam, Jokowi tak kunjung datang. Mereka mengaku mendengar kabar mantan Wali Kota Solo tersebut akan pulang kampung pada hari kedua lebaran.
"Saya tahunya hari ini beliau pulang, dan sekalian saja saya datang ke rumah untuk silahturahmi," kata Sukirno, pegawai Badan Pengawasan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan Johan Effendy yang datang bersama anak istrinya. Johan mengaku belum sempat memberi selamat Idul Fitri kepada Jokowi saat di Jakarta, maka dia menyempatkan diri datang ke rumah Jokowi di Solo.
"Saya tahunya sih dari media, kalau Jokowi akan pulang kampung sekarang, tapi sampai saat ini belum pulang juga," kata Johan.
Sementara itu, setelah sekian lama menunggu, akhirnya kedua pegawai Pemprov DKI tersebut ditemui oleh ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo. Dalam kesempatan tersebut Sudjiatmi memberitahukan kepada tamunya bahwa puteranya belum pulang ke rumah.
"Belum ada kabar, hanya dia pernah bilang akan pulang setelah lebaran. Namun untuk pastinya, Mas Jokowi yang tahu," katanya.
Sumber :
tribunnews.com
Rumah Jokowi Di Solo Juga Jadi Serbuan Warga
Lebaran hari kedua, Jumat (9/8/2013), rumah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Solo mulai didatangi warga.
Salah satunya Amri dan Slamet warga Depok, Solo,. Meskipun rumah Jokowi yang berada di Kutai Raya, Sumber, Solo, masih tertutup rapat, Amri rela menunggu di luar gerbang.
Amri dan rekannya mengaku ingin bertemu Jokowi untuk bersilahturahmi. "Dulu pas masih menjadi Wali Kota, saya sowan ke lojigandrung, rumah dinasnya, sowan-nya ke rumah," kata Amri.
Namun, hingga pukul 10.15 WIB, rumah Jokowi masih tampak sepi.
Sumber :
kompas.com
Salah satunya Amri dan Slamet warga Depok, Solo,. Meskipun rumah Jokowi yang berada di Kutai Raya, Sumber, Solo, masih tertutup rapat, Amri rela menunggu di luar gerbang.
Amri dan rekannya mengaku ingin bertemu Jokowi untuk bersilahturahmi. "Dulu pas masih menjadi Wali Kota, saya sowan ke lojigandrung, rumah dinasnya, sowan-nya ke rumah," kata Amri.
Namun, hingga pukul 10.15 WIB, rumah Jokowi masih tampak sepi.
Sumber :
kompas.com
Ramai-ramai Datangi Jokowi Untuk Amplop Sakti
Meskipun secara resmi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan tidak mengadakan open house di rumah dinas Jokowi, namum hari ini, Jumat (9/8/2013), banyak sekali warga yang mencoba datang di rumah dinas Jokowi. Mereka berkumpul di Taman Suropati, Jakarta Pusat, mulai pukul 06:00. Tujuan utama mereka mendatangi rumah dinas Jokowi adalah ingin silaturahmi langsung dengan sang Gubernur dan tentu saja berharap mendapatkan amplop sakti dari Jokowi.
Langganan:
Postingan (Atom)