Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eva Kusuma Sundari, meminta Ketua DPR, Marzuki
Alie agar mengklarifikasi pernyataannya yang mengkritik penolakan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkait program mobil murah.
Menurut Eva, Marzuki seharusnya berbicara sebagai kader Partai Demokrat, dan bukan menggunakan kapasitasnya sebagai Ketua DPR.
“Harusnya
dia bilang sebagai kader Partai Demokrat. Karena pernyataan dia tidak
melalui mekanisme formal dan tidak membawa lembaga DPR,” kata Eva, Sabtu (21/9/2013).
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 21 September 2013
Jakarta Paling Parah Terkena Dampak Mobil Murah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa masalah
transportasi Ibu Kota akan semakin semrawut dengan datangnya mobil murah
ramah lingkungan (low cost green car/LCGC).
“(Jalanan) Akan lebih kacau kondisinya,” kata Jokowi dalam dialog pendidikan di Yogyakarta, Sabtu (21/9/2013). “Dan Jakarta yang kena dampaknya duluan, karena pasti paling banyak yang dapat. Pasti itu."
“(Jalanan) Akan lebih kacau kondisinya,” kata Jokowi dalam dialog pendidikan di Yogyakarta, Sabtu (21/9/2013). “Dan Jakarta yang kena dampaknya duluan, karena pasti paling banyak yang dapat. Pasti itu."
Jokowi Jengkel Tak Mau Hadiri IIMS
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sampai saat ini sengaja tak
mau mendatangi pameran otomotif Indonesia International Motor Show
(IIMS) 2013 di JIExpo Kemayoran 19-29 September 2013. "Saya sengaja tak
datang, lha sudah terlanjur jengkel," kata Jokowi, saat berada di Yogyakarta, Sabtu (21/9/2013).
Kejengkelan kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini tak lain dilatarbelakangi kebijakan soal mobil murah low cost green car (LCGC) yang diwacanakan pemerintah, yang kemudian menjadi bagian utama produk pameran itu. Jokowi sendiri sampai sekarang menganggap kebijakan mobil murah ini tak benar karena transportasi massal belum siap."Makanya saya tidak datang (ke pameran). Arti mobil green-nya juga di mana saya bingung. Wong, jelas semua masih pakai bensin yang dipamerkan. Bukan listrik atau energi matahari," kata Jokowi.
Kejengkelan kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini tak lain dilatarbelakangi kebijakan soal mobil murah low cost green car (LCGC) yang diwacanakan pemerintah, yang kemudian menjadi bagian utama produk pameran itu. Jokowi sendiri sampai sekarang menganggap kebijakan mobil murah ini tak benar karena transportasi massal belum siap."Makanya saya tidak datang (ke pameran). Arti mobil green-nya juga di mana saya bingung. Wong, jelas semua masih pakai bensin yang dipamerkan. Bukan listrik atau energi matahari," kata Jokowi.
PDI-P Harus Berkoalisi
Popularitas kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo (Jokowi), sebagai capres pada sejumlah survei mengungguli
tokoh-tokoh lainnya. Popularitas Jokowi tentunya menguntungkan PDI-P.
Menurut Direktur Center for Election and Political Party, FISIP UI, Reni Chandriachsja Suwarso
yang juga merupakan dosen FISIP UI alumni University of Victoria, Melbourne, PDI-P harus tetap menggalang koalisi dengan partai lain.
"Jumlah pendukung PDI-P memang banyak tapi tidak pernah ada partai di Indonesia yang dapat dukungan mayoritas absolut. Jadi kalau mau menang di capres, harus koalisi," ujar Reni, Sabtu (21/9/2013).
Menurut Direktur Center for Election and Political Party, FISIP UI, Reni Chandriachsja Suwarso
yang juga merupakan dosen FISIP UI alumni University of Victoria, Melbourne, PDI-P harus tetap menggalang koalisi dengan partai lain.
"Jumlah pendukung PDI-P memang banyak tapi tidak pernah ada partai di Indonesia yang dapat dukungan mayoritas absolut. Jadi kalau mau menang di capres, harus koalisi," ujar Reni, Sabtu (21/9/2013).
Demi Jakarta, Jokowi-Ahok Rela Berkorban!
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Indonesia
bisa merdeka karena adanya orang yang berani mati. Hal itu menggambarkan
bahwa harus ada orang yang berani berkorban demi harkat hidup orang
banyak.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Kanisius Education Fair di SMA Kolese Kanisius, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2013).
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Kanisius Education Fair di SMA Kolese Kanisius, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2013).
Doa Untuk Jokowi dari Yogyakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) didoakan untuk dapat menjadi
pemimpin bangsa yang lebih baik di masa mendatang. Doa itu diungkapkan
saat Jokowi didapuk menjadi pembicara dalam dialog pendidikan yang
digelar di Aula Pertemuan Kantor Harian Kedaulatan Rakyat Jalan
Mangkubumi Yogyakarta Sabtu (21/9/2013).
Usai dialog, panitia yang memimpin jalannya doa bersama membacakan sebuah surat. Isi surat itu antara lain mengharapkan agar mantan Jokowi senantiasa diberi kesehatan dan kelak dapat menjadi pemimpin yang lebih baik.
Usai dialog, panitia yang memimpin jalannya doa bersama membacakan sebuah surat. Isi surat itu antara lain mengharapkan agar mantan Jokowi senantiasa diberi kesehatan dan kelak dapat menjadi pemimpin yang lebih baik.
Cak Imin: Jokowi Laku Keras Karena Jelek
Dalam Acara Pemantapan Caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang diselengarakan di Gedung
Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menekankan bahwa yang terpenting pada Pemilu 2014 yang akan datang bukanlah uang,
tapi kedekatan dengan rakyat. Calk Imin mencontohkan sosok Joko Widodo
(Jokowi) yang sukses jadi Gubernur DKI.
Menurut Cak Imin, saat ini masyarakat tak lagi peduli dengan pencitraan tapi kepada kinerja. Kalau dulu Presiden harus ganteng dan gagah sekarang sudah bergeser.
Menurut Cak Imin, saat ini masyarakat tak lagi peduli dengan pencitraan tapi kepada kinerja. Kalau dulu Presiden harus ganteng dan gagah sekarang sudah bergeser.
Bara Jokowi Ajak Warga Tak Golput
Menurut Relawan Jokowi, persoalan di Indonesia sekarang ini tak
cukup lagi disikapi dengan menjadi golput atau apatis terhadap Pemilu.
Karena, sikap itu justru hanya menguntungkan pihak yang bisa
memanipulasi opini publik.
Hal itu jadi bahan dialog Relawan Jokowi dengan aktivis dan budayawan
Surabaya, Sabtu (21/9/2013).
Jokowi Nyapres? Ojo Kesusu ...
Kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu hampir setahun kepemimpinannya memberikan sekian banyak "kejutan". Kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini berhasil menata
kawasan-kawasan yang selama ini dinilai tak mungkin dibenahi. Sepak
terjang Jokowi pun mengundang decak kagum. Tak hanya
dari masyarakat Jakarta yang dipimpinnya, tetapi juga masyarakat di
hampir penjuru Tanah Air.
Hal ini membuat elektabilitas Jokowi sebagai kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014 meroket dalam sejumlah survei. Jokowi mampu mengungguli para pendahulunya di panggung politik, seperti Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto. Dorongan dan dukungan pun mengalir. Jokowi diharapkan bisa berkiprah di kancah nasional dan bertarung menjadi RI-1.
Hal ini membuat elektabilitas Jokowi sebagai kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014 meroket dalam sejumlah survei. Jokowi mampu mengungguli para pendahulunya di panggung politik, seperti Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto. Dorongan dan dukungan pun mengalir. Jokowi diharapkan bisa berkiprah di kancah nasional dan bertarung menjadi RI-1.
Jokowi Ngawur
Ketua DPR Marzuki Alie mengkritik penolakan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) terhadap program mobil murah yang digagas Kementerian
Perindustrian bekerja sama dengan sejumlah agen tunggal pemegang merek
(APTM).
Menurut politikus senior Partai Demokrat (PD) itu, persoalan kemacetan tidak bisa dikaitkan dengan industrialisasi. “Bangun industri itu penting lho, ada lokomotif yang harus kita kedepankan,” kata Marzuki, usai menghadiri diskusi Sindo Trijaya bertema ‘Transaksionalisasi di DPR’, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/92013).
Menurut politikus senior Partai Demokrat (PD) itu, persoalan kemacetan tidak bisa dikaitkan dengan industrialisasi. “Bangun industri itu penting lho, ada lokomotif yang harus kita kedepankan,” kata Marzuki, usai menghadiri diskusi Sindo Trijaya bertema ‘Transaksionalisasi di DPR’, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/92013).
Komentar Jokowi Tentang Esemka
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi),
menyatakan, pemerintah pusat masih angin-anginan memperlakukan industri
lokal. Pemerintah, menurut dia, sangat kurang ketika diminta dorongan
pada rintisan industri lokal khususnya otomotif yang mencoba berkembang
sehingga pabrikan luar terus mendominasi tanpa pesaing dari dalam.
Ia mencontohkan, ketika mempersiapkan mobil Esemka. Mobil rakitan yang pernah coba dirintis di Solo saat ia masih menjadi wali kota itu pun kandas sebagai alternatif mobil nasional. Ia menyatakan bidang industri apa pun, pemerintah tetap kuncinya.
Ia mencontohkan, ketika mempersiapkan mobil Esemka. Mobil rakitan yang pernah coba dirintis di Solo saat ia masih menjadi wali kota itu pun kandas sebagai alternatif mobil nasional. Ia menyatakan bidang industri apa pun, pemerintah tetap kuncinya.
Prestasi Jokowi Tak Diragukan Lagi (Bagian III)
Menjelang pemilu 2014, politisi lawan Joko Widodo (Jokowi) semuanya
sibuk menghajar Jokowi dengan berbagai cara seakan mereka lupa bahwa
meskipun hanya sekejab Jokowi telah menggenggam prestasi yang luar biasa
yang tidak akan pernah hilang dari sejarah negeri ini. Tulisan berikut
ini adalah salah satu contoh upaya yang telah dilakukan oleh kader
terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk
kesejahteraan wong cilik di ibukota negeri ini.
Langganan:
Postingan (Atom)