Tim pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden
(cawapres), Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mendapat apresiasi.
Hal itu terkait pembukaan rekening gotong royong. Melalui rekening itu
diharapkan, masyarakat dapat berpartisipasi menyumbang secara sukarela
dana kepada Jokowi-JK.
“Rekening gotong royong itu merupakan bentuk perlawanan terhadap
money politic (politik uang). Ini bisa patahkan asumsi bahwa masyarakat
itu rawan terima politik uang,” kata Koordinator Komite Pemilih
Indonesia Jerry Sumampouw kepada SP di Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Dia menambahkan, rekening gotong royong juga dapat membuktikan bahwa
masyarakat tidak seluruhnya dibayar untuk memilih. “Dengan rekening
gotong royong itu, justru ada orang yang mau beri sesuatu kepada sosok
yang diharapkan jadi pemimpin. Selama ini kan tidak ada yang mau
mencoba. Keberanian Jokowi-JK harus diapresiasi,” imbuhnya.
Akan tetapi, dia berharap pengelolaan rekening tersebut dapat
dilakukan dengan transparan. “Harus ada laporan kepada publik terhadap
penggunaan sumbangannya. Lalu mesti diaudit,” tegasnya.
Menurut dia, tim Jokowi-JK tidak melanggar Undang-Undang (UU) 42/2008
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). “Rekening
gotong royong dibenarkan UU Pilpres, tidak ada yang keliru. Namun,
sumbangan yang masuk tentu ada batasannya,” katanya.
Dia menjelaskan, pada Pasal 96 dijelaskan secara rinci batasan
sumbangan dana kampanye capres dan cawapres. Dana Kampanye yang berasal
dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp1 miliar. Sedangkan yang
berasal dari kelompok, perusahaan, atau badan usaha nonpemerintah tidak
boleh melebihi Rp5 miliar.
“Saya yakin tidak ada masyarakat yang sumbang melebihi batas yang ditentukan,” jelasnya.
Dia menyatakan, kalaupun terpilih sebagai pemenang pilpres, maka
Jokowi-JK jangan sampai mengabaikan kepentingan masyarakat. “Tidak semua
pemimpin berani melakukan transparansi dana kampanye. Nanti kalau jadi
pemimpin tidak boleh gampang abaikan aspirasi masyarakat. Karena ada
komitmen dari masyarakat sebelum pilpres,” pungkasnya. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar