Kamis, 24 Januari 2013

Jokowi: “Kalo Ketemu Saya, Urusan Kecil ini Pasti Rampung..”

Pak Adi Putra, warga Penjaringan, Jakarta Utara, mengadu pada Jokowi. Sambil memegang beberapa lembar ketas, ia mengaku tak mampu lagi untuk membayar tagihan yang diberikan Rumah Sakit (RS) Pluit, Jakarta Utara.
Saya tidak mampu bayar lagi, Pak,” ujar pak Adi.
Jumlahnya berapa pak?” tanya Aviani Malik, Presenter Metro TV.
Limapuluh juta lebih…
Kalo ketemu saya, pasti cepat selesai. Ini urusan kecil rampung,” kata Jokowi.
Itulah sekelumit suasana yang terjadi di tayangan 100 Hari Jokowi-Ahok yang disiarkan Metro TV semalam ini. Berbeda dengan dua stasiun televisi yang lebih dulu menayangkan program 100 hari kepemimpinan Jokowi-Ahok (tvOne dan RCTI), konsep program 100 Hari Jokowi-Ahok yang disuguhkan Metro TV mengedapankan dialog Gubernur DKI Jakarta langsung dengan rakyat.
Selain memberikan kesempatan pada warga di lokasi shooting, Metro TV mencoba membuat polling kecil-kecilan tentang kinerja Jokowi-Ahok selama 100 hari. Ada beberapa pertanyaan yang dijawab oleh warga secara langsung via polling, mulai dari masalah banjir, transportasi, grand design, dan juga kesehatan. Bertepatan saat pembahasan tentang kesehatan ini, pak Adi Putra mengadu dan aduannya ditanggapi positif oleh Jokowi.
Barangkali pak Jokowi mau bikin oret-oretan di sini,” usul Indra Maulana, berharap Jokowi memberikan jaminan dengan memberikan tandatangan surat tagihan dari pihak RS pada pak Adi yang tidak mampu bayar itu.
Nyatanya, usulan Indra langsung disambut Jokowi. Sang Gubernur langsung meminta pak Adi Putra supaya mendekat dan menyerahkan surat tagihan. Surat tagihan rumah sakit itu pun ditandatangani Jokowi. Boleh jadi Metro TV sangat beruntung mendapatkan momentum penandatangani jaminan kesehatan dari Jokowi ke warga ini, dimana beberapa kali Indra dan Avi mengatakan pada pemirsa kalau peristiwa ini tidak direkayasa.
Nanti langsung ke Dinas Kesehatan. Gratis!” ucap Jokowi pada pak Adi.
Ucapan Jokowi langsung disambut tepuk tangan warga Penjaringan. Oleh warga, raport kepemimpinan Jokowi-Ahok selama 100 hari ini dinilai berwarna biru. Meski dalam polling dadakan, ada beberapa warga yang menyatakan diri tidak puas. Namun, dari sejumlah Twit yang penulis baca, mayoritas menilai kepemimpinan Jokowi dianggap jauh lebih baik dari beberapa Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
Selain raport Jokowi-Ahok, sepertinya Metro TV juga mendapat raport biru dalam hal penayangan 100 Hari Jokowi-Ahok. Memang tidak bisa dikatakan luar biasa, tetapi dianggap masih lebih baik dari stasiun televisi sebelumnya yang juga sempat menayangkan program sejenis, terutama dalam hal cara menginterview Jokowi. Ya, setidaknya tidak didamprat sebagaimana sebelumnya terjadi pada tvOne. Ini terlihat dari sejumlah twit yang penulis kumpulkan berikut ini:
@jokoanwar: Good job, MetroTV buat 100 Hari Jokowi-Ahok. Bad aftertaste liputan TV yang satu lagi jadi nggak gitu kerasa lagi.”
@fseptiani @Metro_TV keren liputan 100 hari jokowi-ahoknya…
@janes_cs salut pd reporter2 metroTV cara interviewnya netral, bhs sopan n spontan dlm menggali jawaban
@azroy_Liputan 100 hari JoHok MetroTV, Asli, berkelas dan berkualitas
@anggaeins:  Ini program 100hari Jokowi MetroTV 1000% lebih bagus dari buatan tipiwan…
@dlzstwn salam sm.muhammad rizki..suruh ntn metrotv skrng yh..@akimalam_tvone biar ngerti gmn caranya interview
@yoiyoa Jurnalis tvone, lg rame2 nonton metrotv nih, biar gak disikat sama fans nya jokowi lagi. :)
@IrwanMF: Memang @metroTV lebih hebat beda kualiats sama —- > @tvOneNews @muhammad_Rizq
@herDjanto @muhammad_Rizq mestinya belajar dr mb @AviMalik #metrotv
@rasjawa Jujur, saya lebih suka gaya pewawancarai MetroTV yg mewawancarai Jokowi & Ahok. Mereka gak sok pintar
@indronesia_: Nah..anchor sing sopan menghargai dan respect iku sing koyok ndk metro tv iki, gak koyok sing ndk tv one wingi.
@mfahmia2705: cara Metro TV mengemas 100 hari Jokowi layak diacungi jempol, memang menggiring opini publik, tapi caranya elegan dan mmg ada bukti ;-)
@r0nalw: Sekali ini konsep acara @Metro_TV 100hari @jowoki_do@ keren abis, @AviMalik pun intvw tdk kyk host sebelah, lebih cerdas tdk menghakimi
@ghifari_husnul mantep banget ngeliat 100 hari jokowi @Metro_TV semoga menjadi tetap yang terbaik
@RendiAdiK Liat metro tv wawancara jokowi and ahok gak berasa ampe habis..pas nonton acara yg sama! Di tipi Wan!..baru sebentar lgsng ganti channel!
@FerryMaitimu: Enakkan wawancara @Metro_TV dengan Pak Jokowi malam ini, dari pada wawancara dengan TV yang sebelah itu…
@wish_inu Dialog @jokowi_do2 dgn pihak @metro_tv ini enak disimak, santai dan berisi. Gak kayak kmrn yg bikin emosi aja.
@zenrs Metro menang telak nih soal program acara 100 Hari Jokowi. TipiWan kalah TKO.
@RezaRef Metro TV mencuri perhatian malam ini dgn Jokowi-nya. TV One lewat. Si merah bahkan ga lebih bagus dari Jak TV
@ulieherdian: Suka deh liat wawancara pak jokowi di metro, sisi humanisnya keluar banget, apa adanya, tp jelas n tegas..mudah2an amanah ya pak..amiin !
@grace_lovelyria Metro TV tdk menyerang Jokowi tp mengorek janji2 Jokowi agr mereka menagih janji2 Jokowi. Syukur Jokowi orgnya cerdas ia mampu memilah jwban
@oni_pt Tayangan 100 hari Jokowi Ahok di Metro jauh lebih cerdas dan mendidik dari pada di TV One
@uttha: Pilihan wawancara Jokowi sama Metro TV lebih bersahabat, ga kaya kemarin TV One ngececar, mancing urat.
@sidjabatisme Mantap @Metro_TV nih 100 hari pak @jokowi_do2 nya luar biasa, ada yg langsung di teken biaya 50jt RSnya LUNAS. TVone mah cengceremen
@hadhadining TV OON kalah telak nih. di Metro Jokowi lebih happy dan santai
@mfahmia2705: Metro TV tdk menyerang Jokowi,namun memancing jawaban,shg khalayak tahu solusi (+janji) yg ditawarkan Jokowi.ke depannya,tagih janjinya! :-)
@frenly74 Beda banget wwcr Jokowi di metro sama tv1 kmrn,beda kasta beda adab
@FahleismeReza: Metro tv sukses bikin diskusi berisi jadi keliatan santai, ga kayak tv sebelah, sok serius tapi kosong. :)) #Jokowi”
@ichbin_silvia: 100 hari Jokowi di Metro TV ini menarik!! Nggak njelehi kayak TV sebelah :p”
@paalll: I like the way Metro TV show the real stage of 100 Hari Jokowi Ahok. Smart, direct, objective, smooth. And Jokowi? solutif tegas cekatan. :)
@achasya 100 hari jokowi-ahok di metro tv kayanya lebih bagus drpd yg di tv one !! How does it feels tv one ?
@dpih Metro TV lebih cerdas wawancara 100hari Jokowi-Ahok drpd TvOne, yah setidaknya lebih bermutu pertanyaannya

Sumber :
kompasiana.com

Atasi Banjir, Jokowi Percepat Proyek Tanggul Foke

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tetap akan melanjutkan realisasi pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang digagas oleh mantan Gubernur DKI, Fauzi Bowo. Bahkan, Jokowi akan mempercepat proyek itu untuk mengatasi masalah banjir, khususnya wilayah di utara Kota Jakarta yang kerap terancam banjir saat air laut naik.
"Pembangunan giant sea wall akan kita percepat," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (24/1/2013).
Untuk dapat merealisasikan proyek itu, dalam waktu dekat ini, Pemprov DKI akan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) agar segera merealisasikan proses pembangunan tanggul tersebut.
"Kami juga akan meminta Bappenas dan UKP4 untuk langsung mempercepat persiapan pembangunannya," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan tanggul laut raksasa ini membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Ia juga mengakui telah mendapatkan konsep dan detail pembangunan tembok raksasa tersebut.
"Jadi memang sudah saya tekankan, kalau giant sea wall itu perlu sekali untuk menghadang rob besar. Tapi sekali lagi, ini menyangkut anggaran besar dan waktu yang cukup lama," kata Jokowi.
Tanggul raksasa ini merupakan gagasan Fauzi Bowo. Tanggul itu dipercaya tak hanya berfungsi menghalau air laut, tetapi juga untuk memarkir air yang mengalir dari sungai agar tak langsung terbuang ke laut. Oleh karena itu, tanggul akan berbentuk waduk raksasa.
Proyek itu diperkirakan merogoh kocek hingga Rp 50 triliun. Rencananya pembiayaan tanggul raksasa tidak hanya ditanggung oleh pemerintah, tetapi juga investor. Sebab, kalau menunggu pemerintah pusat, tanggul tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
Saat menggagas proyek tersebut, pria yang akrab disapa Foke itu meyakini keberadaan tanggul raksasa dan pengerukan 13 sungai di Jakarta bisa menyelesaikan 90 persen masalah banjir Ibu Kota.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Demi Jokowi, Warga Waduk Pluit Rela Direlokasi

Sejumlah Warga yang tinggal di seputaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, bersedia direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Dengan catatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang langsung turun tangan bernegosiasi dengan warga, dengan harga sewa yang sesuai kantong.

Herlina, 54, warga Kelurahan Penjaringan, mengaku tidak keberatan dengan program relokasi Pemprov DKI Jakarta. Sebab, kondisi hunian di rusunawa lebih memberi jaminan kepastian hukum meskipun statusnya sewa. Ia pun yakin lingkungannya akan lebih teratur ketimbang pemukiman di kawasan Muara Baru.

"Yang jelas, Jokowi yang harus turun langsung. Saya enggak percaya sama Lurah, RT, RW, di sini. Kami hanya percaya kalau dia (Jokowi) yang ngomong langsung sama warga," serunya yang ditimpali sorakan dan tepuk tangan para pengungsi di salah satu titik pengungsian di Gedung SDN 03 Pagi Penjaringan, Jakarta, Kamis (25/1).

Senada dengan Herlina, Daeng, 59, pemilik salah satu Rumah di RW 17, juga mengaku ikhlas seandainya program relokasi itu terlaksana. Pasalnya, tanah yang ia dan tetangganya tempati saat ini tak bersertifikat.

"Ada syaratnya komandannya (Jokowi) harus turun langsung. Biar enak ngobrolnya," seloroh warga yang sudah tinggal di Muara Baru lebih dari tiga dekade ini.

Ditemui di basis pengungsi lainnya, yakni Kantor Kelurahan Penjaringan, Pak Mur, 71, warga Muara Baru RT 16 RW 17 mengimbuhkan, persetejuannya atas relokasi itu disertai syarat bahwa Rusunawa itu mesti dibangun tak jauh dari lokasi tinggal sekarang.

Pertimbangannya, warga kebanyakan sudah kadung menggantungkan hidup di Lokasi pelelangan ikan, laut, serta pertimbangan lokasi sekolah anak. Pembangunan fasilitas pelengkap, seperti Puskesmas, pun menjadi keniscayaan.

Evan, 27, warga RT 10 RW 01 Kelurahan Penjaringan menjelaskan, pihaknya memang menerima kabar adanya relokasi itu pada saat Jokowi melakukan kunjungan ke lokasi banjir Pluit, Senin (21/1). Namun, itu baru sebatas kabar dari mulut ke mulut.

"Belum ada info resmi dari kelurahan atau RW," akunya. Walau begitu, ia mendapat kabar empat RT di RW 17 yang diterjang banjir hingga ketinggian hidung orang dewasa itu menjadi lokasi kuat yang akan direlokasi. Yakni, RW 16, 17, Dan 19.

"(Status) tanahnya hak pakai, atau girik ya?" ujarnya tak yakin. "Ini awalnya dulu pas Megawati jadi Presiden sekitar 2003, bilang ke warga, 'silakan pakai saja (untuk dihuni)'," kisah Pak Mur.

Lebih jauh, timpal Herlina, Daeng, dan Evan, relokasi itu mesti mensyaratkan negosiasi harga sewa yang adil dengan pemerintah DKI. Mereka menuturkan kebanyakan warga di Muara Baru adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah yang bermata pencaharian sebagai, misalnya, nelayan, pekerja pelelangan ikan, kuli angkut, dan tukang becak. Kisaran harga pun harus sesuai dengan kantong.

"Pokoknya di bawah Rp200 ribu. Itu baru bisa. Kalau sewa (Rusunawa) Rp300 ribu-Rp400 ribu mah mending ngontrak aja, dapet yang bagus," cetus Herlina, perempuan yang salon sederhana miliknya terendam banjir ini.

Sumber :
metrotvnews.com

Jokowi Kunjungi Lokasi Banjir di Penjaringan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi salah satu lokasi banjir di Ibu Kota, yaitu permukiman warga di Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, Jokowi tiba di lokasi banjir tersebut pada pukul 13.45 WIB dan langsung disambut warga sekitar.
"Kita sudah menerima banyak sekali keluhan dari masyarakat. Jadi, bantuan-bantuan ini langsung kita berikan untuk mereka (masyarakat)," kata Jokowi ketika mengunjungi permukiman warga yang tergenang air di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/1).
Jokowi mengungkapkan bantuan-bantuan yang diberikan memang ditujukan langsung kepada masyarakat, bukan ke posko pengungsian. "Maka, kami datang ke sini untuk menyebarkan bantuannya langsung kepada warga. Kita tidak ingin melihat bantuan ini malah menumpuk dan tidak tersalurkan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, terjadinya penumpukan bantuan tersebut disebabkan karena kurangnya koordinasi di lapangan. Maka, Jokowi memutuskan untuk turun langsung ke lapangan.
Banjir yang menggenangi lokasi itu bervariasi, mulai dari ketinggian 40 sentimeter hingga dua setengah meter. Banjir sudah menggenangi permukiman warga di RT 18 dan RT 19 sejak Kamis (17/1).
Di lokasi tersebut, Jokowi memberikan bantuan logistik berupa mie instan, biskuit, beras, dan selimut. Selain itu, ada pula bantuan berupa perlengakapan sekolah, antara lain, seragam sekolah, sepatu, tas, buku tulis, dan penggaris.

Sumber :
republika.co.id

Bantuan Banjir Ditimbun di Posko, Jokowi Ngamuk

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah melakukan sidak ke posko-posko banjir di wilayah Jakarta Utara. Itu dilakukan karena Jokowi mendengar banyak korban banjir yang mengeluh belum mendapatkan bantuan.

Menurut dia, sebetulnya banyak titik-titik banjir yang belum mendapat bantuan. Bukan karena kordinasi yang kurang, tetapi karena memang belum terjangkau posko terutama di kawasan Penjaringan, Pluit, dan Muara Baru.

"Tadi malam sudah saya sampaikan, posko itu barangnya jangan ditumpuk tapi langsung didistribusikan ke masyarakat. Saya lihat bertumpuk-tumpuk barang itu ada," katanya di Jakarta, Kamis (24/1/2013).

Dia meminta agar bantuan yang diberikan tidak ditimbun di posko. Artinya, ketika bantuan sudah sampai di posko, maka petugas di posko tersebut harus segera mendsitribusikannya kepada warga dan tidak perlu ada stok di posko.

"Saya kira ini (ditumpuk di Posko) cara lama. Harus ada cara baru, bantuan datang distribusi, datang sebar. Karena tujuannya untuk masyarakat bukan ke posko," tuturnya.

Seperti diketahui, kawasan banjir di Jakarta Utara baru terjamah setelah empat hari terkena banjir pada Selasa 15 Januari 2013 lalu. Bahkan, ada korban banjir yang baru mendapat bantuan lima hari kemudian.

Sumber :
okezone.com

Pesan Jokowi untuk Bank DKI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku telat menyetor tambahan modal untuk PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI). Alhasil, Bank DKI kesulitan untuk melakukan ekspansinya.

"Terus terang kita terlambat menyuntik dari Pemprov," ungkap Jokowi di kantor Bank DKI, Pecenongan, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Dijelaskan Jokowi, opsi IPO sebagai salah satu bentuk tambahan modal masih dalam proses persiapan. Ia lebih memilih suntikan modal via APBD saat ini.

"Itu urusan bank, masak IPO urusan Gubernur. Mempersiapkan diri. Tetapi kalau bisa kita suntik dari APBD ya kenapa tidak. Yang paling penting kan pertumbuhan asetnya bagus. Tadi saya minta diloncatkan tidak hanya naik. Tetapi dengan tetap kehati-hatian. Prudent banking harus dipegang tetap," jelas Jokowi.

Jokowi juga masih mempertimbangkan untuk menarik dividen dari Bank DKI. Ia lebih memilih bagaimana Bank DKI bisa terus tumbuh ketimbang mencari untung untuk Pemprov sendiri.

"Ya kalau perlu dividen diambil ya diambil, kalau tidak ya tidak. Kenapa selalu diambil. Kalau diperlukan di bank DKI?," jelasnya.

Seperti diketahui, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan dana segar kepada Bank DKI Jakarta sebesar Rp 450 miliar. Dana tersebut diberikan agar bank tersebut bisa melakukan ekspansi usaha.

Jokowi mengatakan, dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan modal Bank DKI Rp 1,3 triliun untuk memperbesar porsi kredit.

Sumber :
finance.detik.com

BBC sebut Jokowi, Obama dari Jakarta

Banjir besar di Jakarta juga menjadi perhatian media-media luar negeri. Kantor Berita Inggris BBC menyebut Jokowi sebagai Obama dari Jakarta.

Artikel itu dimuat dalam BBC Asia, Rabu (23/1). Judulnya Flooding tests 'Jakarta's Obama'. Ada foto Jokowi mengenakan baju Betawi lengkap dengan peci berwarna hitam sebagai ilustrasi.

BBC menyoroti banjir di Jakarta dan kebijakan Jokowi menyelesaikan permasalahan itu. Artikel tersebut ditulis oleh wartawan BBC Karishma Vaswani.

"Jelang 100 hari kepemimpinannya, Jokowi menghadapi tes pertama. Air berwarna kecoklatan merendam Jakarta tanggal 17 Januari kemarin. Penyebabnya curah hujan tinggi yang menyebabkan tanggul jebol dan sungai meluap."

BBC banyak memuji Jokowi dalam artikel itu. Mereka menyebut Jokowi sebagai tokoh populer dan mendapat dukungan dari kalangan bawah maupun kalangan menengah Jakarta. Warga Jakarta optimistis Jokowi bisa menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Jokowi juga dikenal sebagai politikus yang bersih dan pekerja keras.

"Mr Widodo adalah politikus yang bersih. Seorang pemimpin yang mendengarkan keluhan masyarakat. Dia kerap disamakan dengan Presiden AS Barack Obama, bukan karena perawakannya yang sama-sama tinggi dan langsing. tetapi karena empatinya pada masyarakat."

"Saya bukan Obama. Saya cuma orang yang sederhana," kata Jokowi sambil tertawa.

"Jadi gubernur Jakarta membuat saya kadang sakit kepala. Tapi saya menikmatinya. Saya harus kerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi untuk menunjukkan pada orang-orang saya bekerja keras. Itulah yang diharapkan masyarakat dari saya," kata Obama, eh Jokowi.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi akan membujuk warga bantaran kali

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membujuk warga yang bermukim di bantaran kali pindah ke lokasi lain untuk mendukung program normalisasi kali dan sungai di Jakarta.

"Yah coba dibujuk," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

"Nantilah diajak bicara, kalau semua ditanya yang di kanan kiri sungai Pesanggarahan, Sunter, dan Angke, nanti dikasih penyadaran kolektif agar pindah," katanya.

Pemerintah DKI Jakarta berencana membersihkan kawasan sekitar waduk dan bantaran kali dari pemukiman penduduk untuk melakukan normalisasi sungai dan waduk guna mencegah banjir.

Warga yang tinggal di sekitar waduk dan bantaran sungai rencananya dipindahkan ke rumah susun sewa (rusunawa) yang tersedia.

Pemerintah DKI Jakarta bahkan sudah menyediakan rusunawa dengan fasilitas lengkap termasuk tempat tidur, televisi, kulkas, kasur, meja, kursi hingga pakaian dan alat mandi untuk warga di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara.

"Iya, kan nanti Pluit mau dikeruk sampai 10 meter kedalaman," katanya. 


Sumber :
antaranews.com