Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke Kantor Pusat Dakwah
Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya itu, pria yang
akrab disapa Jokowi ini bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Kami tadi hanya silaturahim yang pertama. Yang kedua, kami mohon ke
Muhammadiyah yang umatnya kan juga banyak sekali untuk bareng-bareng
dengan kami mensosialisasikan mengenai normaliasi sungai. Kemudian juga
mengenai penataan PKL untuk bersama-sama," ujar Jokowi didampingi Din di
Kantor Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2013).
Untuk menangani permasalahan yang ada di Jakarta, Jokowi mengakui bahwa
dirinya menggandeng seluruh ormas yang ada, salah satunya Muhammadiyah.
"Semua ormas saya gandeng. Kita karena yang terdekat dengan Balai Kota,
Muhammadiyah ya ke Muhammadiyah. Dan saya dengan beliau (Din) sudah
kenal lama sekali," jelas Jokowi seraya tertawa khas.
"Ya mulai Maret kami akan sosialisasi. Yang punya ormas di bawah-bawah kan kami harus menunggu," sambungnya.
Orang nomor satu di Jakarta ini, memang kerap kali mengadakan pertemuan
dengan beberapa ormas untuk dapat melancarkan program kerjanya. Seperti
dalam hal pemakaian baju khas betawi, dimana Jokowi mengundang Badan
Musyawarah (Bamus) Betawi untuk menyampaikan gagasannya.
Sumber :
http://news.detik.com
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Jumat, 22 Februari 2013
Jokowi tinjau waduk di Kampung Bangau
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo heran melihat kondisi sebuah waduk
di Kampung Bangau, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan. Melihat kondisi waduk yang mungil dan terbengkalai, Jokowi
menyindir, waduk tersebut lebih mirip dengan kolam arena pemancingan.
"Masak kayak gini namanya waduk. Ini empang tempat pemancingan," kata Jokowi dengan nada menyindir, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Geram dengan kondisi yang dilihatnya, Jokowi berjanji akan melanjutkan proyek pembangunan waduk secara tuntas dan di bawah pengawasannya langsung. Ia ingin memastikan proses pembangunan sesuai ketentuan dan membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Artinya, kalau ada proyek, tidak dicek, tidak ada manajemen kontrol, ya jadinya seperti ini. Saya sudah cek, tahun ini ada kegiatan lagi, mau saya awasi," ujarnya.
Jokowi datang meninjau waduk di Pondok Labu tersebut karena adanya laporan masyarakat. Masyarakat terus mengeluh karena waduk tak beroperasi optimal dan berulang kali permukiman di sekitar tergenang banjir.
Waduk itu adalah proyek yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta yang dimulai sekitar tahun 2011. Waduk tersebut dibangun di atas lahan yang sebelumnya adalah tanah lapang.
Luas waduk tak begitu besar, diameternya hanya sekitar 15-20 meter. Pembangunan waduk merupakan alternatif untuk menyiasati luapan Kali Krukut. Lebar Kali Krukut di wilayah itu awalnya 8 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter.
Namun, kondisi kali saat ini menyusut hanya tersisa lebar sekitar 3 meter dan kedalamannya juga ikut berkurang. Penyempitan Kali Krukut dipicu pembangunan kompleks latihan Marinir yang dilakukan pada awal 2011. Lebih dari setengah lebar sungai diuruk dan sebuah jembatan yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas dibongkar.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com
"Masak kayak gini namanya waduk. Ini empang tempat pemancingan," kata Jokowi dengan nada menyindir, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Geram dengan kondisi yang dilihatnya, Jokowi berjanji akan melanjutkan proyek pembangunan waduk secara tuntas dan di bawah pengawasannya langsung. Ia ingin memastikan proses pembangunan sesuai ketentuan dan membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Artinya, kalau ada proyek, tidak dicek, tidak ada manajemen kontrol, ya jadinya seperti ini. Saya sudah cek, tahun ini ada kegiatan lagi, mau saya awasi," ujarnya.
Jokowi datang meninjau waduk di Pondok Labu tersebut karena adanya laporan masyarakat. Masyarakat terus mengeluh karena waduk tak beroperasi optimal dan berulang kali permukiman di sekitar tergenang banjir.
Waduk itu adalah proyek yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta yang dimulai sekitar tahun 2011. Waduk tersebut dibangun di atas lahan yang sebelumnya adalah tanah lapang.
Luas waduk tak begitu besar, diameternya hanya sekitar 15-20 meter. Pembangunan waduk merupakan alternatif untuk menyiasati luapan Kali Krukut. Lebar Kali Krukut di wilayah itu awalnya 8 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter.
Namun, kondisi kali saat ini menyusut hanya tersisa lebar sekitar 3 meter dan kedalamannya juga ikut berkurang. Penyempitan Kali Krukut dipicu pembangunan kompleks latihan Marinir yang dilakukan pada awal 2011. Lebih dari setengah lebar sungai diuruk dan sebuah jembatan yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas dibongkar.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)